Salah Satu Bentuk Rasa Cinta Anak Pada Ayah. Keberadaan seorang ayah kadang menjadi suatu hal yang tidak terperhatikan oleh anak-anaknya. Kesibukan ayah dalam mencari nafkah adalah salah satu penyebab mengapa seorang anak tidak begitu dekat dengan ayahnya. Ikatan batin antara anak dan ayah pada umumnya juga tidak seerat ikatan batin antara ibu dan anak.
Pada kenyataannya, ibu memang mendapatkan prioritas perhatian yang lebih dari seorang anak. Bentuk-bentuk kecintaan anak terhadap ibu juga tertuang dalam apa pun. Dalam sebuah karya misalnya, ibu selalu menghiasi lebih banyak dibanding ayah. Lagu atau puisi ibu jumlahnya juga jauh lebih banyak dari pada lagu atau puisi ayah
Rasa Cinta Seorang Ayah
Dalam menunjukkan kasih sayang terhadap anaknya, ayah dan ibu tentu memiliki cara yang berbeda. Jika ibu selalu berhasil menenangkan kita dengan pelukan dan petuah-petuah manis bernada lembut, maka ayah tidak demikian. Ayah selalu punya cara yang unik untuk menunjukkan kasih sayangnya.
Umumnya, ayah selalu identik dengan ajaran-ajarannya yang keras. Sikapnya yang kaku dan anti basa-basi. Jarang sekali seorang anak, baik anak laki-laki maupun perempuan yang bersedia menceritakan suasana hati pada ayahnya. Seolah-olah yang dibutuhkan seorang anak dari ayahnya hanyalah uang dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Tapi tahukan Anda, bahwa dibalik sikap dinginnya, ayah menyimpan sebuah tungku yang hangat?
Rasa cinta seorang ayah pada anaknya memang cenderung tersamarkan. Terlebih jika Anda adalah seorang wanita. Pada umumnya, anak wanita cenderung memiliki jarak yang lebih lebar dengan ayahnya. Jarang berkomunikasi dan saling bercerita dengan ayah, membuat anak perempuan membutuhkan media untuk menyampaikan rasa sayangnya pada sang ayah.
Pembicaraan yang terlontar di antara keduanya pun hanya sebatas basa-basi. Tapi ada satu hal dari ayah yang tidak dimiliki ibu. Jika anak wanitanya akan menikah, ayahlah yang akan menikahkan. Ayahlah yang akan menjadi wali pernikahan.
Tunjukan Rasa Cinta Pada Ayah
Mengetahui hal itu seharusnya jarak antara ayah dan anak bisa menjadi lebih dekat, karena bagaimana pun keadaannya ayah adalah salah satu dari dua sosok paling berharga dalam hidup kita. Menunjukkan bentuk kecintaan pada ayah bisa dilakukan dari sekarang. Anda bisa memilih cara apapun.
Mengubah kebiasaan cara berbincang dengan ayah adalah salah satu cara yang bisa dicoba. Jika biasanya hanya basa-basi, mulai kini tanyakan tentang kesehatannya, ceritakan apapun, buat dia merasa bahwa kita bukan hanya anak istrinya. Mulailah membawakan hal-hal yang disukainya, atau jika Anda jago dalam merangkai kata, buatkan puisi ayah untuknya.
Sesederhana apa pun puisi yang Anda ciptakan, pasti akan istimewa di mata ayah. Ia akan menganggap puisi tersebut sebagai puisi terindah sepanjang hidupnya. Jangan menilai ini sebagai sesuatu yang berlebihan. Biarkan ayah merasa bahagia karena rasa cinta anaknya yang tertulis dalam bait-bait puisi adalah salah satu hal terindah yang pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Mesikpun reaksinya datar, tersenyum simpul, yakinlah jika di dalam hati ayah sebenarnya sedang tersenyum lebar.
Kumpulan Contoh Puisi untuk Ayah
Anda ingin membuat puisi ayah buat ayah tercinta di rumah tetapi bingung mengungkapkannya? Anda bisa belajar membuat puisi ayah dengan contoh kumpulan puisi tentang ayah. Dari puisi tentang ayah ini Anda bisa menemukan ide untuk membuat puisi, serta melatih Anda untuk menguasai perbendaharaan baru.
Tidak sulit membuat puisi ayah, terlebih jika Anda sudah memiliki contohnya. Anda tinggal mengikuti alurnya saja. Jika Anda sudah terampil membuat puisi ayah tanpa bantuan contoh puisi, Anda bisa langsung membuatnya sesuai dengan alur yang Anda inginkan.
Jika ingin membuat puisi ayah atau puisi tentang ayah, mulailah dengan kata-kata yang sederhana. Kata-kata sederhana namun menyentuh akan selalu dikenang daripada kita terpaku mencari kata-kata yang indah tetapi tidak menyentuh hatinya karena kita kurang piawai memadukannya.
Seperti contoh puisi ayah berikut ini.
