Tidak ada yang tahu mengapa seorang wanita sulit hamil, mengalami masalah dalam kehamilannya, atau melahirkan bayi dengan cacat atau penyakit tenentu. Namun, penelitian menemukan beberapa faktor risiko kehamilan;
semuanya akan dibahas berikut ini. Apabila Anda mengalami satu atau lebih faktor risiko tersebut, bukan berarti Anda tidak bisa atau tidak boleh hamil. Namun, hal itu mungkin berarti bahwa Anda perlu melakukan perawatan antenatal yang lebih rinci dan teliti, atau lebih sering dibandingkan wanita lainnya.
Banyaknya faktor-faktor risiko yang ada mungkin tampak sangat menakutkan, namun tetap ingatlah bahwa lebih dari 97%kehamilan melahirkan bayi yang sehat. Jika tenaga medis tahu mengenai faktor-faktor risiko tersebut, mereka bisa menawarkan tes-tes yang sesuai dan akan siap menghadapi
berbagai komplikasi potensial yang mungkin timbul.
Dalam beberapa kasus, wanita dan pasangannya mungkin akan mendapatkan manfat dari konsultasi genetik sebelum mulai mencoba hamil. Konsultasi ini akan memberikan perkiraaan individual mengenai kemungkinan Anda akan melahirkan bayi yang terpengaruh oleh kelainan (perkembangan)
bawaan. Perkiraan ini biasanya akan ditawarkan kepada calon orang tua yang memiliki sejarah medis yang bisa mempengaruhi kehamilan. Mungkin juga akan ditawarkan kepada wanita di atas usia 35 tahun untuk mengevaluasi faktor risiko usia, dan kepada wanita-wanita yang pernah mengalami keguguran tiga kali bedurut-turut atau lebih.
faktor faktor resiko kehamilan
TEKANAN DARAH TINGGI DAN DIABETES
Diabetes dan tekanan darah tinggi bisa membuat calon ibu berisiko lebih besar dibandingkan wanita lainnya selama kehamilan. Kondisi-kondisi ini juga bisa berkembang selama kehamilan, dan itulah salah satu alasan mengapa wanita hamil perlu menjalani pemeriksaan antenatal secara teratur sebelum melahirkan.
TEKANAN DARAH TINGGI
Selama kehamilan, tekanan darah tinggi bisa menjadi ancaman bagi Anda karena bisa menyebabkan terjadinya preeklampsia. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab terbanyak terjadinya keguguran atau kelahiran mati, jadi perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti oleh tenaga medis. Preeklampsia
juga menambah risiko pada ibu hamil karena bisa menyebabkan eklampsia, satu kondisi serius yang menyebabkan kejang-kejang dan bisa berakibat fatal.
Gejala-gejalanya mencakup tekanan darah tinggi, pembengkakan (di wajah, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan kadang-kadang di seluruh tubuh), dan munculnya protein dalam urin. ltulah mengapa tes urin juga termasuk dalam 44 Faktor-faktor utama pendukung kesuburan perawatan antenatal. Preeklampsia sering kali berkembang pada usia kehamilan minggu ke-30 hingga 34, tapi bisa juga sebelum atau sesudahnya.
DIABETES
Tidak ada alasan mengapa wanita yang menderita diabetes tidak boleh hamil, Namun, mereka membutuhkan pengawasan yang sangat teliti untuk memastikan bahwa kadar gula darah dan insulinnya tetap terkontrol, Oleh sebab itu, wanita diabetes cenderung mengunjungi kl n k perawatan antenatal lebih sering dari biasanya. Mereka harus melalui tes darah dan tes urin berulang-ulang. sehingga masalah apa pun akan segera bisa diketahui dan diatasi
Wanita diabetes memiliki risiko yang lebih besar dari kebanyakan wanita untuk mergalami berbagai komplikasi, seperti kelahiran mat, preek ampsia, infeksi urinaria, dan melahirkan bayi dengan berai cacan ebih. Untuk itulah, wanita hamil yang menderita diace:es d sarankan untuk mengikuti perawatan antenatal di rumah sakit sehingga para tenaga medis spesialis siap membantu kapan saja dibutuhkan.
Diabetes kehamilan adalah penyakit yang hanya terjadi ketika hamil dan akan hilang segera setelah melahirkan. Namun, penyakit ini membawa risiko yang sama dengan jenis diabetes biasa.
sumber: meningkatkan kesuburan untuk kehamilan (seri ayahbunda)
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.