Contoh Proposal Penelitian Pendidikan
Sebagai salah satu bentuk sumbangsih untuk dunia pendidikan di Indonesia, berikut ini akan disampaikan kerangka contoh proposal penelitian pendidikan secara garis besar yang bisa dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia. Banyak hal yang terjadi di sekolah kaitannya dalam hal pendidikan siswa yang menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Dari adanya penelitian tersebut, diharapkan akan ada output yang dihasilkan yang pada akhirnya bisa bermanfaat untuk mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.
Jika meneliti tentang perilaku yang ada hubungannya dengan siswa sekolah, maka semua siswa bisa ditampilkan sebagai objek dengan tetap memperhatikan tujuan dan desain dari rencana penelitian yang disusun.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa salah satu faktor kemajuan pendidikan sebuah negara karena bidang Research and Development (R&D) nya sudah maju. Dengan adanya penelitian yang dilakukan secara terus menerus terhadap hal apapun yang ada hubungannya dengan sistem pendidikan akan menyajikan sebuah fakta yang sebenarnya ada di lapangan. Fakta-fakta yang muncul dalam penelitian bisa ditindaklanjuti dengan mengutak-atik sistem pendidikan[ yang ada. Misalnya dibubarkannya sekolah dengan embel-embel RSBI yang mencoba menerapkan standar internasional terjadi karena ada penelitian sebelumnya tentang hal-hal positif dan negatif yang berkaitan dengannya.
Perubahan kurikulum yang terjadi di tahun-tahun tertentu ada karena setelah mengkaji hasil penelitian sebelumnya tentang sistem pendidikan. Dengan harapan sistem pendidikannya akan semakin baik maka kurikulum yang dipakai harus dimodifikasi sedemikian rupa. Dari pemaparan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sangatlah penting melakukan penelitian secara terus menerus di lingkup lembaga pendidikan dalam rangka mencapai standar pendidikan yang baik.
Untuk bisa melakukan penelitian di bidang ini dengan baik, pertama-tama peneliti harus bisa menyusun kerangka dasar dari penelitiannya yang tersaji dalam sebuah proposal penelitian. Pengertian Proposal Penelitian
Proposal secara sederhana diartikan sebagai rancangan tertulis dari sebuah kegiatan. Dilihat dari perspektif penelitian, proposal penelitian berarti rancangan yang disusun oleh seorang peneliti terkait dengan objek yang akan diteliti mencangkup latar belakang yang mendasari perlunya dilakukan sebuah penelitian berikut manfaat yang bisa diambil dari kegiatan itu.
Secara umum, proposal penelitian disusun dalam rangka memenuhi tugas akademik. Akan tapi, tidak jarang proposal penelitian dilakukan karena ada proyek. Misalnya sebuah lembaga NGO(Non Government Organization) sedang mengadakan penelitian di bidang pendidikan.Bisa jadi struktur penulisan antara proposal penelitian untuk kepentingan akademis misalnya untuk skripsi, disertasi maupun tesis akan berbeda dengan format penulisan proposal untuk penelitian proyek. Dalam pembahasan selanjutnya, model proposal yang digunakan mengacu pada penulisan proposal untuk kepentingan akademis.
Proposal penelitian dikatakan baik jika memenuhi persyaratan sebagai berikut yakni:
1. Clear atau Jelas
Pembahasan dan bahasa yang digunakan dalam pembuatan proposal penelitian harus jelas, tidak bertele-tele. Dalam proposal penelitian dalam kaitannya sebagai hasil karya ilmiah akademis, maka tidak diperkenakan memakai bahasa Indonesia yang berada diluar konteks EYD, misalnya bahasa daerah. Dalam proposal penelitian diperbolehkan menyisipkan bahasa daerah dengan syarat tidak menemukan padanan kata dalam bahasa Indonesianya serta digunakan sebagai penegas ke-khasan daerah seperti nama busana daerah, tarian daerah, makanan khas dan sebagainya. Ada aturan tertentu terkait dengan cara penulisan karya ilmiah yang menyisipkan bahasa daerah.
2. Consice atau Singkat
Proposal yang baik harus disampaikan dengan cara yang singkat dan padat dengan tetap mengacu pada pokok-pokok pembahasan yang ada.
3. Complete atau Lengkap
Lengkap disini diartikan bahwa proposal penelitian tentang pendidikan dilengkapi dengan data-data pendukung yang menguatkan argumen awal diangkatnya tema tertentu dalam sebuah proposal.
