Pekerja wiraswasta layak untuk mendapatkan penghargaan, karena mereka yang bekerja mandiri seperti ini telah berjasa dalam mengembangkan dunia usaha. Semakin banyak warga bangsa yang berani tampil memanggul resiko dengan berwiraswasta, maka negara indonesia akan lebih cepat maju. Jasa mereka selain mendorong laju ekonomi, juga membantu pemerintah memperluas lapangan kerja.
Pekerja wiraswasta atau wirausahawan adalah orang atau manusia teladan yang memiliki kemampuan dan dedikasi sebagai “pejuang” untuk masyarakat dalam usaha membantu memenuhi kebutuhan hidup yang semakinhari semakin meningkat. Tanpa peran mereka, kesulitan lapangan kerja dan upaya pembangunan kesejahteraan masyarakat akan terhambat.
Suatu negara yang memiliki jumlah pengusaha lebih banyak akan menjadi lebih maju dari negara lain. Karena dengan banyaknya pengusaha, akan semakin kompetitif dalam usaha menggali potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia. Demikian juga laju ekonomi akan semakin cepat, karena pengangguran semakin sedikit.
Krismon dan Dunia Wiraswasta
Dampak dari krisis moneter masih terasa sampai detik ini. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mengakibatkan bertambahnya garis kemiskinan. Dampaknya ternyata mengenai sektor lain, misalnya pendidikan. Banyak anak-anak yang putus sekolah. Di bidang kesehatan, terjadi krisis kelaparan dan munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan kekurangan gizi.
Selain itu, terjadi juga kasus kriminalitas. Karena kesulitan ekonomi, banyak sebagian orang yang tidak mempunyai pilihan karena putus asa untuk mencuri. Bahkan karena kemiskinan, timbul penyakit psikis pada diri seseorang.
Berdasarkan pengertian wirausahawan, seorang pekerja wiraswasta yang mengalami krisis ekonomi tidak merasa putus asa. Sikap dan tauladan berjuang mengahadapi hidup terus dijalani, walaupun dengan jatuh bangun. Mereka benar-benar teruji dalam badai krismon yang melanda ekonomi bangsa.
Contoh kecil adalah bagaimana seorang pedagang yang awalnya hanya berjualan di pinggir jalan. Karena keuletannya, akhirnya ia bisa menyewa ruko dan membuka cabang. Sehingga ondisi sulit seperti itu telah memberi pelajaran yang sangat berharga bagi para pelaku wiraswasta. Mereka menjadi semakin tangguh dan semakin kreatif dalam menyisati keadaan.
Peranan Pekerja Wiraswasta dalam Kehidupan
Membangun usaha sendiri (wiraswasta) tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri. Wirausahawan memiliki peranan dalam kehidupan, antara lain:
Penggerak dan Penciptaan Perluasan Kesempatan Kerja bagi Banyak Orang
Hal ini dapat dilihat dan dirasakan bagaimana seorang wirausahawan merekrut orang-orang walaupun hanya di lingkungan terdekat. Hal ini bisa membantu mengurangi pengangguran. Tidak menutup kemungkinan akhirnya usaha yang dijalankannya menjadi besar dan membutuhkan banyak orang.
Menciptakan Kestabilan dalam Berbagai Bidang
Dengan merekrut atau membuka kesempatan dan peluang usaha bagi banyak orang, maka secara otomatis ia membantu krisis ekonomi keluarga. Kondisi perekonomian orang yang bekerja bisa stabil (kebutuhan sandang, pangan dan papan bisa terpenuhi).
Sebagai Sumber Produksi
Berwirausaha adalah bentuk usaha apapun juga, bisa dalam bidang industri, makanan, kerajinan, perdagangan, poperti, konstruksi, jasa dan lain-lain. Dari bidang usaha itulah, bisa menghasilkan bahan-bahan yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak semua wirausahawan bisa menjadi sukses. Kesuksesan tergantung bagaimana ia menyikapi dan menyelesaikan masalah. Karakteristik seorang wirausahawan perlu diterapkan, agar usaha yang dijalani bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil.
Berikut adalah beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang pekerja wiraswasta:
1. Memiliki rasa tanggung jawab baik secara personal maupun secara umum.
Dengan memiliki rasa tanggung jawab, apapun permasalahan tidak hanya menyangkut persoalan pribadi, namun mengenai segala hal mengenai usahanya akan diselesaikan dengan rasa tanggung jawab.
