Pengertian Wirausaha Dan Tips – Dalam konteks agama Islam, pengertian wirausaha memegang peran penting. Seperti dijelaskan dalam sebuah keterangan bahwa sumber rejeki itu ada sepuluh lubang, delapan diantaranya diperuntukkan untuk kegiatan niaga dan satu lubang hanya untuk karyawan. Dengan demikian kegiatan berniaga, berdagang atau kegiatan wirausaha memegang peranan penting dan akan menjadi sumber rejeki setidaknya bisa satu berbanding delapan dibanding dengan seorang karyawan.
Pengertian wirausaha harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih praktis, agar nilai-nilai agama tersebut menjadi petunjuk praktis sehingga akan tumbuh jiwa-jiwa wirausaha yang handal karena tidak saja telah dipersiapkan sejak awal, namun juga dipersiapkan dengan fondasi dasar agama yang kuat.
Tentu saja pengertian wirausaha sebagai kegiatan usaha atau berbisnis, tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai spiritual, terutama dalam Islam yang memandang segala kegiatan bisa bernilai ibadah apabila tahu bagaimana memulainya, menjalankannya dan mengetahui pula bagaimana petunjuk agama dalam menutup perniagaan. Dasar-dasar inilah yang akan menjadikan pengertian wirausaha tidak semata-mata sebagai cara manusia mencari penghasilan.
Pengertian Wirausaha
Secara keilmuan, pengertian Wirausaha berasal dari dua suku kata, yaitu wira dan usaha. Wira berarti berani atau yakin. Sementara usaha berarti proses pencapaian sesuatu. Dengan demikian wirausaha diartikan sebagai sebuah proses untuk mencapai sesuatu yang dilakukan dengan keberanian oleh seseorang.
Kenapa harus disertai keberanian ? Hal ini tidak terlepas dari kondisi masyarakat pada umumnya yang secara turun-temurun mengkondisikan pada anak-anaknya untuk bekerja atau menjadi pekerja sebagai salah satu cara mencari atau mendapatkan penghasilan. Coba saja perhatikan ketika seorang anak kecil ditanya tentang cita-cita, bisa dipastikan bermuara pada kondisi menjadikan dirinya sebagai karyawan atau pekerja. Sekalipun cita-cita seorang anak ingin jadi insinyur, dokter, pelaut, pilot, semuanya sama saja pada akhirnya menjadi pekerja. Tapi sedikit sekali anak yang bercita-cita menjadi pedagang, bisnisman, membuka toko buku, membuka pabrik pembuatan bata dan lain sebagainya.
Hal kedua kenapa menjadi wirausaha harus dibekali keberanian adalah karena kondisi di lapangan, para pekerja sepertinya tidak perlu dibekali keberanian karena telah masuk ke dalam sebuah sistem yang telah mapan. Berbeda ketika seseorang berniat menjadi pedagang, menjadi seorang wirausahawan, belum apa-apa sudah dihadapkan pada kondisi dimana dia harus memiliki keberanian. Misalnya saja menentukan lokasi usaha, tidak bisa sembarangan dan perlu dibekali dengan keberanian ketika akan menentukan lokasi A dan bukan di lokasi B. Pengertian wirausaha dalam cakupan yang lebih luas itulah sebenarnya yang harus ditumbuh kembangkan.
Secara umum pengertian wirausaha ini merujuk pada kondisi yang dihadapi seseorang untuk menciptakan sebuah aktivitas yang bernilai ekonomi tanpa harus tergantung pada orang lain. Orang-orang yang berwirausaha ini lantas disebut sebagai wirausahawan atau wiraswasta.
Orang-orang ini memiliki kemerdekaan dalam usaha mereka.
Mereka tidak terikat dengan berbagai aturan perusahaan sebagaimana orang yang bekerja pada orang lain. Dan yang sudah pasti adalah, bahwa tidak ada posisi yang berada di atas seorang wirausahawan ini. Karena merekalah yang menjadi pemimpin dan penentu kebijakan pada aktivitas yang mereka lakukan. Mereka menjadi pekerja sekaligus menjadi bos untuk dirinya sendiri. Seorang usahawan akan menjadi pemimpin pada sebuah lembaga yang ia dirikan sendiri. Maka pemilik atau wirausahawan adalah seorang pemegang kebijakan secara mutlak.
