Tips Dalam Usaha Properti- Pemikiran bisnis bahwa sepanjang ada kehidupan tak akan ada yang tidak membutuhkan rumah, memang ada benarnya. Dengan demikian konsep berpikir seperti itu bisa dibalik dengan cara menyediakan rumah baik untuk dijual tunai apalagi bila bisa dibeli dengan cara kredit, sebuah peluang bisnis yang tak akan ada matinya.
Usaha Properti – Jual Beli Rumah
Salah satu contoh usaha properti perumahan yaitu menjual rumah. Menjual rumah atau biasa dikenal properti bukanlah seperti menjual smartphone yang harganya terus menurun. Properti merupakan aset (aktiva tak bergerak) yang harga jualnya terus naik. Harga dari properti turun jika daerah tempat properti itu adalah wilayah yg mengalami longsor , kebanjiran, atau bencana lainnya. Di luar kejadian alami dan cenderung tidak bisa diprediksi tersebut, tak pernah kejadian ada harga murah atau property perumahan yang harganya turun drastis.
Berhubung di Indonesia yang sangat dihargai adalah tanah bukan bangunan, maka menjadi seorang agen atau pemilik rumah hendaknya pandai-pandai menawarkan harga. Jangan sampai kemahalan, jangan juga sampai kemurahan. Dengan demikian tidak akan ada penyesalan setelah properti terjual.
Selain itu menyediakan tanah dan properti perumahan di daerah yang aman dalam arti bukan daerah yang kerap dilanda banjir, bukan daerah yang memungkinkan terjadinya longsor, menjadi keharusan. Dengan pertimbangan itulah maka properti perumahan yang dijual akan senantiasa memiliki harga jual yang terus naik. Tentu saja bila hal ini berhasil akan menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan pendapatan usaha.
Selain masalah lokasi yang strategis dan bebas dari banjir, menjual properti perumahan juga perlu modal lain yaitu perhitungan yang tepat tentang strategi pasar mana yang akan menjadi sasaran. Secara sederhana pasar perumahan bisa dibagi ke dalam tiga berdasarkan kelompok ekonomi masyarakat, yaitu kelas atas, menengah dan bawah. Masing-masing kelas ekonomi yang ada di masyarakat ini tentu saja memiliki perbedaan dan persamaanya. Sehingga bagi seorang agen properti perumahan, diperlukan strategi-strategi khusus untuk menyasar ketiga kelas tersebut. Salah dalam menerapkan strategi bisa menjadi boomerang, bukannya mendapat untung malah babak belur.
Tip Menjual dan Membeli Properti
Mempersiapkan dan merencanakan penjualan dengan matang. Artinya, Anda harus tahu media apa yang akan Anda gunakan. Misalnya selebaran, leaflet atau pasang iklan properti di koran. Ingat, sekarang situs-situs rumah online menawarkan pasang iklan rumah gratis. Ini kesempatan Anda untuk memasarkannya dengan professional. Dalam arti memasarkan dengan mengedepankan keunggulan secara masuk akal, jangan terlalu melebih-lebihkan. Promosi yang terlalu bombastis dan menggiurkan justru seringkali membuat masyarakat tidak percaya. Hati-hati dengan cara dan konsep Anda dalam berpromosi.
Kalau Anda memasang nomor telepon yang dapat dihubungi. Anda jangan kesal atau menyerah. Bahwa yang nelepon hanya tanya-tanya melulu. Layani dengan sebaik-baiknya pelayanan dan undanglah si penelepon untuk melihat langsung. Cara seperti ini juga akan memberi kesan yang baik bahwa anda seorang agen properti perumahan dan siap memberikan berbagai kemudahan. Kalau suatu hari setelah terjadi transaksi ternyata ada keluhan, dengan sikap ramah dan sopan yang anda tunjukkan pada saat menerima telpon juga akan mengesankan bahwa anda seorang marketing yang bertanggung jawab dan siap mempertanggung jawabkan ketika menerima komplain.
Sebaiknya potret foto rumah Anda dengan angel (sudut) yang menarik
Foto dengan jelas tampak depan-belakang. Foto harus terang walaupun itu difoto dengan kamera ponsel. Dengan demikian akan menunjukkan bahwa Anda sedang memasarkan rumah secara serius dan profesional. Kelengkapan atau fasilitas dari rumah yang terinci juga akan menunjukkan bahwa tidak ada yang sedang anda sembunyikan. Hal yang sama ketika anda memperlihatkan detail foto yang terang dan dari berbagai sudut pandang.
