Hotel Bandung – Bisnis Akomondasi Di Bandung ||Tujuan wisata Akhir pekan orang Jakarta adalah Bandung, dan penginapannya di Bandung Hotel Ini hampir terjadi pada tiap akhir pekan atau long weekend , pasti Bandung dipenuhi oleh wisatawan dari lokal dan luar daerah, pada Peak Season Bandung Hotel dan penginapan lainnya, penuh dipesan pengunjung dari luar yang ingin menginap di Bandung.
Memang wisata di Bandung tak akan habis dinikmati dalam sehari, ada beberapa tempat favorit yang menjadi incaran para tamu antara lain factory outlet , Trans Studio, yang pasti turis yang datang ke Bandung tujuannya adalah untuk belanja baju dan memanjakan lidah karena di Bandung semuanya tersedia.
Apalagi ketika puncaknya musim liburan sekolah tiba, jalan-jalan kota Bandung penuh sesak dengan mobil plat luar kota, dan Bandung Hotel pun serasa tak ada yang kosong, hampir semua kamar di booking oleh tamu dari luar kota. Inilah fenomena Bandung Hotel ketika musim kunjungan wisatawan tiba. Semua pelaku industri pariwisata di Bandung kecipratan rezeki dari wisatawan.
Bandung Hotel
Fenomena Bandung Hotel sebenarnya sudah ada sejak zaman Kolonial, Bandung menjadi tempat favorit bagi orang Belanda. Hawa di Bandung yang dahulu sangat sejuk dan asri oleh pepohonan besar dan pemandangan alamnya memukau. Tak heran Bandung dijuluki Paris van Java karena keindahan alamnya.
Ibu kota Jawa Barat ini, menjadi tempat ideal bagi investor yang menekuni bisnis perhotelan. Di Bandung ada berbagai macam hotel dengan grade yang bervariatif pula, dari bintang lima sampai losmen pun ada. Fenomena bisnis Bandung Hotel adalah rangkaian dari alur industri pariwisata.
Syarat kota wisata yang baik adalah harus ada kelengkapan akomodasi yang respensentatif. Antara lain, restoran, penginapan seperti Bandung Hotel, airport dengan frekwensi penerbangan yang ramai dan infrastuktur pun harus digarap dengan benar.
Fenomena Bandung Hotel
Menjelajah Bandung rasanya tak lengkap kalau belum menikmati suasana ibu kota Parahyangan di malam hari. Suasana Bandung di malam hari sangat berbeda, apalagi jika Anda menikmati suasana kota Bandung dari dataran tinggi, seperti yang ditawarkan kafe-kafe yang berada di daerah Dago Atas. Otomatis mereka akan menetap lebih lama, dan pengunjung pun harus mencari hotel dan penginapan di Bandung.
Apalagi sekarang Bandung tak hanya dikunjungi turis lokal saja, orang Malaysia pun banyak yang liburan ke Bandung untuk sekedar belanja baju di Factory Outlet, ditambah sejak dibukanya penerbangan langsung Kuala Lumpur – Bandung, otomatis tamu-tamu dari Negeri Jiran bertambah banyak karena kemudahan akses menuju Bandung dengan frekwensi penerbangan setiap hari. Fenomena Bandung Hotel pun mulai berkembang, hotel-hotel baru bermunculan dengan segala konsep dan grade siap ditawarkan kepada pelanggannya.
Pendukung Industri Wisata
Salah satu unsur utama industri wisata adalah hotel, hospiltality, dan infrastruktur yang memadai. Unsur-unsur tersebut saling ketergantungan satu sama lainnya. Semuannya ini adalah sebuah sinergi yang bisa memajukan industri pariwisata. Contohlah dinamika pariwisata di Bali, mengapa wisata di Bali begitu maju dan terkenal? Karena pemerintah daerah sadar betul, harus bagaimana menata industri pariwisata di daerahnya.
Tahap pertama yang harus digarap adalah infrastrukturnya terlebih dahulu, berupa pengaspalan jalan menuju tempat wisata, penataan lingkungan wisata, kemudian mempermudah pemberian izin investor yang akan membangun hotel di Pulau dewata, dan tindakan lainnya yang coorporatif dengan proses kemajuan dunia pariwisata di Bali. Dan akhirnya bonanza wisata di Bali bisa dinikmati semua pelaku industri wisata di Bali.
Bandung pun juga mengikuti konsep pembangunan lingkungan wisata seperti Bali. Misalnya, menggarap infrakstruktur jalan yang baik, pemberian izin kepada penanam modal, untuk mendirikan Bandung Hotel, penataan pusat-pusat komersial yang banyak dikunjungi wisatawan. Membuat citra Bandung Hotel tarifnya murah dan respensentatif.
