Saat ini, menjadi pengusaha adalah hal yang diimpikan banyak orang. Keleluasan waktu, semangat mencari pemasukan, dan otak yang selalu aktif mencari potensi dan peluang, merupakan di antara alasan lain yang diungkapkan oleh para pemimpi menjadi pengusaha. Salah satu usaha yang banyak dilirik adalah bisnis kuliner Bisnis yang satu ini memang dianggap sebagai bisnis yang memiliki prospek cemerlang, salah satu alasannya adalah karena makanan pasti dibutuhkan oleh setiap orang. Apalagi kalau calon pebisnis itu memang mempunyai resep makanan keluarga yang sudah terkenal sangat lezat, tempat, dan tenaga pemasaran dan penyaji, tersedia. Jenis Usaha Kuliner
Bisnis kuliner bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari warung kecil seperti warteg, rumah makan atau restaurant , bahkan bisa juga berupa bisnis menjual makanan kecil atau camilan. Apapun bisnis kuliner yang akan dijalankan, asalkan dilakukan dengan serius pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Momentum tertentu juga bisa dijadikan batu loncatan atau ujian dari rasa masakan yang akan dijual.
Kalau pandai membuat kue enak dengan harga yang lumayan murah karena menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan juga sehat, maka musim lebaran atau musim pernikahan bisa diujicobakan. Biasanya, tes pertama adalah para anggota keluarga satu rumah. Setelah mendapatkan rasa yang pas, mulailah mengajak para anggota keluarga yang lebih luas, misalnya memberikan tester kue ketika ada acara arisan keluarga besar.
Selanjutnya para tester ini adalah teman-teman yang ada di kantor sendiri maupun yang ada di kantor suami. Seorang guru yang mau berbisnis makanan atau kue, bisa menjadikan murid-muridnya sebagai tester. Setelah dirasakan sukses, baru tentukan harga dan mulailah merambah dunia pemasaran yang cukup rumit dan menantang itu. Kue yang unik dengan rasa yang enak, pasti akan dicari. Seperti kehadiran kue pelangi dan ombre. Warna yang menarik dengan aneka rasa dalam satu kue, telah membuat kedua jenis kue menjadi tren dunia perkuean tanah air saat ini.
Selain kue, jenis masakan sehari-hari seperti sayur-sayuran tumis, dan berkuah bisa dijadikan ladang berbisnis. Agar tidak rugi, bisa dengan sistem pesan. Kalau tidak dengan sistem pesan, takutnya masakan itu tidak habis. Setiap makanan yang dibiarkan selama lebih dari 4 jam dalam suhu kamar, maka rasanya pasti akan berubah. Rasa yang tidak ‘segar’ itu tentu saja akan membuat konsumen mengurungkan niatnya membeli.
Bisnis Lain Dalam Dunia Bisnis Kuliner
Produk bahan dasar pembuatan makanan bisa juga dijadikan bagian dari bisnis kuliner ini. Misalnya, bisnis penjualan kotak dan pembungkus makanan lain dengan beragam bentuk, bahan, dan harga tentunya. Pastikan bahwa semua bahan pembungkus ini tidak mengandung racun. Bisa jadi bahwa para pengusaha kuliner itu membungkus makanan ketika masih panas. Kalau pembungkusnya sendiri mengandung racun, maka racun itu akan bisa membuat makanan jadi tidak sehat untuk dikonsumsi lagi.
Bila terjadi keracunan, maka hal ini pasti bukan berita yang indah untuk didengar. Kebangkrutan pengusaha kuliner akibat keteledoran dari pembungkus makanan yang digunakan, akan berakibat fatal kepada penjual bungkus makanan itus sendiri. Itu artinya ia kehilangan pelangganya. Tingkatkan pengetahuan tentang bahan pembungkus makanan dan cara mengetahui ciri-ciri pembungkus makanan yang baik dan sehat. Ilmu ini pasti akan melindungi semua orang dari melakukan keteledoran yang bisa memakan korban nyawa itu.
Bisnis lain penunjang bisnis atau usaha kuliner ini adalah jasa antar makanan katering. Tidak semua usaha ketering itu mempunyai jasa antar. Para pemilik ojek bisa menjadi mitra dalam hal pengantaran makanan dalam jarak tertentu. Dengan adanya sistem kerja sama, biaya operasional kedua jenis usaha ini bisa dibagi. Selain jasa antar. Jasa penyediaan stok bahan baku atau jasa pembuatan bumbu dasar setiap masakan yang akan dibuat juga bisa menjadi satu usaha yang cukup berarti dalam menunjang kehidupan rumah tangga.
Bisnis penyewaan furnitur atau perabotan satu buah restoran, bisa juga menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Tidak semua pebisnis kuliner yang mampu menyediakan perangkat makan dan perangkat tempat makan. Dengan adanya perabotan yang bisa disewa ini malah akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para pebisnis kuliner itu. Mereka bahkan bisa mengganti perabotan restorannya setiap saat. Hal ini pasti akan memberikan satu penyegaran baik bagi para pengunjung maupun bagi semua orang yang berada di tempat itu.