4. Correct atau Benar
Dalam menulis karya ilmiah pendapat dari penulis bisa jadi cukup menghiasai tulisan. Tetapi sebagai karya ilmiah maka pendapat penulis harus dibatasi sekiranya pendapat tersebut tidak sesuai dengan ‘pendapat baku’ yang sudah diakui oleh dunia akademis. Informasi-informasi yang objektif harus disampaikan apa adanya.
5. Up to date atau Tidak Kadaluwarsa
Keakuratan data pendukung sangat penting dalam penyusunan sebuah proposal. Yang termasuk dalam hal ini contohnya adalah referensi yang digunakan. Dalam menyusun karya ilmiah sebisa mungkin digunakan referensi paling baru sebagai acuan. Jangan menggunakan bahan referensi yang meskipun kelihatannya masih relevan tapi sudah terbit beberapa puluh tahun yang lalu. Misalnya proposal dibuat tahun 2013 tapi referensi yang digunakan buku yang ditulis oleh seorang pakardibidangnya pada tahun70an. Meskipun ditulis oleh orang yang kompeten dibidangnya, tapi tetap kurang tepat karena ilmu itu sendiri berkembang. Berganti tahun bisa jadi apa yang ditulis oleh pakar tadi sudah tidak sesuai dengan zaman kekinian atau sudah mengalami penambahan atau pengurangan karena kajian dalam bidang itu secara terus menerus dilakukan.
Struktur Penulisan Proposal Penelitian
Tata cara menulis proposal penelitian untuk kepentingan akademis termasuk baku. Artinya peneliti yang sedang menyusun proposal harus memperhatikan kaidah atau tata cara penulisannya.Di dalam proposal penelitian ada 3 bab berbeda yang ditulis.
Bab I berisi tentang latar belakang diadakannya sebuah penelitian. Untuk bagian ini harus dibuat semenarik mungkin dengan tetap mengacu pada kaidah yang berlaku. Di bagian ini juga harus disertakan data-datayang mendukung bahwa penelitian tersebut layak dilakukan.Permasalahan intinya harus jelas. Pada bab I ini bisa ditentukan proposal tersebut menarik atau tidak untuk ditindaklanjuti. Jika bab 1 menarik maka kemungkinan reviewer akan membaca bab berikutnya besar sekali. Tetapi jika di bab 1 tidak ditemukan ada sesuatu yang menarik, bisa dipastikan yang sering terjadi peneliti tersebut diminta untuk merevisi. Bab I berisi sub bab latar belakang, permasalahan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II berisi tentang berbagai literatur atau teori yang mendukung terhadap tema yang sedang diangkat dalam penelitian. Untuk mencari literature harus fokus dan dilakukan secara hati-hati sehingga peneliti yang bersangkutan tidak termasuk dalam golongan ‘pemulung referensi’ yang hanya bisa copy paste untuk memenuhi jumlah halaman yang disyaratkan.
Bab III berisi tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian. Berikut metode yangditempuh untuk menguji keabsahan penelitian yang dilakukan.
Rancangan Contoh Proposal Penelitian Pendidikan
Berikut ini akan disampaikan skema atau kerangka yang harus ada pada proposal yang digunakan sebelum melakukan penelitian misalnya dalam bidang pendidikan. Misalnya judul yang diangkat: Proses Pembentukan Karakter atau Character Building Pada Siswa SMP 98 Malang. 1. Bab 1: Pendahuluan
Latar Belakang: Bagian ini berisi tentang permasalahan penelitian di bidang pendidikan dengan dilengkapi data-data pendukung serta urgensi dilakukannya penelitian ini yang disampaikan secara singkat dan padat. Cara menyampaikannya bisa dari umum ke khusus. Misalnya dari permaslaahan siswa secara keseluruhan mengerucut ke apa yang terjadi dengan siswa SMP 98 Malang.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 2. Bab II: Kajian Pustaka
Teori Tentang Pendidikan
Teori Tentang Pembentukan Perilaku atau Character Building
Teori Tentang Psikologi Remaja 3. Bab III: Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian: Menggunakan penelitian kualitatif atau kuantitaif
Unit analisis: Berisi tema penelitian
Informan Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
enis dan Sumber Data: Data Primer dan Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Teknik Keabsahan Data: Trianggulasi Sumber dan Trianggulasi Metode
Demikian pembahasan tentang kerangka contoh proposal penelitian pendidikan. Semoga bermanfaat.