Bandung Hotel bekerja sama dengan agen wisata agar tempat usahanya direkomendasikan kepada pelanggan. Selain itu, Bandung Hotel pun memiliki web site sendiri yang bisa diakses oleh pengguna dari luar daerah maupun luar negeri. Bandung Hotel kerap dijadikan sebagai tempat menggelar acara hiburan seperti perayaan tahun baru, dan acara komersial yang diselenggarakan oleh event organizer
Hotel-hotel Legenda di Bandung
Di Bandung terdapat banyak bangunan cagar budaya peninggalan era kolonialisme. Gedung-gedung bergaya art deco dengan ornament klasik masih bertahan sampai sekarang karena memang dilestarikan. Demikian juga Bandung Hotel yang usianya sudah dua abad lebih, tapi masih kokoh berdiri dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang menginap di hotel. Berikut ini beberapa hotel legendaries yang berada di Bandung.
1. Hotel Grand Preanger
Hotel ini merupakan salah satu fenomena Bandung Hotel yang bersejarah. Hotel Grand Preanger dibangun pada 1897 abad ke XIV, didirikan oleh orang Belanda yang bernama WHC Van Deeterkom. Namun pada tahun 1927 Grand Preanger dipugar dan dirancang ulang oleh Soekarno dan P Wolff Schoemaker. Asal tahu saja, Soekarno adalah arsitek yang ilmunya diperoleh dari kuliahnya di ITB. Bentuk bangunan Grand Preanger ditangan Soekarno bergaya art deco
Hotel Grand Preanger, pernah menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah yang terjadi di Bandung, yakni Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan pada tahun 1955. Tamu-tamu negara seperti Perdana Menteri India Jawahlal Nehru, Presiden Tito dari Yugoslavia, dan lain sebagainya, pernah menginap di Hotel tersebut.
Sampai sekarang, hotel bersejarah tetap menjadi langganan menginap Presiden RI dan pejabat negara yang sedang berkunjung di Bandung. Inilah salah satu fenomena Bandung Hotel dari sisi historisnya.
2. Hotel Savoy Homann
Savoy Homann merupakan salah satu legenda Bandung Hotel yang paling tua di Bandung. Hotel ini berdiri pada 1871, hotel ini milik warga Jerman yang tinggal di Bandung. Hotel Savoy Houman pernah mengalami beberapa kali renovasi. Hotel yang gayanya art deco setelah pemiliknya Hotman meninggal dunia, kemudian diakuisisi oleh Hotel Panghegar dan kembali direnovasi agar lebih respensentatif.
Namun sepuluh tahun kemudian, ikon Bandung Hotel ini kembali dilego kepada pemilik baru, yakni PT Bidakara, dan namanya pun berubah menjadi Hotel Savoy Hotman Bidakara. Tamu-tamu asing maupun pejabat negara kerap menginap di hotel ini, salah satunya adalah Carlie Caplin comedian legendary pernah menginap di Hotel Savoy Homann ketika dia datang ke Bandung.
3. Hotel Salak
Hotel ini walaupun di luar Bandung, yang pasti hotel ini merupakan bagian dari rangkaian hotel bersejarah di Jawa Barat. Hotel salak berdiri sejak tahun 1856, awalnya bernama Bellevue Dibbets Hotel. Dahulu ketika era kolonialisme, hotel ini merupakan tempat tetirah kelas atas, pelanggannya dari pejabat-pejabat Belanda.
Namun pada tahun 1942 ketika Jepang menginvansi Indonesia, Hotel Salak tak luput dari invansi Jepang, fungsi hotel diubah menjadi pusat kantor militer Jepang wilayah Bogor. Namun, kantor militer tak berlangsung lama setelah Indonesia merdeka, Hotel Salak dibuka kembali dan difungsikan sebagai hotel.
Tips Memilih Hotel di Bandung
Jika Anda liburan di Bandung dan mengharuskan menginap di Bandung Hotel sebaiknya mengikuti beberapa tips berikut ini agar liburan Anda tak terganggu urusan penginapan.
1. Letak hotel
Pilihlah hotel yang lokasinya berada di pusat kota Bandung. Hotel yang ditengah kota memudahkan Anda menjangkau tempat wisata lainnya, dan jaraknya pun dekat. Anda bisa lebih bisa merasakan suasana perkotaaan di pagi dan malam hari.
2. Harga
Masalah harga memang sangat sensitif, sebaiknya pilihlah hotel yang tarifnya sesuai dengan budget yang sudah disiapkan. Jangan sungkan booking hotel melati kalau Anda tak kuat sewa kamar pada hotel berbintang. Namun, carilah hotel melati yang kondisinya bersih, bukan tempat mesum dan parkir mobilnya pun aman.
3. Reservasi
Agar tak kehabisan kamar saat musim liburan, disarankan seminggu sebelum keberangkatan, anda reservasi kamar pilihan Anda terlebih dahulu. Pada hari libur biasanya hotel-hotel di Bandung full semua.