pinjam uang tanpa jaminan
Tahukah Anda bagaimana cara pinjam uang tanpa jaminan ? Musibah datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, yang menyita harta dan bahkan jiwa. Dari banjir, tanah longsor, dan kebakaran merupakan contoh–contoh dari musibah yang mudah sekali menghabiskan aset kita. Untuk kembali bangkit, tentu memerlukan bantuan dari orang lain.
Sekadar mengisi perut dan berteduh atau untuk hal lain, yakni membangun kembali kehidupan. Beberapa orang yang tidak sanggup menghadapi cobaan tersebut akhirnya stres dan masuk rumah sakit jiwa, atau menjadi gelandangan. Adapun orang yang bertahan mampu membangun kembali kehidupannya yang telah berlalu.
Dalam membangun kehidupan setelah adanya bencana, tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mendapatkan uluran tangan dari orang lain pun pada zaman sekarang susah–susah gampang. Jikalau masih memiliki sanak kerabat, hal tersebut mungkin saja mudah. Akan tetapi, jika hidup sebatang kara, tentu susah. Belum lagi, usaha pada zaman sekarang ini sulit. Mencari modal untuk usaha, sama susahnya dengan mencari pekerjaan.
Yang pertama kali terbersit adalah bagaimana mendapatkan bantuan. Seperti uraian di atas, jika memiliki sanak kerabat tentu saja hal tersebut bisa terpecahkan. Namun jika tidak, lain lagi ceritanya.
Yang kedua adalah bantuan yang Anda terima, dapatkah menjadi jalan keluar? Mungkin saja ada orang yang akan membantu Anda dari segi uang, tetapi besar kemungkinan bahwa uang yang Anda terima belum cukup untuk mengangkat kehidupan Anda kembali.
Maka dari itu, tentu saja Anda akan berpikir pada pemikiran yang pertama, yakni bagaimana mendapatkan bantuan lagi yang lebih mencukupi. Kemudian, yang ketiga adalah jika Anda sudah mendapatkan bantuan, misalnya berupa utang , Anda akan berpikir bagaimana cara mengembalikannya.
Banyak orang memilih meminta bantuan kepada orang yang bisa meminjamkan uang tanpa jaminan. Entah untuk menghidupi keluarga, menyekolahkan anak, modal usaha, dan lain sebagainya. Namun, sang peminjam sering kali teledor tanpa mengetahui seluk beluk pemberi pinjaman
Akhirnya, ketika penagihan utang, sang peminjam kaget karena tagihannya naik berlipat–lipat. Ternyata, sang pemberi pinjaman adalah seorang rentenir. Di desa–desa, hal tersebut marak terjadi karena kebutuhan yang mendesak namun jauh dari perkotaan, jauh dari bank. Koperasi juga tidak ada, sehingga proses peminjaman ke rentenir selalu saja terjadi.
Bentuk dari sistem peminjaman yang lainnya yang ada di desa adalah gadai gelap. Orang yang meminjam uang, menggadaikan barangnya pada suatu tenggang. Jika tidak dapat mengembalikan maka barang langsung diambil, sedangkan harga barang yang digadai jauh lebih mahal dibandingkan uang yang dipinjam.
Keadaan tersebut memang tidak dapat dihindari, apalagi saat kebutuhan mendesak. Namun, beberapa lembaga sudah menyediakan pinjaman tanpa agunan (jaminan) untuk memudahkan para peminjam yang memang benar-benar terdesak keadaannya. Beberapa koperasi simpan pinjam juga tumbuh di beberapa pelosok dan menawarkan hal serupa bagi anggotanya yang ingin meminjam tanpa jaminan.
Meminjam uang tanpa jaminan tentu saja berbeda dengan meminjam uang dengan menggunakan jaminan. Selain syarat yang berbeda, charge (bunga) yang diberikan lebih besar dibanding jika meminjam uang dengan menggunakan jaminan. Sesuatu yang dapat dijadikan jaminan biasanya surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, saham, dan sebagainya.
Hal tersebut digunakan sebagai jaminan manakala peminjam tidak dapat mengembalikan uang tepat pada waktunya. Berbeda dengan peminjaman uang tanpa jaminan, dikarenakan tidak adanya jaminan tersebut, pihak pemberi pinjaman memberikan kompensasi dengan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan jaminan.
