You are here:

Maraknya Bisnis Sewa Mobil Jakarta

bisnis sewa mobil

Sepertinya, tidak ada bisnis yang tidak bisa dijalankan di Jakarta, termasuk bisnis sewa mobil Jakarta. Bisnis sewa mobil Jakarta hadir karena petumbuhan penduduk Jakarta yang semakin tinggi dan tidak bisa dibendung lagi.

Pergerakan bisnis yang semakin tinggi membutuhkan mobilitas penduduk yang harus dilayani dengan sarana transportasi jenis apa pun. Jika trasportasi masal sudah tidak mampu melayani penduduk jakarta lagi, alternatif pilihan yang tidak bisa ditolak adalah harus menggunakan mobil pribadi. Risikonya adalah harus sabar menghadapi kemacetan.

Membeli mobil pribadi tentu memerlukan biaya ekstra yang tidak sedikit meskipun itu dilakukan dengan cara cicilan. Apalagi jika pengadaan mobil itu untuk keperluan kantor. Pilihan selanjutnya adalah dengan sewa mobil Jakarta

Nah, ternyata pemikiran seperti ini bukan hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Hampir semua perusahaan di Jakarta lebih memilih sewa mobil Jakarta untuk keperluan operasionalnya daripada membeli. Imbasnya tentu bisa diduga. Sebuah peluang bisnis terbuka lagi dengan manis, yaitu bisnis sewa mobil Jakarta.

Jasa Sewa Mobil

Perusahaan yang melayani sewa mobil Jakarta tidak hanya membuka penawaran jasanya secara konvensional. Comfy Auto Rent, Angelita Trans Nusa, Awani Rent Car, dan Dipo Rental Jakarta kini menawarkan jasa sewa mobil Jakarta melalui sebuah website
Mobil-mobil yang disediakan meliputi mobil sedan, MPV dan SUV seperi: Avanza, Xenia, APV, Innova, Livina, Terios, Rush, Vios, Camry, City, Civic dsb. Yang menggunakan jasanya meliputi perusahaan dan perorangan.

Mobil bisa disewa dengan kontrak harian, bulanan, dan tahunan. Ongkos sewa tahunan akan memakan biaya yang lebih hemat daripada paket sewa bulanan, mingguan atau harian. Biaya sewa yang paling mahal adalah jika sewa mobil Jakarta dilakukan dengan paket harian.

Sebagai contoh adalah biaya sewa mobil Jakarta untuk jenis Xenia keluaran tahun 2010. Jika menggunakan paket harian, biaya sewa perharinya adalah Rp300.000,00. Dalam satu bulan, biaya sewa yang diperlukan adalah Rp300.000,00 x 30 hari = Rp9.000.000,00.

Jika menggunakan paket mingguan, biaya sewa mobil Jakarta per minggunya adalah Rp1.800.000,00. Dalam satu bulan, biaya sewa yang diperlukan adalah Rp1.800.000,00 x 4 minggu = Rp7.200.000,00.

Jika menggunakan paket bulanan, biaya sewa per bulannya adalah Rp4.500.000,00. Jauh lebih murah darpada paket mingguan dan paket harian. Biaya sewa yang disebutkan di atas hanyalah meliputi biaya sewa mobil saja, tidak termasuk biaya sopir dan bensin.

Memulai Bisnis Sewa Mobil Jakarta

Setelah mengetahui biaya sewa mobil Jakarta yang ditetapkan oleh perusahaan jasa persewaan yang lain, setidaknya kita bisa melakukan perhitungan awal untuk memulai bisnis sewa mobil Jakarta.

Hal pertama yang kita hitung adalah biaya investasi, meliputi pembelian barang-barang seperti mobil baru, peralatan kantor, sewa lahan parkir dsb. Namun, bila kita awali bisnis ini dari perumahan, biaya sewa lahan parkir tidak perlu dihitung lagi.

Mobil yang akan kita sewakan adalah sebuah mobil Xenia atau Avanza 1300 cc manual baru dengan harga sekitar Rp140.000.000,00. Ditambah biaya asuransi dan GPS sekitar Rp5.000.000,00 termasuk ongkos pasang. Alat tulis kantor seperti buku nota dan kuitansi berukuran besar, kertas surat lengkap kop perusahaan, stempel, amplop dll dihitung sekitar Rp2.000.000,00. Laptop atau PC untuk adminstrasi dan pemasaran beserta modem sekitar Rp3.000.000,00 sudah termasuk ongkos perakitan dan instalasi software

Faktor pengeluaran selanjutnya adalah biaya operasional yang meliputi biaya servis dan ganti oli mobil Xenia atau Avanza yang tergolong murah. Dalam hal ini, kita hanya menyediakan dana Rp1.000.000,00 tiap bulan karena penggunaan mobil yang kemungkinan besar tergolong sangat berat. Untuk memastikan pola penggunaannya, bisa kita pantau melalui GPS yang bisa mengetahui ke mana saja mobil itu dibawa penyewa, berapa jumlah kilometernya dll.

Faktor pemasukan yang akan kita masukkan adalah ongkos sewa mobil Jakarta bulanan yaitu sebesar Rp4.500.000,00 per bulan sebagai kemungkinan penerimaan yang paling murah. Jika memang dikehendaki, kita bisa menjual jasa sewa mobil Jakarta itu dengan paket mingguan dan harian yang akan memberikan keuntungan lebih tinggi.

Pengeluaran dan Pemasukan Bisnis Sewa Mobil

Nah, selanjutnya kita akan mencoba memasukkan data-data pengeluaran dan pemasukan di atas ke dalam sebuah catatan agar mudah dianalisa. Faktor-faktor lain mungkin bisa saja muncul di kemudian hari dan bisa langsung dimasukkan ke dalam catatan.