Memang tidak bisa dipungkiri menjalani usaha tidak semudah membalikkan tangan. Ukuran waktu menjadi sangat relatif untuk menandai sebuah kesuksesan usaha. Pengertian wirausaha dalam cakupan tata nilai inilah yang juga perlu diperkenalkan secara dini kepada siapapun. Dengan demikian ketika berniat memulai usaha, maka ia sebenarnya harus pula menyediakan mental bahwa usaha yang dijalaninya itu belum tentu dalam waktu satu atau dua tahun memberi keuntungan.
Masalah lamanya waktu ini memang sedikit banyak sering mempengaruhi calon wirausaha. Di dalam berbagai kesempatan publikasi, seorang wirausahawan rata-rata mapan dan bisa mengandalkan dari hasil usahanya paling sedikit setelah sepuluh tahun. Jadi, menjadi wirausahawan yang sukses tidak bisa disulap hanya dengan mengatakan sim salabim. Karena itulah untuk menjadi seorang wirausahawan diperlukan modal besar, tidak saja modal dalam bentuk uang atau aset, melainkan juga modal mental yang tak kalah pentingnya.
Tips Wirausaha
Di bangku pendidikan, pengertian wirausaha ini sudah dikenalkan sejak dini. Tujuannya adalah menanamkan jiwa wirausaha kepada setiap manusia. Sehingga diharapkan setelah menyelesaikan proses pendidikannya, seseorang tidak hanya memiliki paradigma sempit untuk mencari pekerjaan saja.
Namun lebih jauh, mereka dididik untuk berani membuka lapangan pekerjaan, minimal bagi diri mereka sendiri.
Tujuannya adalah agar mereka mampu mengoptimalkan potensi yang ada pada diri mereka sendiri. Selain itu, dengan menjadi seorang wirausahawan, maka angka pengangguran bisa ditekan. Coba saja bayangkan bila seluruh lulusan perguruan tinggi berpikiran sama yaitu menjadi wirausahawan dan bukan menjadi pekerja misalnya, seberapa besar kontribusi mereka dalam menekan angka pengangguran yang setiap tahun terus membengkak. Tapi sebaliknya bila semua lulusan itu masih berkuta dalam paradigma mencari pekerjaan dan bukan menciptakan lapangan pekerjaan, beban pengangguran setiap tahun akan semakin besar dan terus membesar.
Di sisi lain, banyak orang merasa tidak mampu untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini lantaran mereka kurang memahami cara-cara yang tepat untuk menjalani wirausaha. Memang benar tak ada seorang manusia pun yang terlahir benar-benar dengan kesiapan untuk menjalani wirausaha bahkan seorang anak yang lahir dan besar dari keluarga pedagang sekalipun. Namun demikian, sedikit demi sedikit harus ditumbuh kembangkan sehingga pada akhirnya akan menjelma menjadi sosok yang memiliki mental untuk memulai berusaha. Beberapa tips untuk menjadi seorang wirausahawan di bawah ini, mudah-mudahan bisa membuka wawasan sehingga bisa memiliki modal untuk memulai usaha.
Tips wirausaha itu antara lain :
Seorang wirausahawan harus memiliki keberanian untuk mengambil resiko pada sebuah keputusan bisnis yang akan diambil. Tanpa berani menghadapi resiko, maka seseorang tidak akan mendapatkan keberhasilan dalam berwirausaha. Keberanian mengambil resiko inilah yang akan menentukan apakah dia akan menjadi seorang wirausaha yang handal atau tidak. Keberanian itu diperlukan dalam setiap kesempatan dan secara terus-menerus. Jadi tidak usah iri sebenarnya bila banyak pengusaha yang sukses, berpenghasilan berlipat kali dari seorang karyawan, karena dari sisi pengorbanan saja sudah berbeda antara yang dilakukan seorang wirausahawan dengan seorang pekerja.
Selain berani mengambil resiko, seorang wirausahawan harus jeli dalam melihat peluang bisnis. Salah satu prinsip seorang wirausahawan adalah, tidak berlari di mana bola berada, namun berlari ke mana sebuah bola akan berada.
Luwes dalam pergaulan.
Seorang wirausahawan harus luwes dalam pergaulan. Hal ini untuk memperluas relasi bisnis dan juga untuk memperkenalkan usaha yang dilakukannya pada orang-orang yang baru dikenalnya.
Mau menerima kritik dan terbuka. Seorang wirausahawan harus bersedia untuk menerima kritik. Karena kritik adalah sebuah proses untuk maju dan memperbaiki sebuah kondisi. Tanpa mau menerima kritik maka seorang wirausahawan tidak akan pernah bisa mengembangkan bisnis yang dijalaninya.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.