1.
Aku Tahu, Kau Menyayangiku.
Ayah ingat
Ayahlah orang pertama yang menyambutku dengan senyuman ketika aku dilahirkan.
Ayah pasti ingat
Ayahlah yang menjaga ku di malam hari ketika ibu kelelahan menemaniku bermain di siang hari.
Ayah juga pasti ingat
Ketika nilai ujianku tidak sebagus yang diharapkan, ayah hanya bisa menggelengkan kepala.
Dan ayah juga pasti akan sangat ingat
Ketika ada seorang pria yang datang menemuimu, dan memintaku untuk menjadi istrinya, ayah hanya bisa tersenyum dan berkata, “jaga dia baik-baik”.
Lalu, apakah ayah ingat kapan terakhir kalinya ayah mengatakan sayang kepadaku? Aku ingat ayah. Aku tahu meski tak terucap, bahwa ayah selalu menyayangiku.
***
2.
Ayah Mahkota kasihku
kutatap dan kudakap
Puing-puing rindu menyepuh istana hati
alangkah sepinya Pulau Pandan
betapa jauhnya Laut Oman
hari ini kukalung doa
berbahagialah ayah.
Ayah
Jasamu terpahat di mana-mana
nasihatmu tersimpan kukuh di hati
Semangatmu mengental di sanubari
dengan keringat dan air matamu
akar budaya diri ini kukuh
seperti tertegaknya keraton jawa.
Ayah
Istana bahagia ini ayah bina
bersama warna warni kehidupan
bersama rentetan kesengsaraan
semangat dan pengorbanan ini
menjadi nafas kedaulatan keluarga
dan hari ini
teratai berkembang mekar
disinari mentari pagi
dirgahayu buatmu, ayah.
***
3.
Ayah, Ibu
Aku selalu ingat pada kalian
Aku selalu cinta dan menyayangi kalian
Ayah, Ibu …
Maafkan Aku yang tak kunjung pulang
Maafkan Aku yang terus berharap bahwa ini semua akan cepat berakhir
Ayah, Ibu …
Aku akan tetap menemani apapun yang terjadi
Aku takkan menyerah apapun sakitnya kenyataan ini
Ayah, Ibu …
Demi Hidup kalian merelakan harga diri
Demi Hidupku kalian mengorbankan perasaan hingga segalanya
Ayah, Ibu …
Terima kasih …
Aku tidak akan rela jika aku tidak bahagiakan kalian
***
4.
Ijinkan aku,…. ayah
Aku akan datang ayah
Bukan hendak menggugat kepergianmu
Ingin ku katakan
Kepergianmu adalah kesedihan
Dalam hatiku
Untuk mewujudkan syukur dan
Sabar
Aku akan kembali ke pangkuanmu Ayah
Lewat lantunan puisi
Yang menyaksikan daun-daun yang
Berguguran tanpa batang
Ayah…,Aku merindukanmu
Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana aku harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Dan bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala ketangguhan dan kesabaranmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
***
5.
Pada puisi ijinkan aku ayah
Bercerita tentang gerimis yang
Mengiringi kepergianmu
Atau hujan yang membasahi pilar nisanmu
Pohon kamboja mulai meranggas
Meski bunga kecil berteduh di bawah daun-daun kering
Pada puisi aku datang ayah
Bukan hendak menggugat takdir kematianmu
Atau menghujat sangat pemilik maut
Kali ini ingin aku katakan
Kepergianmu adalah pelajaran tanpa kamus
Perenungan panjang untuk dipahami
Bahwa hidup adalah pembuktian
Tuk wujudkan syukur dan sabar
Ketika harus menjalani skenarioNya
Pada puisi aku akan kembali menemui ayah
Lewat goresan pena
Yang mengajariku tentang arti kematian
Bila esok telah kutemukan
Muara kasihNya tak bertepi
Akan kuceritakan kembali
Sepuluh malam kepergianmu
Dan sepuluh bunga yang masih berteduh
Di bawah pohon-pohon kamboja
***
6.
Ayah
Aku ingin jadi yang pertama yang selalu memberi cahaya untukmu
sebelum matahari terbit lalu turun ke atas daun – daun
aku ingin lebih dahulu tuk mengucapkan selamat pagi padamu
sebelum suara burung-burung bernyanyi tentang hari baru
tak kubiarkan udara pagi masuk ke paru-parumu
sebelum udara pengabdianku mengitari tempat tidurmu
biarlah aku wahai ayah yang kini menjadi tanganmu tuk menjinjing dunia
waktumu tuk berhenti menggali tanah dan menguak langit sudahlah tiba
kini giliranku berdiri di pintu rumah
menjaga keluarga sembari belajar menjadi dewa
***
Puisi ayah di atas bisa Anda jadikan sebagai referensi Anda untuk membuat puisi untuk ayah tercinta. Mari ungkapkan rasa cinta kita pada ayah lewat puisi ayah.