Pengalaman Pengusaha Sukses – Sulitkah menjadi pengusaha sukses? Pertanyaan semacam ini tampaknya perlu dikemukakan mengingat banyaknya kiat, tips, ataupun resep yang sering dilontarkan untuk menjadi pengusaha sukses. Tak sedikit pula pengalaman pengusaha sukses yang ditularkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pengusaha sukses. Berbagai buku tentang kiat sukses usaha pun diterbitkan dan menumpuk di berbagai toko buku. Tidak Mudah
Satu hal yang harus diingat ketika ingin menjadi seorang pengusaha, yaitu ketangguhan. Ketangguhan ini tidak hanyadari tenaga yang diwakili oleh fisik yang tangguh, tetapi jauh lebih penting mempunyai jiwa yang tangguh. Tanpa adanya jiwa yang tangguh, satu kali mendapatkan masalah, maka keinginan menjadi seorang pengusaha akan terlindas dan terkubur dengan damai di jantung hati. Jangan tanyakan berapa banyak orang yang telah mengubur angan-angannya menjadi pengusaha.
Berbagai kesulitan itu benar-benar membuat pikiran terkuras dan tenaga lepas.
Siang malam berjuang hanya untuk mendapatkan kenyataan ditipu oleh rekan berbisnis. Pengalaman ini tidak sedikit dialami oleh para pengusaha yang baru merintis usahanya. Akhirnya harus keluar dari perusahaan yang telah ikut didirikan. Tidak harus bercerita tentang Steve Jobs yang juga mengalami hal yang sama. Orang biasa saja banyak seperti itu. Mereka pun harus bangkit dan mencari modal lagi untuk membuat perusahaan baru.
Semua modal awal yang ditanamkan di perusahaan pertama yang telah dirampas oleh orang lain itu, hilang, lenyap tak berbekas. Dunia tampak sangat kejam dan sangat mengerikan. Hanya orang yang berjiwa bagus yang dengan rela melepaskan semua itu tanpa banyak bicara. Ia tidak mau berlarut karena pikirannya telah dipenuhi oleh berbagai hal yang harus dilakukannya demi mendapatkan rezeki lagi. Ia tidak kapok berusaha karena kalau tidak melakukan apa-apa, artinya mati.
Biasanya orang-orang seperti ini akhirnya akan menemukan usaha yang akan membuatnya sukses.
Jatuh bangun berkali-kali. Berganti bidang usaha juga berkali-kali sehingga mantap dengan satu usaha yang dianggap memang bisa mewakili dirinya dan memberikan keuntungan bagus. Jangan melihat apa yang telah diraih seseorang pada saat ini. Cobalah mendapatkan informasi bagaimana ia meraih apa yang telah ia dapatkan. Kalau pengalaman itu bagus, ambillah. Sebaliknya, kalau pengalaman itu tidak bagus, tinggalkan.
Motivasi menjadi seorang pengusaha memang harus digali. Salah satunya adalah dengan banyak berbagi kisah dengan orang-orang yang telah terlebih dahulu terjun ke dunia bisnis. Bagaimana berhubungan dengan pihak pemodal, bagaimana membuat proposal pengajuan kredit ke bank, dan bagaimana lebih mendekatkan diri kepada Tuhan agar diberi rezeki yang semakin banyak. Seperti para pedagang yang ada di pasar Beringharjo, Yogyakarta yang akan menambah sedekahnya ketika pembeli sepi.
Para pengusaha sukses pun banyak yang melakukan hal yang sama. Pengusaha sarang burung walet yang tidak sungkan memberikan 30% dari keuntungan bersihnya untuk kepentingan berbagai panti asuhan dan sarana ibadah lainnya. Yang terjadi adalah uang dan keuntungannya semakin bertambah. Ia yang dengan rela memberikan sebagian dari rezekinya itu malah marasa lebih bahagia. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh para pengusaha tanah air.
Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia malah menyumbangkan 99% hartanya untuk orang lain.
Ia hidup bahagia dan merasa senang. Bill Gates pun seperti itu. David Bechkam malah menyumbangkan semua bayaran dari kontrak terbarunya dari salah satu tim sepakbola di Perancis, kepada panti asuhan. Inilah salah satu pengalaman orang-orang yang terlihat kaya dan mempunyai harta berlimpah. Pembangkit Ekonomi
Masalah enterpreneurship atau kewirausahaan belakangan memang menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan orang. Apalagi pemerintah saat ini tengah menggenjot program kewirausahaan untuk melahirkan para pengusaha baru yang diharapkan dapat memperkuat struktur perekonomian nasional kita. Berbagai program pembinaan dan fasilitasi untuk UMKM pun diberikan untuk mendorong mereka berkembang menjadi pengusaha yang kuat.
Pengusaha ini akan memacu bangkitnya perekonomian suatu negara. Kalau di suatu negara banyak yang menjadi pengusaha, maka negara itu akan menjadi negara yang cukup makmur. Gaya pemikiran seorang pengusaha itu tentu sangat berbeda dengan gaya pemikiran orang biasa. Mereka akan selalu berpikir untuk memanfaatkan berbagai hal yang ada di lingkungannya. Tanpa daya dan upaya melakukan pemanfaatan segala sumber daya, maka akan ada orang lain yang akan memanfaatkannya.
