Site icon Sahabat Yatim

Strategi Bisnis Penyedia Properti Rumah

properti rumah

image by freepik

Strategi Bisnis Penyedia Properti Rumah – Dewasa ini kebutuhan orang terhadap properti rumah semakin meningkat. Meski harga rumah terus melonjak dari tahun ke tahun, namun tetap saja dicari dan diburu. Apalagi dengan kemudahan-kemudahan fasilitas kredit yang ada, mampu membantu keterbatasan dana bagi keluarga yang menginginkan rumah namun dana terbatas.

Prospek Bisnis Properti Rumah

Dari waktu ke waktu bisnis properti rumah semakin cerah. Trend yang ada saat ini tidak saja dengan menyediakan lahan super luas yang dilengkapi dengan banyak fasilitas bagi seluruh unit rumah. Atau yang populer disebut dengan kota mandiri. Namun juga trend rumah cluster pun mulai dirambah.

Sekarang semakin sering dijumpai komplek perumahan yang hanya mempunyai 8 unit rumah tanpa dilengkapi fasilitas umum. Seperti tempat ibadah, lahan bermain, atau pun taman sebagai ruang publik bagi para penghuninya. Property trend seperti ini disebut dengan cluster Namun ternyata perumahan seperti ini cukup diminati.

Lalu bagaimanakah gaya pengembang memasarkan perumahan bertrend cluster seperti itu?

Berbagai Trend Properti

Berdasarkan yang sudah dijelaskan di awal mengenai adanya pengembang yang mulai melirik berbisnis pemasaran rumah dengan trend cluster. Maka ada baiknya sebagai tuntunan bagi Anda yang sedang memilih-milih rumah atau pengembang yang tengah menjalani bisnis properti; untuk mengetahui beberapa trend properti yang diminati banyak orang. Beberapa trend properti yang biasa dicari adalah :

Komplek Rumah Toko (Ruko)

Pengembang yang jeli mampu menangkap kecenderungan manusia ekonomi sat ini. Di mana kini fungsi rumah bukan lagi sekedar untuk tempat beristirahat bagi keluarga, namun rumah juga bisa menjadi sumber pendapatan kedua selain pekerjaan utama.
Hal inilah yang mendorong para pengembang yang kreatif untuk mendirikan ruko (rumah toko). Yakni rumah sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai tempat usaha.

Perumahan cluster

Perumahan cluster mengadopsi pada kebutuhan beberapa komunitas yang tergabung atau terhubung oleh satu kebutuhan yang sama. Misalnya komunitas pecinta tari dan seni, atau komunitas olahragawan, atau komunitas keluarga muslim misalnya.
Maka kebutuhan untuk berinteraksi antar komunitas tersebut, diwujudkan dalam satu perumahan yang berkebutuhan dan berinteraksi pada bidang dan minat yang sama. Sehingga dicirikan dengan jumlah unit yang biasanya tak banyak, antara 8 hingga 12 unit rumah saja. Kadang-kadang pun cluster-cluster tersebut dibuat berdasarkan order dari kebutuhan suatu komunitas tersebut kepada pengembang.

rumah villa

Trend rumah villa biasanya lebih diminati bagi kaum berduit yang tidak segan-segan merogoh kocek lebih dalam, untuk mendapatkan sebuah unit rumah yang mampu mengakomodir seluruh kebutuhannya. Baik kebutuhan secara primer dan sekundernya.

Sehingga rumah sebagai fungsi tempat tinggal, bagi rata-rata konsumen perumahan villa, harus memiliki nilai lebih, seperti rumah mampu memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemiliknya. Misalnya diterjemahkan dengan, fasilitas kolam renang, fasilitas gym bagi keluarga, playground yang luas bagi anak-anaknya, dan sebagainya.

Karena masalah harga biasanya bukan menjadi keberatan bagi konsumen dan komunitas seperti ini, asalkan kebutuhan akan segala fasilitas penunjang terpenuhi.

Perumahan Original Rakyat

Jenis dan trend perumahan ini, benar-benar memang menjawab kebutuhan masyarakat umum akan tempat tinggal. Sehingga pengembang yang jeli dan juga sedikit memiliki dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat, memilih untuk berkiprah mengembangkan perumahan rakyat jenis ini.

Tipe-tipe yang dibuat pun sedemikian rupa, untuk menjawab kemampuan bayar konsumen-konsumennya dari berbagai kalangan. Dahulu ketika masih ada tipe 21, maka dibuatlah tipe tersebut. Tetapi karena tipe 21 kini dianggap kurang efektif, maka pengembang mulai membangun perumahan rakyat dari tipe 30 hingga yang lebih besar. Seperti tipe 36, 45, 54 dan 72.