Kini, telah banyak lembaga terpercaya yang memberikan pinjaman tanpa harus melampirkan jaminan. Pinjaman seperti ini biasa disebut sebagai KTA (Kredit Tanpa Agunan). Beberapa bank memberikan produk ini kepada para nasabah agar nasabah tidak kesulitan meminjam uang, seperti Bank Mandiri dengan produk Mandiri Kredit Tanpa Agunan, KTA CIMB Niaga, ANZ, dan sebagainya.
Cara pinjam uang tanpa jaminan juga mudah untuk dilakukan. Berikut syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk mengajukan kredit tanpa agunan (KTA).
Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia (dibuktikan dengan fotokopi KTP/SIM/Paspor atau tanda pengenal lain).
Berusia minimal 21 tahun dan maksimal adalah 55 tahun (pada saat pelunasan kredit).
Memiliki pekerjaan dengan penghasilan minimal 2,5 juta untuk daerah Jabodetabek dan Bandung, dan penghasilan minimal 2 juta untuk daerah di luar Jabodetabek dan Bandung.
Fotokopi slip gaji terbaru.
Fotokopi rekening tabungan/rekening koran dan cover buku tabungan.
Secara umum, syarat dari pengajuan kredit tanpa agunan untuk bank adalah seperti di atas. Akan tetapi perlu diingat juga, terdapat limit yang disetujui oleh pemberi pinjaman kepada peminjam. Biasanya 5–8 kali dari gaji peminjam, atau berkisar 5 juta hingga 200 juta.
Memang, lebih sedikit karena pemberi pinjaman akan banyak mempertimbangkan keadaan sisi peminjam. Waktu pelunasan (berkisar 12–36 bulan), minimum setoran dan hal–hal lain. Selain itu, charge yang diberikan selain bunga adalah biaya lain yang dibebankan saat dana cair. Biasanya 2-3% dari dana yang diminta. Besar dari bunga yang berlaku biasanya berkisar 1–8%. Bahkan, mungkin ada lembaga yang mematok hingga 10%.
Jika Anda memang berniat untuk meminjam uang tanpa jaminan, sebaiknya Anda tanyakan secara detail kepada pihak pemberi pinjaman tentang tanggungan, tagihan, dan seluk beluk produk KTA yang ditawarkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meminjam uang tanpa jaminan ini, yaitu sebagai berikut.
Pastikan Lembaga Pemberi Pinjaman adalah Lembaga yang Terpercaya
Jangan tergiur dengan omongan orang, yang menjanjikan bunga rendah. Bisa saja Anda tertipu. Kini, marak ditawarkan di media internet, selebaran hingga stiker–stiker yang terpajang di toilet umum tentang pinjaman tanpa agunan. Hati–hati karena bisa saja itu adalah rentenir, yang akan menyusahkan Anda saat pengembalian dana yang Anda pinjam.
Usahakan Dana Tersebut Bukan Dana Statis
Jika Anda meminjam dana di bank, usahakan dana tersebut bukan dana yang statis. Jalankan dana tersebut untuk modal usaha, sehingga apa yang Anda pinjam tetap berbuah dan Anda tidak kesulitan dalam hal pengembalian.
Tetapkan Cicilan yang Akan Anda Ambil
Jangan terlalu memaksakan diri dengan meminjam terlalu banyak sehingga cicilan pun akan besar. Usahakan mencicil di bawah 30% dari gaji Anda, sehingga 70%-nya dapat Anda gunakan untuk kebutuhan sehari–hari atau kebutuhan mendadak lainnya.
Pastikan Produk Kredit Tanpa Agunan yang Anda Ambil
Pastikan Anda mengetahui dengan tepat, produk kredit tanpa agunan yang Anda ambil. Jangan sampai Anda kebingungan dengan produk tersebut yang akan menyulitkan Anda sendiri nantinya. Terlebih lagi, jika hal tersebut berkaitan dengan masa penagihan.
Jika tagihan kredit tanpa agunan terlambat pada proses pembayarannya, pasti Anda akan dihubungi oleh pihak pemberi pinjaman. Ada yang memang dengan ramah tamah mengingatkan Anda, ada pula dengan bentakan dan makian. Belum lagi, jika Anda didatangi oleh para debt collector , tentu Anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi. Jangan Mencoba Peruntungan dengan Gali Lobang, Tutup Lobang
Jangan mencoba peruntungan Anda dengan gali lobang tutup lobang. Hal tersebut akan menambah kesengsaraan bagi Anda nantinya.
Semoga dengan sedikit tips dan cara meminjam uang tanpa jaminan di atas, membuat Anda dapat mewaspadai tindak kriminal yang mungkin mengambil keuntungan dari kesulitan Anda.