Nabi Ayyub merupakan nabi yang dikenal dengan sifatnya yang patut diteladani dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT. Kesabaran yang dimiliki tentunya menjadi sebuah pembelajaran penting yang harus diteladani oleh setiap muslim.
Kisah Nabi Ayyub disebutkan di dalam Al-Qur’an secara singkat dan terperinci lagi di hadist, tafsiran dan riwayat para ulama, dan sumber Yahudi & Kristen. Di dalam al-Quran tidak disebutkan secara jelas latar belakang mengenai Nabi Ayyub, tetapi beberapa ulama menyebutkan beliau keturunan dari Esau, putra sulung dari Ishaq bin Ibrahim (dalam Kristen dan Yahudi disebut Abraham).
Terdapat beberapa perbedaan tentang silsilah Ayyub. Pertama keturunan Esau (Ayyub bin Mush bin Razah bin Al-‘Aish bin Ishaq bin Ibrahim). Sedangkan lainnya menyatakan silsilah Ayyub adalah keturunan Rehuel (Ayyub bin Mush bin Raghwil bin Esau bin Ishaq bin Ibrahim. Selain itu, ada juga yang menyatakan Ayyub bukanlah keturunan dari Nabi Ibrahim AS. Melainkan putra dari lelaki yang beriman kepada Ibrahim dari Mesopotamia. Ibnu Asakir mengatakan kalau ibu dari Ayyub adalah putri Luth.
Alkitab menyebutkan Nabi Ayyub AS berasal dari tanah US diantaranya, Yordania barat daya, Zhufar, wilayah di luar Eufrat, Basan, Arab Timur Laut. Dan sebagian tafsir mengatakan kalau nabi Ayyub merupakan nenek moyang dari bangsa Romawi Kuno. Nabi Ayyub adalah nabi yang dikenal dengan kesabaran dan juga kekayaannya baik harta yang berasal dari peternakan, budak, dan tanah yang luas di Hauran. Berdasarkan sumber dari Alkitab menyatakan kalau Ayyub memiliki banyak anak dan istri, serta hewan ternak yang banyak yang menjadikannya orang terkaya di sebelah timur.
Teladani Kesabaran dari Kisah Nabi Ayyub As
Ujian pertama yang Dialami Nabi Ayyub As
Berdasarkan sumber dari Alkitab yang menyebutkan suatu waktu Allah SWT. memuji dan membanggakan keimanan Nabi Ayyub As yang senantiasa mengingat-Nya. Tetapi Iblis membantah kesholehan dari Ayyub dan mengatakan kalau Ayyub menjadi Soleh hanya karena memiliki harta yang berlimpah dan senantiasa selalu dilindungi Allah SWT.
Jika saja Ayyub tidak memiliki itu semua, Iblis mengatakan kepada Allah pasti nanti akan dihina atau dicela bila saja semaunya di ambil kembali. Dengan pernyataan tersebut Allah memberikan kebebasan atau kekuasaan kepada Iblis untuk menguji keimanan dari Nabi Ayyub As.
Ujian dari Allah pertama adalah nabi Ayyub kehilangan semua harta bendanya yang selama ini dimilikinya dan iblis mengira hartanya lah yang menyebabkan beliau beriman. Sebenarnya Ayyub memang terlahir dari keluarga yang kaya dimana sepeninggal ayahnya semua harta bendanya diwariskan kepada beliau.
Allah memberikan kenikmatan yang besar, seperti 7.000 ekor kambing domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina, tanah yang terbentang luas, istri cantik Sholeha, dan anak yang banyak. Walaupun mendapatkan harta yang berlimpah dan nikmat lainnya tidak membuat Ayyub menjadi seseorang yang besar kepala atau sombong. Serta tidak lalai menjalankan ibadahnya, justru senantiasa bersyukur kepada-Nya.
Ayyub selalu menyedekahkan hartanya kepada fakir miskin karena tahu semua yang dimiliki hanyalah titipan semata yang harus dipakai dengan baik sesuai ketentuan-Nya. Berdasarkan izin Allah datanglah musibah bertubi-tubi yang menyebabkannya kehilangan hartanya.
Pelayan yang bekerja kepada Ayyub mengabarkan kalau sebagian hewan ternaknya dijarah sekelompok orang dan sebagiannya tersambar petir. Musibah tersebut tidak melunturkan keimanan Ayyub justru semakin meningkat karena berpikir semuanya hanyalah titipan yang akan kembali kepada-Nya. Bahkan setelah mendapatkan musibah Ayyub tetap memuji Allah SWT.