Sistem penyewaan perangkat untuk makan ini tentunya tidak akan menjadi satu beban. Pada masa-masa awal berjalannya bisnis, para pengusaha itu masih merangkak. Resiko bangrut pasti ada. Ketika kebangkrutan itu terjadi, paling tidak, mereka tidak bingung dengan peralatan yang dipakai karena semua masih disewa. Kalau tidak sewa, maka mereka juga akan menanggung kerugian pembelian peralatan restoran itu. Kalau perjalanan bisnis lancar, dalam waktu tiga bulan, mereka tidak perlu lagi menyewa.
Saat itu, mereka juga bisa merancang ulang perabotan restorannya atau membeli perabotan yang lebih nyaman. Intinya adalah begitu banyak bisnis yang mengiringi bisnis kuliner ini. Peluang dan kejelian akan membuat banyak orang berpikir dengan lebih kritis. Kreativitas dan menciptakan kebutuhan orang lain itu adalah salah satu hal yang harus dilancarkan setiap waktu. Setiap pengusaha kuliner sangat tahu tentang hal ini. Masyarakat Indonesia itu mudah bosan. Tetapi juga mudah merasa rindu dengan nostalgia rasa masakan yang lezat yang pernah ia makan ketika masih kecil atau ketika sedang bertugas di suatu tempat.
Tips Berbisnis Kuliner
Apakah Anda tertarik untuk menjalankan usaha kuliner ini? Coba Anda perhatikan dulu tips-tips yang diketengahkan ini. Sebelum menjalani bisnis di bidang kuliner, Anda harus memiliki gambaran terlebih dahulu seperti apa bisnis Anda nanti. Anda harus menentukan, jenis bisnis dibidang kuliner yang akan Anda geluti. Apakah usaha catering, warung makan, café, atau restaurant besar. Perhitungkan tingkat resiko dan bagaimana menangani resiko yang sangat mungkin terjadi itu.
Kalaupun membeli satu produk waralaba, yakinkan kalau rasa makanan yang akan dibeli lisensinya itu mempunyai penggemar yang cukup banyak. Makanan itu juga bukan merupakan makanan yang mudah mendatangkan rasa tidak nyaman karena baunya atau karena harganya yang pasti akan sangat mahal. Lakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum membeli lisensinya.
Bila sudah menentukan jenis bisnis kuliner yang akan dijalankan, maka Anda akan lebih mudah untuk mengira-ngira seberapa besar modal yang diperlukan. Bila modal Anda tidak cukup, Anda bisa meminjam pada teman atau meminjam ke suatu badan perkreditan. Jalan lain untuk mendapatkan modal yang cukup adalah dengan menarik investor. Anda tinggal membuat suatu proposal bisnis kuliner dan mengajukannya pada pihak yang Anda pilih untuk dijadikan sebagai investor.
Di Indonesia, sudah banyak sekali pengusaha yang menjalankan bisnis kuliner, jadi Anda tidak perlu kaget akan persaingan yang begitu ketat. Untuk bisa menembus persaingan, anda harus memikirkan produk makanan yang berbeda dan sekiranya menarik perhatian konsumen. Dalam hal ini, inovasi makanan adalah hal yang wajib. Inovasi tidak hanya sebatas makanan saja, tapi juga pelayanan, tempat makan yang lebih nyaman, atau harga yang lebih murah dibanding tempat lain.
Tentukan apakah Anda butuh karyawan atau tidak. Bila Anda menciptakan usaha kuliner yang cukup besar, Anda pasti membutuhkan karyawan. Pilihlah orang-orang yang berkompeten di bidangnya untuk dijadikan karyawan Anda. Untuk promosi, Anda bisa menempuh berbagai cara. Misalnya mengadakan acara khusus untuk pembukaan rumah makan, memberi voucher makan bagi pelangga, membuat iklan di radio, membuat spanduk-spanduk atau brosur.
Lokasi bisnis adalah hal yang cukup penting dalam memulai usaha. Pusat keramaian adalah lokasi yang sangat strategis, karena setiap orang yang lalu lalang pasti akan dengan mudah melihat rumah makan Anda. Namun bila Anda bergerak dalam usaha catering, lokasi tidaklah terlalu masalah, asalkan brosur atau spanduk promosi bisa ditempatkan di tempat yang ramai dan mudah dilihat.
Berikan pelayanan yang maksimal dan selalu jagalah kualitas produk yang Anda berikan. Bila pelayanan Anda menurun, konsumen umumnya akan langsung memberi nilai minus pada Anda dan tidak akan tertarik lagi pada bisnis kuliner yang Anda jalankan.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.