Mukjizat Nabi Nuh – Nabi Nuh As merupakan salah satu rasul yang tidak hanya diceritakan didalam Al-Qur’an, namun juga dalam Taurat serta Alkitab. Namanya tersebut disebut hingga 43 kali dalam Al-Qur’an. Sedangkan 58 kali didalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab dengan Terjemahan Baru.
Nabi Nuh As ini diangkat menjadi nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan bahwa Nabi Nuh As ini tinggal dalam sebuah wilayah Selatan Irak modern. Sebagai salah satu nabi, Mukjizat Nabi Nuh As ini termasuk yang sangat luar biasa. Mukjizat Nabi Nuh As dimilikinya karena atas dasar kehendah Allah.
Dalam agama islam disebutkan bahwa Nabi Nuh As ini merupakan nabi yang ketiga sesudah Nabi Adam dan Nabi Idris. Dari Nabi Adam As ini, kemudia Nabi Nuh As merupakan keturunan yang kesembilan.
Antara Nabi Adam As serta Nabi Nuh As tersebut ada beberapa rentang hingga 10 genetasi serta selama dalam periode hingga 1642 tahun.
Nabi Nuh As ini mendapat sebuah gelar dari Allah yaitu dengan sebutan Nabi Allah serta Abdussyakur, dimana mempunyai sebuah arti yaitu hamba Allah yang berarti banyak bersyukur. Banyak berbagai peristiwa yang sangat luar biasa yang terjadi dalam masa kenabian Nabi Nuh As ini.
Mukjizat Nabi Nuh AS
Mukjizat Nabi Nuh As ini mempunyai berbagai istimewa yang tidak dimiliki oleh berbagai manusia pada umumnya.
Adapun salah satu dari mukjizatnya yaitu doanya dikabulkan pada saat ia meminta diturunkan sebuah azab terhadap para kaumnya. Hal tersebut dilakukan pada saat ditengah kesesatan para kaumnya tersebut.
Nabi Nuh As ini juga berdoa serta pasrah terhadap Allah. Akhirnya, Allah kemudian menyerukan kepada Nabi Nuh As agar membuat sebuah bahtera atau sebuah perahu yang nantinya dapat menyelamatkan para kaumnya dalam bajir besar. Perahu dalam musim kemarau tersebut juga menjadi salah satu mukjizat dari Nabi Nuh ini.
Dengan perahu yang dibuat tersebut, Nabi Nuh As kemudian dapat terselamatkan dari bahaya banjir besar karena izin serta kehendak Allah. Banjir besar tersebut kemudian memusnahkan semua umat manusia, kecuali Nabi Nuh ini.
Para pengikutnya yang juga beriman serta beberapa pasang hewan yang dibawanya juga selamat. Tidak berhenti dari situ saja, kemudian Nabi Nuh juga mempunyai beberapa mukjizat istimewa yaitu dimana kotoran manusia yang dibuang pada kaumnya tersebut ke dalam perahu miliknya dapat menjadi obat penyembuh berbagai jenis penyakit.
Kisah Nabi Nuh As
Nabi Nuh As selalu diceritakan dengan sebuah bahtera yang menjadi salah satu penyelamat pada saat banjir besar tersebut datang. Nabi Nuh ini juga membuat kapal yang sangat besar dengan para kaum pengikutnya. Proses pembuatan kapal tersebut bukanlah suatu proses dengan tanpa gangguan.
Berbagai macam gangguan selalu datang ketika para kamumnya yang ingkar serta ia memilih menyembah berhala. Mereka juga senantiasa mengejek dan selalu mengolok-ngoloh sang Nabi karena membuat kapal besar tanpa sebuah alasan yang tepat.
Gangguan mereka sama sekali tidak didengar oleh Nabi Nuh. Nabi Nuh tetap melanjutkan dalam proses pembuatan kapal tersebut hingga selesai. Kemudian setelah selesai, Nabi Nuh serta kaumnya yang beriman menaiki bahtera tersebut.
Nabi Nuh juga diperintahkan oleh Allah supaya mengangkut sepasang binatang dari berbagai macam binatang yang ada. Dalam kitab tersebut kejadian mencatat, pada zaman terjadinya banjir besar yang telah menutupi bumi.
