Site icon Sahabat Yatim

Tokoh Musik Dunia – Cat Steven

tokoh musik dunia

Tokoh Musik Dunia – Cat Steven

Ilustrasi tokoh musik dunia

Seorang tokoh musik dunia tentunya memiliki penggemar yang tak terhitung banyaknya dan tersebar di berbagai penjuru dunia. Lagu-lagu dari tookoh musik dunia tak luput dari telinga para penggemarnya. Penampilan dan gerak-geriknya seringkali diikuti, serta kisah hidupnya tak ketinggalan untuk selalu disimak.

Kisah hidup tokoh musik duniaakan selalu menarik perhatian. Dari kisah hidupnya, ada semacam Novel yang mengandung pesan moral yang berharga. Juga ada semacam Inspirasi yang sekiranya layak untuk diikuti. Menjadi seorang tokoh musik dunia banyak yang menjadi inspirasi pengikutnya.

Seperti halnya tokoh musik dunia yang satu ini, Cat Steven. Ia adalah sosok musisi sekaligus seorang tokoh musik dunia yang pernah mengenyam pahit dan manisnya kehidupan. Hingga pada suatu waktu, ia merasa memperoleh sebuah pencerahan dan merasa perlu untuk menjalani hidup selayaknya seorang agamawan suci.

Ia lalu mendedikasikan hidupnya di jalan Islam. ia pun mengalihkan karier bermusiknya pada musik Islami. Selain itu ia mengganti namanya menjadi lebih islami pula; Yusuf Islam.

Memang tidak sedikit dari para tokoh musik dunia yang keranjingan untuk memperdalam suatu agama demi memenuhi kebutuhan batinnya, tapi jarang sekali yang seperti Cat Steven atau Yusuf Islam ini. Ia terkesan sangat total dalam menjalani hidupnya di jalan Islam dan menjadi seorang muslim yang kaffah. Sebagai seorang tokoh musik dunia, Ia rela untuk tidak lagi setenar dulu hanya demi menjalani hidupnya sebagai seorang muslim. Ia rela mengubah warna musiknya agar dapat sesuai dengan syariat sebagaimana yang ia yakini. Inilah yang jarang dimilki oleh musisi dunia lainnya.

Tokoh Musik Dunia  Cat Steven Sebelum Menjadi Muslim

Stephen Demetre Goergiou, begitulah nama asli dari tokoh musik dunia asal kota London, Inggris tersebut. Ia lahir pada tanggal 21 juli 1948 di sebuah lingkungan masyarakat yang cenderung berfikiran serba materialistis. Lingkungan kehidupannya didasarkan pada materi belaka.

Pada waktu itu, ia masih berada di suatu masa di mana televisi merupakan media yang mendominasi. Dunia angkasa luar merupakan kajian yang sedang Up-to-date untuk dibicarakan. Teknologi pun tengah berada di puncaknya di inggris.

Ajaran yang kerapkali didengungkan oleh masyarakat di lingkungannya kepada para generasi muda di sekitarnya adalah bahwa kehormatan dinilai dari kekayaan yang kita miliki. Sedangkan kekalahan total serta hal memalukan adalah apabila kita terkungkung dalam jurang kemiskinan dan kemelaratan. Begitulah falsafah hidup yang diajarkan oleh lingkungannya.

Ia dan lingkungannya mencontohkan negara Amerika Serikat sebagai lambang kekayaan dan negara-negara dunia ketiga dianggap sebagai lambang kemelaratan dan kemiskinan. Sehingga Steven pun menciptakan sebuah falsafah hidupnya yang didasari dari ajaran tersebut, yaitu bahwa kehidupan tidak ada kaitannya dengan agama. Dan ia pun mencari jalan untuk dapat memperkaya dirinya agar hidupnya menjadi bahagia.

Pada waktu itu, cara yang dianggap paling mudah adalah dengan menjadi seorang musisi. Ia tak segan-segan untuk membeli sebuah gitar. Kemudian ia mulai menciptakan lirik lagu beserta irama dan melodinya dengan gitar tersebut.

Tanpa kendala yang berarti, ia menjadi musisi tookoh musik dunia dengan lagu-lagu hasil karya yang berhasil menjadi hits. Karya nya menarik perhatian para pecinta musik. Hal itu terjadi setelah ia mengubah namanya menjadi Cat Steven.

Ia pun berhasil meraih ketenaran. Show dari panggung ke panggung tak ayal memenuhi aktifitasnya. Ia menyapa penggemar dengan lagu-lagu hitsnya seperti I Love My Dog, Matthew And Son, Peace Train, Morning Has Broken, hingga Wild World yang sempat dinyanyikan kembali (recycle) oleh grupband Mr. Big beberapa tahun setelah Cat Steven beralih ke agama Islam.

Ia saat itu telah berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi kaya serta menjadi tokoh musik dunia yang terkenal. Ia pun menajdi kaya sebagaimana falsafah hidup yang pernah di ajarkan di lingkungannya. Tapi apakah ia merasa bahagia setelah menjadi kaya? Ketika ia berada di puncak popularitasnya di industri musik, ia justru semakin merasa tidak tenang dan ada segenap keraguan di dalam hatinya.

Ia pun mulai mengakrabkan diri dengan minuman keras setiap harinya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar ia kembali bersemangat dalam meniti karier dan kehidupannya. Tapi sayangnya, minuman keras tidak dapat menghapuskan kegundahan dalam jiwanya.

