Kata Tidur, Rahasia Alam Tidur
Ilustrasi kata tidur
Apa yang pertama kali Anda bayangkan ketika mendengar kata tidur ? Beristirahat dalam lelap hingga bermimpi setelah lelah beraktivitas seharian? Ternyata tidur tidak sesederhana yang kita bayangkan: mata terpejam lalu kita pun terbawa ke alam bawah sadar. Tentang Tidur
Tidur, tidak berarti seluruh anggota badan kita beristirahat sepenuhnya. Karena nyatanya, paru-paru dan jantung masih bekerja secara optimal. Bahkan otak pun mengirimkan sinyal tertentu selama tidur.
Tidur dikatakan berkualitas jika saat bangun tidur tubuh kita terasa bugar, pikiran pun segar. Gelombang otak yang menandakan tidur berkualitas berada dalam kisaran gelombang delta, yaitu antara 0,1 hingga 3,9 Hz.
Namun, tak semua orang dalam setiap kesempatan mampu mengakses gelombang tersebut untuk mencapai ketenangan. Terutama jika tidur dengan membawa beban pikiran yang menyebabkan otak bekerja pada gelombang beta, yaitu 14-17 Hz. Tahapan dalam Tidur
Tidur, sejatinya adalah suatu proses di mana tubuh memiliki waktu untuk meregenerasi sel-sel yang haus karena aktivitas keseharian. Dalam sebuah penelitian khusus tentang tidur, dapat ditarik kesimpulan bahwa selama proses tidur (terutama di malam hari) kita akan melalui lima tahapan yang berbeda.
Empat kondisi pertama dikelompokkan dalam proses yang sama, yang disebut sebagai keadaan tidur Non Rapid Eye Movement (NREM). Sedangkan satu tahapan lainnya disebut Rapid Eye Movement (REM).
Keduanya dibedakan berdasarkan perubahan yang terjadi pada aktivitas gelombang otak. Pada 75 % bagian malam dikatakan berada dalam tahapan fase tidur pertama hingga keempat. Di mana kita merasa mengantuk kemudian jatuh tertidur dan terlelap sebelum memasuki fase bermimpi.
Sedangkan 25 % bagian malam terakhir adalah tahapan Rapid Eye Movement , yaitu fase di saat kita benar-benar terlelap. Detak jantung dan napas kita berlangsung lebih cepat. Tekanan darah dan aktivitas otak meningkat. Biasanya, di dalam fase inilah mimpi itu berlangsung.
Berikut adalah lima tahapan yang terjadi selama kita tidur di malam hari. 1. Tahap Pertama
Di tahap awal ini, tubuh kita sedang mempersiapkan masa kata tidur , mata berkejap-kejap. Tahapan pertama ini merupakan masa transisi atau bisa disebut fase tidur ringan. Di mana kita mudah terbangun karena gangguan suatu hal.
Menurut bahasa ilmiah, tahap pertama ini adalah persiapan tidur melalui fase Alfa (sebuah fase berlangsungnya meditasi otak, kondisi otak mirip orang yang sedang melamun) menuju ke fase Teta (sebuah fase di mana kita berada dalam kondisi antara setengah terjaga dan separuh tertidur).
Sehingga, jika terdapat gangguan selama tidur, apakah itu berupa gangguan suara hingga guncangan pada badan, secara otomatis akan membuat otot berkontraksi dan otak pun kembali menuju ke fase Alfa, kantuk pun lenyap. 2. Tahap Kedua
Selama periode tahap kedua yang biasanya berlangsung minimal dua puluh menit, mata akan bergerak dengan cepat kemudian berhenti bergerak. Suhu tubuh menurun, detak jantung dan gelombang otak melambat.
Di tahap ini, otak mulai mengirim sinyal-sinyal pendek. Tahap ini dikenal dengan istilah Sleep Sindles yang membantu otak untuk segera memasuki alam bawah sadar dan terpisah dengan lingkungan nyata.
Suasana hening dan suhu yang membuat badan merasa nyaman akan mempercepat tahap kedua ini menuju fase berikutnya. 3. Tahap Ketiga
Dalam tahap ketiga ini dapat dikatakan kondisi tidur mulai mengalami masa transisi dari fase tidur ringan menuju tidur lelap. Hal tersebut ditandai dengan terkirimnya gelombang delta dari otak ke seluruh tubuh. 4. Tahap Keempat
Pada tahap keempat ini dapat dikatakan tubuh berada dalam kondisi tidur nyenyak. Ditandai dengan gelombang delta yang benar-benar terkirim optimal dan menguasai fase ini.
Di tahapan keempat, nyaris tidak ada aktivitas otot atau gerakan mata yang terjadi. Di fase tidur nyenyak, yang sebenarnya terjadi hanya selama tiga puluh menit. Tubuh benar-benar beristirahat dari aktivitas sehari-hari.