Perumahan original bagi rakyat benar-benar menjawab kebutuhan properti rumah bagi masyarakat luas. Sehingga rakyat dapat menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan finansialnya masing-masing.

Ketentuan Pembangunan Properti Rumah

Dalam membangun berbagai macam properti rumah, hendaknya pengembang tidak melakukan dengan asal-asalan. Namun benar-benar harus sesuai dengan standar kelayakan, standar keselamatan, dan standar kebutuhan. Sekalipun yang dibangun adalah jenis perumahan bertipe kecil dengan daya jual berpendapatan kecil.

Karena itu ada beberapa hal yang patut menjadi ketentuan yang harus diperhatikan dan dipenuhi, antara lain sebagai berikut

1. Lahan Dekat Fasilitas Umum

Pengembang sangat cerdik memanfaatkan semua fasilitas umum yang ada di sekitar perumahan yang akan dibangunnya. Pemilihan lahan ini bukannya tanpa alasan. Unsur fasilitas umum seperti tempat ibadah, akses jalan raya, pasar, sekolah, kantor pemerintahan, rumah sakit, telah menjadi faktor yang dimanfaatkan sebagai poin-poin dalam beriklan.

Cukup ditambahi dengan kata-kata ‘Lokasi strategis dekat dengan sekolah ini, rumah sakit itu, bebas banjir, dan lain-lain’, maka perumahan mini tersebut terkesan sangat eksklusif dan benar-benar strategis. Harga pun bisa dilambungkan setinggi-tingginya.
Padahal, belum tentu pengguninya nanti akan memanfaatkan semua fasilitas yang ada di sekitar perumahan karena mungkin saja fasilitas tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dan bahkan selera si penghuni perumahan.

Jadi kalau ingin membeli sebuah rumah, pikirkan dulu kebutuhan Anda. Tak perlu terlalu tergiur dengan bahasa iklan. Yang paling penting adalah lingkungan dan kualitas rumah. Untuk itu, pengetahuan tentang bahan dan cara menilai kualitas sebuah bangunan rumah perlu juga dipelajari, agar terhidar dari susahnya menyampaikan keluhan kepada pengembang karena bangunan ternyata tak sekokoh yang diiklankan.

2. Rumah Segala Tipe

Model rumah bertipe 21 mungkin terlalu kecil. Kini pengembang membangun rumah tipe 30 atau 40, dan 50. Plafon rumah dibuat tinggi dengan desain interior yang dibuat berbeda untuk setiap rumah. Hal ini sengaja dilakukan agar calon pembeli merasa diistimewakan.

Padahal, tidaklah sulit untuk mengatur dan mengubah sedikit bentuk desain rumah. Bisa juga hanya dengan membedakan letak kamar tidur atau letak kamar mandi. Penyesuaian ini cukup berhasil menarik minat para pembeli. Kelebihan tanah juga bisa menjadi salah satu daya tarik pembeli yang mempunyai niat merenovasi rumahnya kelak.

3. Sistem Pengamanan, Air, dan Listrik

a. Sistem Pengamanan

One gate close security system merupakan salah satu hal yang sangat dicari oleh para calon pembeli rumah. Rasa aman ini sangat penting, apalagi bila penghuni rumah adalah orang-orang sibuk. Yang sudah keluar rumah pada saat azan subuh baru saja habis berkumandang, dan kembali ke rumah pada saat matahari sudah tak terlihat lagi di ufuk. Dengan adanya sistem keamanan yang prima, penghuni merasa nyaman dan merasa terlindungi.

b. Fasilitas Air

Air juga menjadi salah satu faktor membeli rumah. Kepastian adanya aliran air akan membuat pembeli rumah merasa tentram. Di perkotaan, air biasanya dikelola oleh pihak swasta. Reputasi perusahaan air, baik swasta maupun milik pemerintah ini sedikit banyak juga mempengaruhi calon pembeli.

c. Fasilitas Listrik dan Penerangan

Pada umumnya pembeli pada saat berniat membeli sebuah rumah, akan menanyakan masalah listrik. Listrik dan penerangan adalah hal penting yang harus dipikirkan oleh pengembang. Karena memang menjadi kebutuhan utama.

Apalagi dengan seringnya konsumen merasa keberatan apabila rumah yang ditawarkan tidak dilengkapi dengan listrik, karena konsumen merasa sulit untuk mengurus sendiri penyambungan listrik ke Perusahaan Listrik Negara. Sehingga membutuhkan perpanjangan tangan dari pengembang untuk mengatasi hal ini.