2. Menyukai risiko
Menjadi seorang wirausahawan adalah mengerjakan sesuatu yang baru. Peluang-peluang dicoba, namun tetap harus dengan pertimbangan yang matang.
3. Yakin pada kesuksesan dan percaya pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri bukan selalu percaya pada firasat. Semua harus dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Setelah itu, keputusan yang diambil diyakini dan dijalani.
4. Memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan umpan balik yang cepat dan terus menerus
Inilah yang menuntut wirausahawan untuk mengenal lapangan dan melakukan inovasi.
5. Memiliki orientasi masa depan dan mempunyai arah yang jelas.
6. Terampil berorganisir dan mampu menempatkan orang yang tepat untuk membantu usahanya.
7. Memiliki tingkat energi yang tinggi.
Wirausahawan pada awalnya cenderung bekerja di lapangan. Walaupun sekarang teknologi mampu mempermudah dan memperhemat waktu dan pengeluaran, namun pola-pola personal tetap harus dilaksanakan untuk beberapa hal. Misalnya, bertemu dengan orang yang hendak memberikan investasinya atau menanam saham untuk usahanya. Hal ini untuk memupuk kepercayaan klien.
Keberhasilan Dalam Wirausaha
Uang adalah cara yang bisa mendorong orang untuk menjadi berhasil, namun kenyataannya tidak seperti itu. Jika memiliki jumlah uang yang besar, namun tidak diorganisir dengan baik, hasilnya akan sedikit. Orang yang memiliki modal kecil, namun dibarengi dengan keuletan dan kesabaran, maka akan menghasilkan keuntungan yang besar.
Belajar Wiraswasta untuk Siapa Saja
Dunia wiraswasta Indonesia harus didorong secara serius. Pendidikan kewirausahaan harus memasyarakat dengan di berbagai lapisan. Anak-anak sekolah harus belajar tentang ketrampilan wiraswasta, para pemuda-pemudi lulus sekolah harus mempunyai skill wiraswasta, dengan berbagai panduan manajemen usaha yang mereka butuhkan.
Para karyawan pun tidak terlepas dari usaha peningkatan penghasilan dengan berwiraswasta sendiri di rumah. Waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan mengembangkan kemampuan. Boleh jadi setiap saat ada pengurangan karyawan di perusahaan, tentu tida akan mengalami esulitan. Demikian juga para ibu rumah tangga, dapat berperan aktif dalam pengembangan dunia wiraswasta.
Mereka yang secara produktif dapat menghasilkan, mengapa tidak mengambil peluang untuk turut meningkatkan taraf penghasilan keluarga. Di kalangan para wanita banyak sekali peluang untuk membuka usaha, dari pada berpola hidup konsumtif, dengan mengubahna menjadi produktif pasti akan lebih menguntungkan. Setiap kali kegiatan di perkumpulan ibu-ibu, selalu ada peluang untuk berjualan atau membuat kerajinan. Ini adalah lahan wiraswasta yang sangat prospek.
Melatih Keterampilan Berwiraswasta
Dalam keluarga yang produktif, semua orang dapat dilibatkan untuk mencoba ketrampilan mencari uang dengan berwiraswasta. Banyak pembagian tugas yang dapat dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga. Tentu ini dapat disusun sebagaimana jobdisc sebuah perusahaan, sehingga semua anggota keluarga berjiwa wiraswasta.
Kalau hal ini ditanamkan secara serius di lingkungan masyarakat Indonesia, maka tidak lama lagi negara kita akan menyalip kemajuan negara-negara lain. Negara kita tidak lagi menjadi negara yang tertinggal kemajuannya dengan negara-negarabesar di dunia. Sayangnya masalah wiraswasta memang belum menjadi pilihan utama untuk mendapatkan pekerjaan.
Tetapi sesungguhnya kita memiliki budaya dan karakter yang tangguh sebagai bangsa. Hal itu telah dibuktikan oleh bangsa kita dalam keteguhan mengusir penjajah yang sangat lama. Sebagai bangsa jajahan yang tertindas sekian abad, bangsa kita tidak menyerahkan nasibnya begitu saja pada penguasa. Kebangkitan perlawanan silih berganti muncul dari satu daerah ke daerah lain.
Ini adalah modal karakter wiraswasta yang dimiliki oleh bangsa ini. Tentu peran pemeritah sekarang ini harus sungguh-sungguh dalam masalah ini, dan segera kita bangkit bersama-sama. Mari kita mulai, kalau bukan kita, siapa lagi?