Dapat dikatakan tahap keempat ini adalah fase restoratif bagi tubuh. Karena fase ini merupakan proses pemulihan tubuh dari kelelahan. Sel-sel kulit pun beregenerasi pada tahap keempat dari fase tidur.
Hormon bekerja secara seimbang, stres pun berkurang. Fase ini ditandai dengan pernapasan yang melambat. Dan sebagai akibat dari proses regenerasi serta kerja hormon yang maksimal, energi tubuh pun kembali seperti semula. 5. Tahap Kelima
Inilah tahapan terakhir dalam fase tidur dan disebut sebagai tahapan sempurna. Istilah ilmiahnya adalah REM ( Rapid Eye Movement ). Di tahapan REM ini biasanya kita mengalami alam mimpi.
Jika kita pernah melihat orang yang matanya bergerak atau berkedut saat tidur nyenyak, boleh jadi ia sedang bermimpi. Itulah mengapa fase ini dinamai Rapid Eye Movement karena ada pergerakan mata yang menghiasi tidur lelapnya.
Kebutuhan seseorang akan kuantitas tidur mungkin berbeda satu sama lainnya. Orang yang sedang dalam keadaan kurang sehat atau sakit tentu membutuhkan waktu tidur malam lebih panjang. Demi pemulihan keadaan tubuhnya.
Hal yang perlu diingat, tidur malam tidak akan pernah bisa digantikan dengan tidur siang. Karena tidur malam adalah suatu pola tubuh yang telah terprogram.
Dan, ada sebagian hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan dan kekebalan tubuh. Hormon tersebut hanya akan bekerja secara optimal selama fase tidur malam. Manfaat Tidur
Tidur bukan sekedar memejamkan mata dan berharap bermimpi indah. Selain merupakan proses regenerasi sel-sel tubuh, tidur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat tidur. 1. Membakar kalori
Benar. Tidur malam yang berkualitas menurut penelitian terbukti membakar kalori sebesar 350 kalori 2. Memelihara memori otak
Selama tidur, otak sel-sel saraf otak tetap dalam keadaan aktif dan bermetabolisme. Aktivitas ini membantu memori seseorang untuk meningkat dengan cara mempertahankan memori lama dan mengkonsolidasikannya dengan memori yang baru didapat. 3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Memberi kesempatan bagi tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena selama fase tidur malam terjadi proses detoksifikasi racun di dalam organ hati. Selain itu, hormon yang berkaitan dengan kekebalan tubuh bekerja optimal saat kita tertidur lelap. Tips Tidur Berkualitas
Mengingat begitu pentingnya kualitas tidur malam demi kesehatan tubuh, berikut ini adalah tips yang bisa diterapkan untuk mendapatkan tidur lelap yang berkualitas. 1. Makan malam terakhir maksimal 3 jam sebelum tidur
Kita tidak akan bisa tidur dalam keadaan terlalu kenyang atau kelaparan Makan malam yang terlambat dan hanya sesaat menjelang tidur, dapat menyebabkan metabolisme terganggu.
Proses pencernaan akan berlangsung lambat sehingga menyebabkan timbunan lemak bertambah. Dan memungkinkan gangguan pencernaan berikutnya, seperti meningkatnya asam lambung secara berlebih atau menyebabkan sembelit. 2. Mematikan lampu saat tidur
Dalam agama Islam dikenal hadits Rasulullah untuk mematikan lampu sebelum tidur, “Tutuplah pintu, ikatlah penutup tempat minum, tumpahkanlah atau tutuplah bejana-bejana, dan padamkanlah lampu karena setan itu tidak akan membuka yang tertutup, tidak pula yang terikat, dan juga tidak akan membuka bejana.” (HR Tirmidzi).
Secara ilmiah memang terbukti, tidur dalam keadaan lampu menyala menyebabkan kerja hormon melatonin (hormon yang berpengaruh dalam kekebalan tubuh, termasuk dalam memerangi radikal bebas sebagai pemicu terjadinya kanker) melemah.
Itulah mengapa ilmuwan pun menyarankan agar kita membiasakan tidur dalam keadaan lampu padam. 3. Kontemplasi
Artinya, menenangkan pikiran sebelum tidur. Tujuannya, agar kita mampu meraih tidur yang berkualitas. Sebaiknya kita membuang jauh-jauh permasalahan keseharian agar mampu meraih ketenangan otak dalam fase gelombang delta 0,1-3,9 Hz. 4. Jaga suhu ruangan
Menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas ataupun dingin. Suhu ruang yang nyaman akan mempermudah tubuh menjadi rileks dan tertidur lelap.
Demikianlah ulasan seputar kata tidur, rahasia alam tidur. Semoga bermanfaat.