Setelah banjir tersebut mulai reda, keluarga Nabi Nuh serta para makhluk yang ada dalam perahu Nabi Nuh kemudia kembali merepopulasi bumi ini.
Sejarah Nabi Nuh As
Seperti yang sudah diketahui bahwa pada saat Nabi Nuh As datang pada saat banjir besar yang memusnahkan para umatnya yang menyembah pahala dan kelahiran pada Yajuj Ma’juj. Selai itu juga dalam kisah ini, Nabi Nuh mempunyai anak yang dinamakan Kan’an.
Kan’an telah membangkang dengan selalu ikut menyembah berbagai berhala. Orang kafir, ibunya serta Kan’an, Wali’ah yang telah mencibir Nabi Nuh yang pada saat itu membuat kapal atau bahtera.
Karena mereka tidak percaya bahwa bagaimana dapat sebuah kapal yang berlayar dalam padang pasir yang penuh dengan tandus.
Pembuatan bahtera tersebut menjadi mukjizat Nabi Nuh yang menghabiskan waktu sangat lama sampai ia dapat menyelesaikannya. Namun, ejekan dari para kaum kafirnya tersebut tidak terhenti terdengar olehnya.
Nabi Nuh kemudian menjelaskan kepada sang istri tentang datangnya banjir yang sangat besar dan akan menenggelamkan segala sesuatu yang ada di bumi, kecuali bagi mereka yang naik kapal besarnya tersebut.
Mengetahui hal ini, Kan’an serta Wali’ah kemudian pergi menuju kepada orang kafir. Namun hati mereka juga membantah dan mengejek Nabi Nuh.
Pada saat bah datang, kemudian Nabi Nuh berlayar tanpa Wali’ah dan Kan’an. Keduanya tersebut tetap menolak pada saat Nabi mengajaknya untuk itung dengannya menaiki bahtera tersebut. Nabi Nuh kemudia mencari seta memanggil Kan’an yang ada dalam tempat terpencil.
Namun, Kan’an kemudian berkatan bahwa ia akan pergi ke gunung dalam mencari sebuah tempat perlindungan. Namun, pada saat hari itu tidak ada tempat untuk berlindung bagi kaum kafir yang sudah durhaka serta sombong terhadap Nabi Nuh serta Allah.
Banjir besar kemudian datang sehingga Wali’ah dan Kan’an tergulung air meskipun berada dalam puncak gunung.
Cerita Nabi Nuh As
Selama hingga 950 tahun Nabi Nuh tinggal dibumi. Pada saat ia kan wafat, Nabi Nuh terus memanggil anak yang agar menghadap beliau. Anak Nabi Nuh tersebut yang bernama Sam kemudian mendatangai sang ayah, namun kedua saudaranya yaitu Yafits dan Ham tidak muncul.
Allah pun kemudian memberikan sebuah balasan terhadap Yafits dan Ham karena mereka tidak patuh kepada Nabi Nuh. Yafits tidak datang dikarenakan lebih memilih berduaan dengan sang istrinya. Kemudian Yafits mempunyai anak yang bernama Sannaf.
Pada suatu ketika Sannaf melahirkan kedua anak yang mempunyai wujud ganjil. Pada saat kelahiran dua anak tersebut keluar, anak yang satunya tumbuh dengan ukuran yang sanagt besar seperti raksasa. Sedangkan anak yang satunya tumbuh dengan ukuran sangat kecil dan mereka dikenal dengan Ya’juj dan Ma’ juj.
Perlu diketahui bahwa salah satu tanda jika datangnya hari kiamat yaitu dengan terbukanya sebuah dinding yang telah dibuah oleh Nabi Zulkarnain As sebagai penutuh Ya’juj dan Ma’juj. Kedatangan Ya’juj dan Ma’juj tersebut kemudian akan menimbulkan berbagai macam kerusakan di bumi.
Kapal Mukjizat Nabi Nuh
Pada tahun 1949 ditemukan lokasi kapal tersebut yang merupakan mukjizat Nabi Nuh. Kemudian dilakukan sebuah panggilan di Turki oleh seorang peneliti tim antropolog.
Jepretan yang pertama dilakukan oleh Angkatan Udara AS di atas Gunung Arart di Turki. Kemudian pada tahun 1960, juga terlihat sebuah perahu yang mempunyai panjang hingga 500 kaki atau 150 meter dan perahu tersebut tertutup oleh salju.