Doa adalah salah satu cara ikhtiar umat muslim untuk menggapai ridha Allah. Berdoa menunjukkan bahwa diri seorang muslim begitu tunduk dan sangat membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala, begitu pula dalam mendoakan orang lain.
Dalil tentang Doa
Sebelum jauh membahas tentang berdoa untuk orang lain, akan lebih baik jika kita membahas dalil tentang berdoa dan keutamaannya. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 186, Allah berfirman:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.”
Saling mendoakan dalam kebaikan antar umat muslim sangatlah baik, bahkan sangat dianjurkan sehingga kekuatan umat muslim semakin kuat dan kasih sayang selalu terjalin. Namun, apa dalil yang membahas tentang doa dan bagaimana keutamaannya?
Banyak dalil yang menjelaskan tentang doa. Selain ayat di atas, salah satu dalil lainnya adalah hadits berikut.
عَنِ النُّعْمَانَ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النِّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Dari Nu’man bin Basyir Radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Doa adalah ibadah” (HR Abu Daud dan Tirmidzi, hasan shahih)
Keutamaan dalam berdoa begitu banyak, di antaranya adalah dapat menolak takdir. Dari al-Farisi radhiallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
اَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَلاَ يَزِيدُ فِى الْعُمُرِ إِلاَّ الْبِرُّ
“Yang dapat menolak takdir hanyalah doa. Yang dapat menambah umur hanyalah amalan baik.” (HR Tirmidzi, hasan)
3 Macam Bentuk Terkabulnya Doa
Dalam firman-Nya, Allah telah berjanji akan mengabulkan setiap doa dari hamba-Nya. Namun, bentuk dikabulkannya doa ada tiga macam, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut. Dari Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيها مأثم و لا قطيعة رحم إلا أعطاه إحدى ثلاث : إما أن يستجيب له دعوته أو يصرف عنه من السوء مثلها أو يدخر له من الأجر مثلها
“Tidaklah seorang muslim memanjat kan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: (1) Allah akan mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpan baginya kelak di akhirat. (3) Allah akan menghindar kan darinya kejelekan yang semisal. Para sahabat lantas mengatakan, ‘Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa’. Rasulullah pun berkata, ‘Allah nanti yang akan memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian’.” (HR Ahmad)
- Doa yang Langsung Terkabul
Doa yang terkabul ini bisa jadi adalah doa yang terbaik bagi hamba-Nya. Syarat terkabulnya doa selain tidak mengandung dosa serta tidak memutuskan silaturahmi adalah tidak tergesa-gesa.
Rasulullah shallallahi ‘alaihi wa salam pernah bersabda:
يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى
“Akan dikabulkan (doa) masing-masing kalian selama ia tidak tergesa-gesa dalam doanya, (dengan) dia mengatakan, ‘Aku telah berdoa, tetapi (Allah) tidak mengabulkannya untukku’.” (HR Bukhari)
- Doa yang akan Allah Simpan di Akhirat Kelak
Ketika kita memanjatkan doa lantas belum juga terkabul, bisa jadi doa tersebut Allah simpan di akhirat kelak karena Allah lebih mengetahui tentang hamba-Nya. Oleh karena itu, berdoa sebaiknya dilakukan terus-menerus dan apabila belum juga terkabul, kita wajib berbaik sangka bahwa doa kita disimpan Allah untuk di akhirat nanti.
- Doa yang Dapat Menghindarkan Kejelekan yang Semisal
Berdoa juga dapat menghindarkan kita dari kejelekan. Contohnya, ketika berdoa memohon kekayaan, tetapi belum dikabulkan, mungkin doa tersebut menghindarkan kita dari keburukan.
Barangkali harta kekayaan justru akan membuat kita malas beribadah dan lupa kepada-Nya.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah ayat 216)
Sesama Muslim Bersaudara
Kita sudah sering mendengar bahwa sesama muslim adalah saudara. Salah satu cara untuk mempererat persaudaraan adalah dengan memperbanyak doa untuk saudara muslim kita sehingga timbullah kasih sayang dan keutuhan umat muslim akan terjaga.
Adapun hadits sesama muslim bersaudara adalah sebagai berikut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
اَ تَحَاسَدُوا، وَلاَتَنَاجَشُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخوَاناً. المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَاهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ المُسْلِمَ. كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Janganlah kalian mendengki, janganlah kalian tanajusy (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi (mendiamkan) dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah bersaudara untuk muslim lainnya. Takwa itu di sini–beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah seseorang berdosa jika ia menghina saudaranya yang muslim, Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR Muslim)
Hadits di atas juga merupakan hadits tentang kasih sayang sesama manusia karena dilarangnya antar umat muslim untuk saling membenci, bahkan untuk menghina, karena perbuatan tersebut adalah dosa.
Kasih sayang tersebut juga dipertegas dengan adanya ayat Alquran tentang kasih sayang sesama manusia, yaitu:
عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ عَادَيْتُمْ مِّنْهُمْ مَّوَدَّةًۗ وَاللّٰهُ قَدِيْرٌۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Allah Maha Kuas. Allah Maha Pengampun dan Allah Maha Penyayang” (QS Al Mumtahanah ayat 7)
Saling Mendoakan sebagai Kewajiban Sesama Muslim
Saling mendoakan merupakan salah satu kewajiban di antara sesama muslim. Doa untuk saudara muslim akan memberikan kebaikan kepada yang mendoakan dan yang didoakan.
Di antara doa untuk saudara muslim adalah memohonkan ampunan.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat).” (QS Ibrahim ayat 41)
Ada juga doa untuk muslimin yang dapat dipanjatkan untuk diri sendiri atau keluarga serta untuk mempererat persaudaraan.
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَبَارِكْ لَنَا فِى أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا
“Ya Allah, satukanlah hati kami. Perbaikilah keadaan kami. Tunjukilah kami jalan-jalan keselamatan (surga). Selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya. Jauhkanlah kami dari perbuatan keji yang tampak maupun tersembunyi. Berkahilah pendengaran, penglihatan, hati, istri, dan keturunan kami. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jadikanlah kami hamba yang selalu bersyukur atas nikmat-Mu, terus memuji-Mu, dan menerima nikmat tersebut dan sempurnakanlah nikmat tersebut kepada kami.” (HR Abu Daud)
Mendoakan Sesama Muslim Tanpa Sepengetahuannya
Dalam sebuah hadits, Rasulullah mengatakan bahwa doa yang dipanjatkan untuk sesama muslim tanpa sepengetahuan orang tersebut juga sangat dianjurkan. Doa itu tidak hanya memberikan kebaikan bagi orang yang didoakan tersebut, tetapi kebaikan itu juga akan berbalik pada yang mendoakan.
Adapun bunyi hadits tentang mendoakan orang lain secara diam-diam adalah sebagai berikut.
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama’” (HR. Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata:
“Mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya menunjukkan kejujuran keimanan seseorang. Hal ini karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tidaklah sempurna keimanan kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri’.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 6:54)
Dari penjelasan di atas, sudah jelas kiranya bahwa mendoakan dalam diam untuk sesama muslim sangat dianjurkan. Nah, apakah kita sudah mendoakan saudara muslim kita hari ini?
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.