Apa yang terjadi di Indonesia adalah salah satu sebab ketidakmampuan bangsa ini memanfaatkan apa yang ada di alam Indonesia.
Bangsa ini berpikir bahwa kalau bisa hidup biasa saja dan sudah cukup, untuk apa yang lebih. Bangsa lain tidak seperti itu. Mereka tahu Indonesia dengan baik sehingga dengan mudahnya mereka mengeruk kekayaan bangsa ini. Sekarang anak bangsa malah hanya menjadi kulinya saja. Suatu pemadangan yang sangat menyakitkan ketika harus menjadi pembantu di negeri sendiri.
Berbeda kalau banyak yang berpikir seperti pengusaha. Keberanian menanggung risiko akan ada sehingga rela bekerja lebih keras demi mewujudkan potensi yang telah ada. Motivasi ini memang harus didorong terus-menerus agar tertanam di dalam hati anak bangsa bahwa kalau ingin maju, mereka harus menjadi pengusaha. Bangsa ini harus dibangun oleh generasinya sendiri dan tidak boleh ada tangan asing. Kalau pun ada tangan asing, keberadaan mereka bukan sebagai penguasa tunggal melainkan sebagai mitra kerja.
Kalau bukan sebagai mitra kerja, maka orang asing dengan pengalaman dan modal yang besar akan menguasai semua sudut bisnis. Lihatlah apa yang terjadi dengan banyaknya perusahaan waralaba dari luar negeri yang datang ke tanah air. Yang terjadi adalah bangsa ini hanya mampu menjadi konsumen yang setia. Sedangkan semua keuntungannya diambil oleh bangsa lain. Sedih dan sangat menyedihkan.
Banyak Tantangan
Harus diakui, untuk terjun dan menjadi pengusaha sangatlah mudah. Apalagi kalau Anda memiliki modal yang cukup, Anda tinggal memilih jenis usaha yang ingin Anda jalankan. Namun untuk menjadi pengusaha sukses memang bukanlah hal yang mudah. Tidak sedikit pengalaman pengusaha sukses yang telah melalui berbagai rintangan dan tantangan hingga akhirnya berhasil meraih kesuksesan.
Sulitnya untuk berkembang dan menjadi pengusaha sukses inilah yang kemudian mendorong munculnya berbagai kiat, tips, dan resep sukses. Tidak sedikit pengusaha yang berbagi pengalaman tentang ketekunan dan kerja keras sebagai modal utama menjadi sukses yang cenderung stereotip. Ada pula yang menyodorkan kiat berhutang sebagai bekal untuk sukses. Dan ada juga pengusaha yang menawarkan cara gila untuk menjadi pengusaha sukses.
Mengamati dan mencermati berbagai kiat atau tips sukses tersebut tampak menarik. Karena itu tak heran bila seminar atau pelatihan entrepreneurship yang mereka selenggarakan selalu dipenuhi dan dijejali para peserta. Orang-orang yang sedang merencanakan terjun ke dunia usaha tentu tertarik dengan judul bombastis semacam itu. Namun mengomentari kiat semacam itu, ada seorang teman yang nyeletuk, “Bagaimana mungkin kita meraih sukses dengan kegilaan?”
Berani Mengambil Risiko
Berbagi pengalaman memang salah satu unsur pendorong motivasi yang sangat penting. Kita pun dapat belajar dari pengalaman pengusaha sukses agar kita juga dapat meraihnya. Namun kiat semacam ini sebenarnya ada bahayanya. Pengalaman kesuksesan orang lain lebih sering berupa kemegahan di awan. Kita pun lebih sering terbuai dengan keberhasilan orang lain. Padahal, dunia bisnis terlalu kompleks untuk disederhanakan dengan sebuah kisah keberhasilan.
Begitu juga dengan cara-cara aneh untuk menempuh kesuksesan, terlalu berisiko. Pengusaha yang telah sukses bisa saja menyebut cara gila sebagai kiat meraih keberhasilan. Namun saat dia menjalankan usahanya dahulu, tentunya tak ada kegilaan sama sekali dalam dirinya. Apalagi tanpa mempertimbangkan risiko dari setiap keputusan yang diambilnya.
Ada pengusaha lain yang bilang, dunia bisnis adalah dunia penuh risiko, sehingga tanpa berani mengambil risiko (sering diistilahkan dengan ‘risk taker’) sebaiknya tak usah terjun ke dunia bisnis. Mungkin hal ini ada benarnya. Namun seperti dikatakan Peter Drucker, seorang pengusaha yang cerdas akan merubah ‘risk taker’ pada dirinya dan mengalihkannya kepada pengusaha lain, serta mengambil peluang yang ada sebagai keuntungan. Ingin menjadi pengusaha, leburkan diri sekaligus jiwa ke dalam risiko yang akan dihadapi. Gunakan logika agar tidak merugikan orang lain.