Tokoh wirausahawan merupakan sumber inspirasi bagi calon pengusaha maupun yang sedang menjalankan bisnisnya. Tokoh wirausahawan seperti Bob Hasan sukses merintis usahanya dari nol, bahkan modal nekat. Cerita beliau sangat inspratif sehingga auranya mampu membangkitkan motivasi orang awam agar mau terjun ke dunia bisnis.
Keinginan untuk berbuat sesuatu, sebenarnya tak hanya timbul dari dorongan diri sendiri. Pengaruh dari orang lain juga bisa mendorong kita untuk melakukan sesuatu untuk mengubah kehidupan.
Pada hakikatnya manusia itu saling memengaruhi, karena manusia adalah mahluk sosial. Apa pun yang Anda kerjakan sekarang, secara tak langsung itu merupakan hasil meniru dari pihak lain. Baik tidaknya sebuah perbuatan, bergantung pada pengaruhnya. Sosok yang memengaruhi hidup Anda bisa dari orangtua sendiri, guru, maupun tokoh wirausahawan Nabi Muhammad saw Tokoh Wirausahawan
Meniru Tokoh Wirausahawan
Ikutilah cara berbisnis Rasulullah saw, insya Allah Anda mendapatkan keuntungan dan pahala yang berlipat-lipat. Jangan ragu untuk mengikuti gaya bisnis beliau.
Beliaulah tokoh wirausahawan tulen dengan gaya muslimprenuer. Banyak tokoh wirausahawan muslim yang mengikuti jalan bisnis Rasulullah saw.
Walaupun bisnis pada era beliau dan sekarang berbeda, tapi ada nilai-nilai luhur yang tak berubah dan wajib ditiru oleh kaum muslimin yang ingin berbisnis.
Berikut ini merupakan nilai-nilai positif dari tokoh wirausahawan yang bisa diaplikasikan dalam semangat menjalankan usaha.
Ada pepatah bijak mengatakan bahwa bermain dengan penjual minyak wangi, kita jadi ikutan harum; bermain dengan tukang arang, kita akan ikutan legam. Makna bebas dari pepatah tersebut adalah, pandai-pandailah memilih pergaulan supaya mendapat manfaatnya.
Jika Anda bergabung di komunitas pengusaha penerbit buku, pasti terdorong ingin membuka penerbitan sendiri. Namun, apabila berkumpulnya dengan komunitas di bidang lain, pasti Anda pun akan ikut-ikutan menjadi bagian darinya. Semua terserah Anda, pilih yang mana? Namun, pastinya Anda akan memilih pergaulan yang paling baik, bukan?
Ketika Anda tengah menjalankan usaha sendiri, pasti harus ada tokoh anutan dalam hidup Anda. Contoh anutan yang Anda tiru, misalnya Nabi Muhammad saw. Beliau adalah anutan wirausahawan muslim. Semasa muda hingga menikah dengan Siti Khadijah, seorang saudagar kaya, beliau pun masih menjalankan usaha dagangnya.
Nilai positif yang harus ditiru oleh kita sebagai umat Muhammad saw adalah kejujuran beliau dalam berniaga. Ketika ada barang yang rusak, dengan jujur beliau mengatakan apa adanya kepada pelanggannya.
Sebagai pedagang, Nabi Muhammad saw sopan terhadap pelanggannya. Beliau selalu menyapa pelanggan walaupun tidak jadi membeli sekalipun. Sikap beliau tetap. Beliau juga gemar bersedekah, menyisihkan keuntungan untuk diberikan kepada kaum fakir miskin. Sejatinya, sedekah bisa membersihkan harta dan melipatkan keuntungan usaha.
Gaya Berbisnis
Gaya berbisnis adalah hal utama yang bisa ditiru. Misalnya, cara bernegoisasi dengan rekan bisnis agar bisa cepat bersepakat; cara memasarkan produk di pangsa pasar yang baru; pendekatan efektif terhadap konsumen; dan masih banyak lagi. Kenalilah rekan bisnis Anda.
Sebab, gaya bisnis orang Jepang yang cenderung lugas apa adanya berbeda dengan gaya bisnis orang China yang lebih ulet, profit sedikit tak mengapa asalkan pasar bisa dikuasai. Semangat Pantang Menyerah
Fenomena tersebut lumrah adanya. Namun, yang diperlukan adalah semangat pantang menyerah.
Teruslah berkarya mencari hal-hal yang inovatif dan baru. Mental juara adalah tetap menjadi leader bukan follower Semangat memimpin pasti selalu ingin berada di depan.
Wirausahawan tangguh, pastinya berani bersaing dengan kompetitornya. Persaingan meliputi merebut pasar seluas mungkin, membentuk produk yang berkualitas, layanan garansi, dan lain sebagainya.
Kalah-menang dalam persaingan itu hal yang wajar.
Oleh karena itu, dibutuhkan semangat tinggi dalam merebut kemenangan dalam berbisnis. Contohlah perusahaan-perusahaan otomotif dari Jepang.