Semakin jelas dan lengkap foto yang ditampilkan, akan semakin memberi kesan yang baik pula kepada konsumen. Setidaknya konsumen akan bisa melihat kondisi dan suasana rumah, sehingga bisa memutuskan apakah akan langsung membeli atau tidak.
Lengkapi semua dokumen
Pembeli atau perantara ( broker ) biasanya cerewet. Ingin perfect , harga rumah murah dan lokasi strategis. Ini memang kebiasaan konsumen dimana pun dan dari kelas ekonomi manapun. Menghadapi hal seperti ini anda bisa melengkapi dokumen dan berbagai fasilitas yang tersedia, jangan terlalu melebih-lebihkan dari kondisi yang sebenarnya.
Lakukan survei, cari tahu dan bandingkan harga rumah
Anda jangan buru-buru merasa bahwa rumah Andalah yang paling bagus, keren, dan laik jual. Karena, unsur lain selain harga rumah, tipe rumah kondisi rumah, dan pembeli rumah biasanya melihat lingkungan sekitar rumah, termasuk selokan air. Kalau memang fasilitas yang dimiliki perumaha lain di bawah yang anda miliki, bolehlah hal ini dijadikan salah satu keunggulan. Cara mempromosikannya tentu saja dengan mengajak konsumen langsung datang ke lokasi.
Apabila Anda mempercayakannya kepada agen properti. Pilihlah yang terpercaya
Biasanya kemampuan agen properti bisa dilihat dari jumlah rumah yang berhasil terjual bukan dari berapa banyak rumah yang akan dijual.
Hati-hati dengan motif penipuan berkedok agen properti dengan trik mentransfer DP (uang muka). Jangan pernah percaya kepada agen properti seperti ini.
Pasang Spanduk
Pasanglah plang (spanduk) rumah dengan tulisan jelas dan tegas seperti “RUMAH INI DIJUAL TANPA PERANTARA”. Dan Anda harus konsisten dengan tulisan tersebut. Artinya ketika datang perantara yang mengatakan akan membeli rumah tersebut, sebaiknya langsung minta siapa sebenarnya yang akan membeli. Kalau ternyata dia hanya seorang broker, posisikan dia sebagai broker termasuk hak dan tanggung jawabnya.
Buat acara open house di rumah Anda
Ini untuk mempromosikan secara langsung bahwa rumah yang Anda jual memang lebih baik dibanding yang lain, harganya pantas dan fasilitasnya juga baik.
Merawat Properti
Jangan menipu pembeli dengan mengatakan rumah Anda dalam kondisi baik padahal dindingnya retak-retak. Kalau ada uang cukup renovasilah rumah sebisanya. Tidak perlu terlalu mahal yang penting kelihatan apik dan bersih. Pilihlah cat yang sesuai, sesuaikan dengan tema rumah Anda. Misal: rumah minimalis, gaya Meditarian, gaya Victorian, rumah klasik, dan seterusnya.
Bersihkan rumah dari halaman depan sampai termasuk pada bagian kamar mandi. Rumah yang baik dan bersih, jauh lebih menarik minat orang daripada dijual dalam kondisi apa adanya.
Tambahan
Ingat dan berhati-hati terhadap pembeli yang ingin melihat rumah Anda. Karena sudah sering diberitakan di media cetak dan elektronik, mereka pura-pura membeli (melihat-lihat) rumah tidak tahunya malah menyatroni (maling) di rumah Anda. Tentu saja bukannya ketiban untung, malah ini ketiban bunting.
Lengkapi SSP (Surat Setoran Pajak Penjual), PPAT, dan SSB (Surat Setoran Bea) atas Bea Perolehan Hak Atas Tanah. Semua ini menunjukkan bahwa Anda seorang penjual yang bertanggung jawab sehingga tidak akan muncul masalah kelak di kemudian hari.
Sekiranya Anda tidak mengerti sistem jual-beli properti melalui KPR bank tanyalah kepada ahlinya.
Nah, itu dia artikel tentang Usaha Properti dan Tips Dalam Menjalankannya. Semoga bermanfaat.