Dalam surat Al Baqarah telah dijelaskan bahwa tujuan dari berpuasa adalah menjadikan seseorang bertakwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Bacaan latin: yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn
Artinyai: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Amalan puasa merupakan salah satu cara untuk menggapai ketakwaan. Orang yang menjalankan ibadah puasa berada dalam kondisi spiritual nyata dan kebahagiaan imani yang tinggi.
Tujuan dilaksanakannya puasa menurut Islam
Pada dasarnya menjalankan puasa merupakan salah satu bentuk dari umat Muslim dalam menjalankan Ibadah. Adapun beberapa tujuan dari menjalankan ibadah puasa dan berikut beberapa diantaranya.
1. Bersyukur kepada Allah
ى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
2. Agar umat muslim selalu berada dalam kebenaran atau terbimbing
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
- Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
3. Agar dosa-dosa diampuni
“Siapa yang menikmati bulan Ramadhan namun tidak diampuni dosanya, maka dia akan masuk neraka. Ya Allah, semoga Engkau menjauhkannya (dari neraka),” Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah, ‘Amin’,” Rasulullah SAW pun mengikutinya. (HR Abu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
4. Mendapat pahala surga dan jauh dari siksa neraka
٣٦ – بَابُ فَضۡلِ الصَّوۡمِ فِي سَبِيلِ اللهِ
- Bab keutamaan puasa di jalan Allah
٢٨٤٠ – حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ نَصۡرٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي يَحۡيَى بۡنُ سَعِيدٍ وَسُهَيۡلُ بۡنُ أَبِي صَالِحٍ: أَنَّهُمَا سَمِعَا النُّعۡمَانَ بۡنَ أَبِي عَيَّاشٍ: عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: سَمِعۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (مَنۡ صَامَ يَوۡمًا فِي سَبِيلِ اللهِ، بَعَّدَ اللهُ وَجۡهَهُ عَنِ النَّارِ سَبۡعِينَ خَرِيفًا).
- Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Yahya bin Sa’id dan Suhail bin Abu Shalih mengabarkan kepadaku bahwa keduanya mendengar An-Nu’man bin Abu ‘Ayyasy dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah jauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh musim gugur.”