Ia semakin merasa tertekan oleh segala yang telah dimilikinya. Ia menganggap semua orang memakai topeng hanya demi sebuah keuntungan. ia merasa segalanya adalah sesuatu yang merugikan. Ia mulai membenci dirinya sendiri, dan seringkali menyepi dan menyendiri. Jiwanya seringkali terasa sakit tak terkira.

Ketika suatu hari ia mengidap penyakit TBC, ia harus dirawat inap di sebuah rumah sakit. Selama ia menjadi pasien di rumah sakit itulah ia merasa mendapatkan banyak kebaikan yang selama ini tidak ia dapatkan di dunia musik. Ia diajarkan untuk berpikir positif, seketika iman kepada Tuhan terasa dalam jiwanya.

Ia sebenarnya tidak luput dari dunia religi semasa sekolah, karena sekolahnya merupakan sekolah katholik yang mengajarkannya tentang agama Kristen sebagai pedoman hidup dan sebuah kepercayaan. Ia diajarkan mengenai Allah, Isa Al Masih, takdir, serta kebaikan dan keburukan. Tapi sayangnya, falsafah hidup di lingkungannya serta ketidakjelasan tentang konsepsi Tuhan yang seringkali didengungkan oleh gereja merupakan penghalang dirinya untuk menjadi manusia yang religius.

Namun, apa yang dialaminya selama menjadi pasien di rumah sakit itulah yang seakan membukakan jalannya menuju kehidupan religius. Ia mulai berfikir untuk mengalihkan kehidupannya ke sebuah cara hidup yang sepenuhnya baru. Cara hidup yang diinginkannya.

Ia mulai membaca buku-buku tentang aliran kepercayaan dan pemikiran dari Timur seperti Buddha dan Komunisme. Ia mulai mencari suatu tujuan hidup tapi belum mengetahui apa tujuan hidup tersebut. Ia duduk menyendiri, terhanyut dalam renungan yang panjang. Ia berfikir tentang apa kebahagiaan yang tidak ia dapatkan dari kekayaan dan ketenaran yang telah ia dapatkan saat itu, atau mungkin kehidupan gereja yang pernah ia jalani dulu.

Ia pun memulai kehidupan religiusnya dengan memeluk agama Buddha serta ajaran dari negeri cina. Ia berharap dari situlah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang diinginkannya. Ia mulai menjadi manusia yang berpasrah, dan percaya kepada ramalan serta bintang-bintang. Tapi sayangnya, ia tidak menemukan apapun selain kehampaan.

Ia juga sempat menjadi seorang Komunis. Tapi kemudian ia berpikir bahwa ada yang tidak beres di dalam ajaran tersebut. Logikanya mengatakan bahwa adalah adil bila seseorang berhak mendapatkan sesuatu dari hasil jerih payahnya sendiri, bukannya setelah mendapatkan hasil kemudian hasil tersebut harus terbang kepada orang yang tidak bekerja keras seperti dirinya.

Maka ia pun tidak lagi menganut paham Komunisme hingga ia sempat berputus asa. Ia berpikir bahwa ajaran-ajaran tersebut adalah kosong belaka dan gereja masih lebih baik. Maka ia memutuskan untuk kembali kepada agamanya semula, Kristen. Ia juga kembali ke industri musik dan memulainya lagi dari bawah.

Tokoh Musik Dunia  Cat Steven dan Islam

Tahun 1975 adalah tahun di mana ia mulai mengenal Islam, yaitu ketika saudara kandungnya memberinya hadiah berupa sebuah kitab Al Quran. Ia masih menyimpannya sampai ketika ia mengunjungi Al Quds Palestina. Setelah kunjungan tersebut, ia mempelajari Al Quran. Ia pada mulanya tidak memahami apa isi kandungannya, kemudian ia pun mencari terjemahannya.

Ia mencari pengertian tentang Islam dari kitab suci tersebut. Ia harus mengetahuinya karena kitab Al Quran adalah kitabnya umat Islam, dan selama ini ia mendengar pendapat orang barat bahwa Islam adalah agama fanatik dan sektarian.

Ketika pertama ia membaca Al Quran, ia mendapati bahwa Al Quran dimulai dengan basmalah (dengan menyebut nama Allah), bukan dengan nama selainNya. Bacaan tersebut sangat berkesan bagi Steven hingga ia melanjutkannya dengan dengan surat Al faatihah. Kemudian dia melanjutkan pembelajaran pada pemahaman-pemahaman berikutnya seperti Al Quran adalah murni wahyu Allah dan Al Quran berbeda dengan Injil, serta Al Quran yang menjawab segala kegundahan dalam jiwanya selama ini.

Pada tahun 1977, ia memeluk Islam dan menjadi muallaf.Setelah ia menjadi seorang muslim, ia merubah namanya menjadi Yusuf Islam, mendirikan sebuah yayasan bernama Small Kindness, menikah dan berumah tangga, serta menelurkan album-album baru dengan nuansa relijius (Islami) yang kental. Ia telah mendapat kebahagiaan yang selama ini dicarinya dalam agama Islam. Ia telah menemukan apa arti kebahagiaan hakiki bagi hidupnya. Dialah Cat Steven atau Yusuf Islam, tokoh musik duniayang beralih pada jalur Islam sebagai pedoman hidupnya.

 

Exit mobile version