  1. Pengeluaran biaya investasi mobil Avanza 1300 cc manual terbaru Rp140.000.000,00,00.
  2. GPS dan asuransi Rp5.000.000,00.
  3. Alat tulis kantor Rp2.000.000,00.
  4. Komputer & modem Rp3.000.000,00.
  5. Total biaya investasi Rp150.000.000,00.
  6. Biaya operasional servis dan ganti oli Rp1.000.000,00.
  7. Pemasukan sewa mobil bulanan Rp4.500.000,00.
  8. Keuntungan bersih bulanan Rp3.500.000,00.
  9. Potensi jangka waktu balik modal Rp150.000.000,00 : Rp3.500.000,00 = 42,8 bulan.

Nah, dengan melihat catatan di atas, kita bisa sedikit memperoleh gambaran tantang bisnis sewa mobil Jakarta khusus pada paket sewa bulanan. Dengan perhitungan umum tersebut, dapat disimpulkan bahwa keuntungan besih yang didapat dari bisnis sewa mobil Jakarta dengan bulanan sangatlah tipis. Keuntungan baru bisa dirasakan oleh pemilik bisnis pada bulan ke 43, di mana angka penyusutan biaya investasi telah kembali menjadi nol.

Istilah kasarnya, pada bulan ke 43 tersebut, biaya investasi telah tercover kembali sejumlah Rp150.000.000,00. Plus, kita masih memiliki sebuah mobil Avanza yang masih tetap bisa disewakan atau dijual kembali untuk membeli armada mobil baru lagi.

Mendongkrak Keuntungan Bisnis Sewa Mobil Jakarta

Sebenarnya, ada cara yang cukup jitu jika ingin mendapatkan keuntungan cukup besar melalui bisnis sewa mobil Jakarta. Dengan mengamati pemain bisnis sewa mobil Jakarta atau bisnis transprotasi yang ada, kita bisa meniru dan memodifikasi agar bisa memiliki bisnis yang sama namun dengan biaya investasi dan operasional yang lebih kecil.

Sebagai contoh adalah bisnis taksi. Hampir semua perusahaan taksi di Jakarta menggunakan sistem setoran harian kepada sopir-sopirnya. Kalaupun ada yang menggunakan sistem argo murni, tetap saja ada konsekuensinya, seperti pendapatan yang diterima driver yang minim sehingga driver tidak memberi pelayanan terbaik atau adanya sebuah target pemasukan tertentu yang harus dipenuhi dalam jangka waktu mingguan atau bulanan dsb.

Jika sistem setoran yang digunakan, pada umumnya perusahaan taksi akan memasang tarif Rp400.000,00 per hari kepada driver nya. Nah, dari ide inilah bisnis sewa mobil Jakarta bisa dijalankan dengan manis. Kita hanya menjual paket harian saja dengan harga Rp300.000,00 per hari.

Jika dihitung pemasukan per bulan pada paket harian ini, maka pemasukan yang didapat adalah Rp300.000,00 x 30 hari = Rp9.000.000,00 per bulan. Apakah mobil kita bisa laku disewa setiap hari? Inilah pertanyaan utama yang menjadi tantangan bagi kita. Dan jawabannya adalah “Ya, bisa!”.

Coba kita kembali pada bisnis taksi. Bisnis mereka sebenarnya bukanlah menyewakan kendaraan. Bisnis mereka adalah merawat sopir taksi. Bayangkan, sekian banyak sopir taksi itu mau bekerja keras untuk mendapatkan setoran sebesar Rp400.000,00 per hari. Inilah yang seharusnya kita tiru dan kita modifikasi.

Driver Dalam Usaha Sewa Mobil

Dalam bisnis sewa mobil Jakarta, driver adalah marketing kita. Jika kita bisa memberikan servis yang terbaik untuk para driver , maka mereka akan tidak segan memasarkan produk kita ke siapa pun dengan paket sewa harian. Jika pelanggan banyak yang puas dengan pelayanan para driver , kemungkinan besar bisnis sewa mobil Jakarta yang kita kelola selalu penuh dipakai para penyewa.

Cara lain yang cukup efektif adalah dengan mencari driver yang mau beroperasi di bandara Soekarno Hatta. Pernahkah Anda menghitung berapa jumlah penumpang pesawat yang setiap hari masuk ke Bandara Soekarno Hatta? Berapakah jumlah armada tasi dan bus yang bisa melayani penumpang itu? Inilah potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh para driver, yaitu dengan mengelola pelanggan yang khusus keluar masuk di bandar udara.

Biaya carter yang ditetapkan untuk masuk ke dalam Kota Jakarta adalah saat ini adalah Rp120.000,00 per mobil sekali antar dan akan terus naik karena permintaan yang sangat besar. Biaya carter ke luar kota seperti Bandung dan kota-kota lain bisa mencapai Rp500.000,00 – Rp 800.000,00 sekali antar.

Jika driver mengetahui tarif ini, mereka akan memiliki semangat tinggi untuk mencari penumpang carteran. Bayangkan jika dalam sehari mereka mendapatkan dua saja penumpang ke luar kota, para driver akan senang sekali meskipun harus membayar uang sewa sebesar Rp300.000,00 per hari.

Sasaran penumpang carteran di bandara bisa siapa saja, terutama penumpang yang datang secara rombongan dan membawa barang bawaan cukup banyak sehingga tidak cukup bila menggunakan jasa taksi berjenis sedan. Itulah sebabnya ketika kita keluar dari bandara Soekarno Hatta, yang pertama kali menyambut kedatangan kita adalah para driver bisnis sewa mobil Jakarta Tidak percaya? Silakan dicoba.