Dahulu pada masa-masa awal berdiri, kehadiran perusahaan otomotif dari Jepang dipandang sebelah mata oleh industri otomotif dari Amerika dan Eropa. Berkat kegigihan dalam menjalankan usaha dan berkali-kali mengalami kegagalan, Akhirnya produk otomotif dari pabrikan Jepang dapat mengungguli produk dari Amerika. Bahkan, Toyota mengakuisisi GMC, pabrikan otomotif Amerika yang terancam bangkrut. Tokoh wirausahawan asal Jepang seperti Sochiro Honda, pendiri pabrik mobil Honda, dan Kiichiro Toyoda, pendiri Toyota menjadi anutan banyak orang.
Kesabaran
Pengusaha sukses butuh proses yang panjang, dan sabar menjadi salah satu rahasianya. Toyota yang dibangun oleh Kiichiro Toyoda pada tahun 1937 perlu empat puluh tahun digerakkan hingga menjadi emporium bisnis otomotif dunia seperti sekarang ini.
Pada masa awal berdirinya, usaha Toyota berkali-kali jatuh-bangun. Misalnya, produknya tak laku di pasaran, kalah persaingan dengan kompetitor dari Amerika dan Eropa. Akan tetapi, Kiichiro Toyoda tetap sabar. Dia bersama timnya terus berkreasi mewujudkan konsep-konsep mobil idaman konsumen. Hingga akhirnya produk-produk Toyota menjadi mobil favorit konsumen, seperti Toyota Kijang yang merajai pasar otomotif Indonesia selama 40 tahun hingga sekarang.
Kejujuran
Jujur merupakan pegangan wajib dalam menjalankan bisnis. Seperti halnya Rasulullah saw, tokoh wirausahawan muslim, bisnis yang dijalankan beliau mengindahkan kejujuran. Jika kita tidak menyertakan kejujuran dalam bisnis, tunggulah keruntuhan kerajaan bisnis yang kita bangun.
Jujur merupakan bagian dari ibadah. Ketika Anda membohongi pembeli, berarti Anda mengingkari hati nurani. Tindakan tersebut akan membuat hidup Anda tidak nyaman.
Jadi, jadilah Anda wirausahawan yang jujur kepada konsumen Anda. Sesungguhnya, kejujuran diwajibkan bukan hanya dalam berniaga, melainkan dalam kehidupan sehari-hari pun demikian. Sebab, kejujuranlah salah satunya yang dapat menyelamatkan Anda kelak dari siksa api neraka.
Kreativitas dan Inovasi
Contoh tokoh wirausahawan sukses lainnya adalah Purdi E. Chandra. Dia telah sukses mendirikan Primagama, bisnis yang bergerak dalam bidang bimbingan belajar. Kesuksesannya diraih karena kreativitasnya semasa muda. Dia bersama teman-temannya mendirikan jasa bimbingan belajar di Yogyakarta. Ketika itu, kursus bimbingan belajar masih sangat jarang di sana. Dia jeli melihat peluang, dan akhirnya menggarap peluang tersebut menjadi sebuah kesuksesan baru.
Dengan otak cerdasnya, Purdi E. Chandra mengajarkan kepada siswa-siswinya trik menyelesaikan soal-soal eksakta pada UMPTN dan UN. Rumus-rumus membongkar kerumitan tes ekskta itulah yang menjadi produk bisnisnya. Trik-trik menjawab soal-soal itulah yang menjadi titik poin kreativitasnya. Tak heran jika Primagama menjadi lembaga belajar yang direkomendasikan bagi siswa-siswi yang ingin menembus UGM, ITB, dan universitas bergengsi di negeri ini.
Masih banyak lagi tokoh wirausahawan yang berpikir kreatif dan memiliki produk inovatif, seperti Mark Zuckerberg yang berhasil menyatukan banyak manusia dalam satu wadah sosial media yang bernama Facebook. Jeli Melihat Peluang
Pebisnis sukses mengawali usahanya dari kejelian melihat perubahan dan berpikir ke depan
Pebisnis sukses mengawali usahanya dari kejelian melihat perubahan dan berpikir ke depan, seperti salah satu pengusaha air minum kemasan, Tirto Utomo.
Sosok tokoh wirausahawan yang satu ini patut dicontoh oleh anak muda. Kalau tak ada Tirto Utomo, mungkin masyarakat Indonesia tak mengenal air mineral yang dikemas dalam botol dan dijajakan di toko-toko. Ya, dialah pendiri PT Golden Missisipi, produsen air mineral dalam kemasan yang diberi merek Aqua.
Aqua diproduksi berdasarkan kejelian Tirto Utomo melihat lingkungan hidup di Jakarta yang kian rusak, terutama sumber air tanah atau air tawar yang pada masa itu sudah tak layak dikonsumsi. Akhirnya, dia bersama adiknya mendirikan pabrik pengemasan air mineral siap minum.
Walaupun pada masa itu Aqua banyak dicemooh oleh orang banyak, tapi berkat keuletan dan kesabaran dalam membangun citra produknya dengan beriklan, akhirnya Aqua banyak diminati pasar. Bahkan, Aqua merajai pasar air kemasan di Indonesia.
Itulah contoh tokoh wirausahawan yang jeli memanfaatkan kesempatan, walaupun produk yang dijual adalah dianggap sebagai hal yang sepele, tapi mendatangkan manfaat bisnis.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.