Fasilitas dan Sistem Kredit

Untuk menambah nilai jual bagi perumahan yang ditawarkan, alangkah baiknya bila pengembang bekerja sama dengan pihak perbankan. Sehingga mendapatkan kemudahan kerjasama dalam hal perkreditan. Hal ini akan sama-sama menguntungkan bagi semua, baik konsumen, pengembang maupun bank itu sendiri.

Fasilitas kredit yang bekerja sama dengan bank-bank ternama dengan bunga ringan atau bunga flat untuk beberapa bulan, jelas akan membuat calon pembeli tertarik. Pemberian hadiah berupa door prize dan diskon khusus merupakan salah satu cara lain yang cukup efektif pula menarik para pembeli.

Singkat kata, bahwa berbisnis properti rumah merupakan bisnis cerah yang tidak ada matinya hingga nanti.

Properti Rumah

Bagi Anda yang baru saja membeli atau memiliki sebuah rumah, tentu membutuhkan properti rumah untuk melengkapi kebutuhan dan aktivitas di dalam rumah. Namun bagi Anda yang hobi membaca dan kutu buku, tentu membutuhkan perabot yang dapat menampung dan memelihara buku-buku koleksinya. Apalagi bila koleksi bukunya jauh lebih banyak ketimbang jumlah keseluruhan perabot yang dimiliki.

Lemari Khusus

Bagi Anda yang koleksi bukunya sudah berlimpah, menyimpan dan menatanya dalam sebuah rak rasanya kurang memadai lagi. Apalagi kalau buku yang Anda miliki lebih banyak jenis buku referensi yang tebal dan berat. Karena itu diperlukan lemari yang lebih kokoh dan khusus untuk menyimpannya.

Selain bisa menampung lebih banyak buku, lemari juga lebih mudah ditata dalam posisi apapun sehingga ruangan akan terlihat lebih rapi. Apalagi kalau buku-buku koleksi Anda merupakan buku penting yang harus dijaga keawetannya, keberadaan properti rumah jenis ini tentu menjadi makin penting.

Tips Mudah

Berikut tips dalam menata dan memelihara buku maupun lemari buku :

Dibandingkan membeli yang sudah jadi, sebenarnya lebih baik kalau Anda membuat properti rumah berdasarkan rancangan sendiri. Untuk pembuatannya bisa Anda serahkan kepada tukang atau dengan memesannya kepada toko kayu.

Lemari hasil rancangan sendiri bisa disesuaikan dengan jumlah dan jenis buku yang Anda miliki, serta lay out ruang dimana perabot itu akan diletakkan. Jadi, selain lebih efisien untuk menyimpan koleksi buku Anda, tata ruang di dalam rumah juga akan lebih nyaman dan rapi.

Pastikan rangka kayu lemari cukup kokoh untuk menyangga koleksi buku-buku Anda yang cukup berat. Lebih baik pilih jenis kayu yang kuat, seperti jati atau kayu Kalimantan yang memiliki kekuatan dan daya tahan cukup bagus. Buat jarak antara dasar lemari dengan lantai untuk menjaga dari kelembaban tanah maupun kemungkinan terjadinya genangan air.

Buat atau pilih lemari buku yang tertutup dengan kaca. Ini penting agar Anda lebih mudah mencari buku saat dibutuhkan dan untuk melindungi buku dari debu maupun binatang pengganggu. Lebih baik lagi kalau tutup kaca dibuat silang agar ada sirkulasi udara, sehingga ruang didalamnya tidak lembab.

Buat jarak antara lemari dengan dinding tembok, terutama dinding yang mengarah ke bagian luar rumah. Hal ini agar lemari tidak terpengaruh perubahan suhu luar rumah yang terjadi pada dinding. Namun kondisi ini juga bisa diatasi dengan memberikan pelapis bagian belakang lemari dengan bahan dari plastik.

Sebelum menata buku dalam lemari, dasar rak sebaiknya dilapis terlebih dahulu karena kayu dapat mengeluarkan asam yang dapat merusak buku. Setelah itu letakkan buku dalam posisi berdiri. Selain memudahkan saat mengambil, posisi ini juga dapat membuat awet buku. Buku yang disusun dalam posisi menumpuk terlentang justru dapat menyebabkan bundel atau jilid buku menjadi longgar akibat menahan beban sehingga mudah rusak.

Susun buku berdasarkan topik atau kategori. Setelah itu urutkan berdasarkan ketinggiannya. Gunakan pengapit atau bookend apabila jumlah buku kurang atau belum padat agar buku tidak roboh.

Buku dan lemari harus sering-sering dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya. Jaga suhu dalam ruangan dimana lemari buku berada. Sebaiknya buku yang sudah dibaca dikembalikan lagi ke lemari dan bukannya ditumpuk di atas meja.

Exit mobile version