Ujian Kedua Nabi Ayyub AS
Ujian kedua menimpa Anak Nabi Ayyub yang menyebabkan meninggal dunia. Hal tersebut karena iblis tetap tidak suka dengan bertambahnya keimanan Ayyub sehingga menggoda atau mengancam akan membawa kabar duka. Saat anak-anaknya berada di rumah saudaranya, iblis merobohkan rumah tersebut dan menyebabkan anak Nabi Ayyub meninggal dunia.
Walaupun musibah menimpanya yang kehilangan anaknya tidak membuat Kesabaran Ayyub luntur. Beliau tidak mencela Allah SWT karena yakin bahwa semua anaknya milik Allah yang pasti kembali kepada—Nya.
Ujian Ketiga Nabi Ayyub AS
Walaupun iblis sudah menggoda keimanan Nabi Ayyub dengan ujian diatasi tadi tidak membuat beliau melunturkan keimanannya. Iblis ingin menggoda keimanan Ayyub dengan menghilangkan nikmat sehat yang dirasakan beliau.
Iblis memerintahkan anak buahnya untuk menaburkan benih-benih penyakit, seperti demam, penyakit kulit yang lama, dan batuk. Karena penyakit yang menimpa Ayyub membuatnya dijauhi orang-orang sekitar, tubuhnya menjadi semakin kurus, tenaganya berkurang, dan wajah yang pucat.
Walaupun kehilangan harta benda, saudara, tetangga, dan anaknya tidak membuat sang Istri Nabi Ayyub pergi meninggalkannya. Istrinya selalu setia untuk mengurusnya saat Ayyub terkena penyakit kulit yang lama. Kehilangan nikmat sehat tidak membuat Ayyub lupa untuk beribadah. Mendapatkan Ujian Sakit dari Allah tetap menjalankannya seperti hari-hari biasanya yang selalu memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.
Tetapi suatu waktu istri Ayyub berbisik dan bertanya kenapa beliau tidak berdoa dan meminta kesembuhan kepada Allah dan mengingat masa lalunya yang penuh kenikmatan. Hal tersebut membuat Ayyub menanggapinya dengan mengatakan kalau nikmat di masa lalu lebih lama dibandingkan dengan ujian yang sekarang.
Beliau mengatakan kepada sang istri untuk pergi meninggalkannya sendirian dan saat sembuh nanti bersumpah akan mencambuk istrinya sebanyak seratus kali. Dan pada akhirnya istrinya yang selama ini seria mengurusnya pergi.
3 Ujian Nabi Ayyub membuat beliau berpikir bahwa yang menimpanya adalah godaan dari iblis untuk melunturkan keimanannya. Sekian lama menderita penyakit kulit Alllah mengabulkan doa-doanya yang sudah mencapai batas kesabaran keimanannya, Allah memerintahkan Nabi yang terkena penyakit Kulit lama ini untuk menghentak kan kakinya dan keluarlah air yang sejuk untuk di minum dan mandi. Perintah ini berada di dalam Al-Quran surat Shaad ayat 42.
Dari kisah Nabi Ayyub tentunya kita bisa Mencontohi kesabaran dari beliau dalam menghadapi cobaan yang tidak mengharuskan melunturkan keimanannya kepada Allah SWT. Tetapi menambah keimanannya kepada-Nya dan senantiasa mengingat-Nya.
Sejarah Ayyub atau kisahnya banyak diceritakan kepada anak sejak dini agar bisa meneladaninya. Bahkan ujian Ayyub kerap kali disampaikan saat Dakwah singkat tentang sabar yang bisa diambil hikmahnya.
Jika sedang mengalami musibah atau ujian sebaiknya banyak membaca doa supaya diberikan ketabahan hati atau berlapang dada agar hati tidak gelisah. Yang mungkin membuat kita berburuk sangka kepada Allah SWT. Doa Agar diberi kesabaran atau doa ketika mendapat cobaan bisa membacanya yang sudah tercantum di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 250 yang berbunyi, رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Dan doa yang dipanjatkan Nabi Ayyub saat terkena sakit terdapat di dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 83 yang berbunyi,
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
Itulah beberapa penjelasan terkait dengan kisah nabi Ayyub As yang wajib dijadikan teladan bagi setiap muslim.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.