Site icon Sahabat Yatim

Peluang Kuliah Ke Luar Negeri

Peluang Kuliah Ke Luar Negeri

image source : freepik.com

Peluang Kuliah Ke Luar Negeri – Kuliah ke luar negeri , why not ? Saat ini peluang belajar ke luar negeri, khususnya kuliah terbuka cukup besar. Tidak ada salahnya kuliah di luar negeri.

Hadist Rasulullah SAW pun menyararankan agar mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan konteks bahwa di luar semenanjung Arab, negara atau kawasan yang memiliki keilmuan yang paling tinggi adalah Cina. Hal yang kita dapat petik yaitu janganlah berhenti mencari ilmu bahkan jika harus mencarinya di tempat yang jauh dari tanah kelahiran kita dan walaupun banyak aral yang melintang.

Tujuan Kuliah ke Luar Negeri

Kembali lagi ke topik, lalu apa yang diperlukan untuk kuliah ke luar negeri? Pertama niat. Apa niat kita ketika kita memutuskan untuk kuliah ke luar negeri? Apakah hanya gengsi? Atau ingin mendapatkan jaminan pekerjaan yang baik? Apakah hanya memuaskan keinginan travelling? Atau hanya murni ingin mencari ilmu? Sedikit banyak niat mempengaruhi usaha dan hasil kita ketika kuliah.

Sudah menjadi hal umum bahwa para pejabat, pengusaha, dan orang yang memiliki keluasan rezeki lainnya menyekolahkan anak mereka ke luar negeri. Gengsi biasanya menjadi alasan utama, terlepas dari prestasi yang mereka peroleh.

Universitas yang dimasukinya pun biasanya yang tidak menetapkan persyaratan terlalu ketat. Kecuali bila memang orang tersebut memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi, bisa saja masuk universitas yang bergengsi.

Banyak pula mereka yang berasal dari keluarga sederhana bahkan ada yang sangat miskin. Namun dengan upaya, keteguhan dan niat dapat menempuh pendidikan tinggi di luar negeri dengan prestasi yang mengagumkan. Tingkatan sarjana, dilanjutkan dengan master, lalu doktoral. Apakah tanpa uang kita bisa kuliah di luar negeri ? Jawabannya BISA.

Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri

Banyak program beasiswa yang ditawarkan. Seperti NEC untuk kuliah di Belanda, beasiswa Monbusho dari Jepang, ataupun beasiswa yang diorganisir oleh DAAD, sebuah organisasi nirlaba yang mengorganisisr ribuan beasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Jerman.

Sejak sebelum jaman kemerdekaan banyak putra putri bangsa dikirim untuk kuliah di luar negeri, biasanya Belanda. Sebut saja Mohamad Hatta. Alasan kuliah di luar negeri dari dulu hingga sekarang masih sama, yaitu kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Apakah benar? Bisa iya bisa tidak. Namun yang pasti, universitas-universitas di luar negeri memberikan kesempatan dan dana yang mencukupi untuk melakukan riset dan pengembangan.

Kadang kala malah disponsori oleh perusahaan besar. Hal ini menjadi simbiosis mutualisme antar mahasiswa, universitas, dan perusahaan. Biasanya jlka seperti ini niat yang terpenuhi adalah mencari ilmu, belajar hidup mandiri, mengenal kebudayaan lain, mencari pasangan hidup lain ras, dan mendapat kepastian pekerjaan. Yang terakhir karena perusahaan sponsor riset memutuskan merekrut Anda menjadi karyawan.

Yang pasti untuk kuliah di luar negeri tidak hanya dibutuhkan uang, namun juga kemampuan, karena di sana kita akan bersaing dengan warga negara lain yang mungkin memiliki standar kemampuan diatas rata-rata orang Indonesia. Kemampuan prestasi dan rekam jejak yang baik mutlak dibutuhkan untuk dapat diterima di universitas unggulan.

Networking ataupun jaringan yang baik juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi dan pengalaman, baik mengenai beasiswa maupun kehidupan di luar negeri. Segala aral yang melintang harus dilawan dengan kegigihan. Namun diatas semuanya, izin dari Tuhan semesta alam adalah hal yang mutlak.

 

Exit mobile version