Dampak penggunaan kawat gigi pada anak:
Sebetulnya cara yang paling baik adalah melakukan perawatan gigi sejak dini. Yaitu, menjaga kebersihan gigi dan menghindari hal-hal yang dapat merusak gigi seperti menghisap jari, bibir, atau dot. Memang, jika gigi susu rusak akan segera diganti oleh gigi permanen. Tetapi, gigi permanen sering tumbuh tidak wajar yang menimbulkan penyimpangan pada susunan gigi.
Ketidakharmonisan gigi dapat berupa susunan gigi yang jarang, berjejal, atau terlalu ke depan dan terlalu kebelakang. fika tidak ditangani, kelainan ini dapat mengakibatkan gigi mudah berlubang, banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan bau mulut yang kurang sedap. Bahkan, menimbulan gangguan kesehatan lain seperti sakit kepala, leher, dan pundak. Untuk mengatasi sebagian dari kelainan di atas, bila usia anak sudah cukup besar di atas 8 tahun disarankan menggunakan kawat gigi.
Di usia ini anak sudah mulai memahami manfaat kawat gigi sehingga lebih mudah diajak bekerja sama. Bagaimanapun menggunakan kawat gigi bukan tanpa resiko. Seringkali timbul rasa sakit akibat pemasangan kawat gigi meski sifatnya sangar relatif pada setiap anak. Selain itu, bila anak lalai menjalani perawatan, upaya penanganan kerusakan gigi bisa gagal dan gigi menjadi berlubang. Bahkan, penyakit bisa lebih parah dari sebelumnya.
Yang perlu diperhatikan dalam pemakaian kawat gigi pada anak:
. Harus ada sikap kooperatif dari anak
. Si kecil menyadari manfaat kawat gigi
. Melakukan kontrol berkala
. Memelihara kebersihan gigi dengan sempurna
‘ Menghindari tersisipnya sisa makanan di sela-sela gigi dan kawat gigi
. Mengikuti instruksi pemakaian kawat gigi dengan benar
Anakku vol.1 6/15
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.