Contoh Pepatah Atau Peribahasa Dan Penerapannya Dalam Kehidupan
contoh peribahasa dan artinya-Apakah Anda pernah mengalami berbagai kejadian yang berhubungan dengan pepatah atau peribahasa? Misalnya ketika Anda ingin meraih kesuksesan, namun banyak sekali rintangan yang terjadi. Hal itu berhubungan dengan “berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Dengan hal tersebut, kita seolah dimotivasi dengan wejangan yang tersurat.
Banyak yang mengira pepatah atau peribahasa memiliki arti yang sama, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda, walaupun pada dasarnya hampir serupa. Peribahasa adalah kelompok kata yang memiliki susunan tetap dan mengiaskan maksud tertentu, peribahasa biasa digunakan sebagai ungkapan padat/ringkas yang berisi perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau pun pedoman tingkah laku manusia. Sedangkan pepatah berisi cakupan yang lebih kecil, yaitu sebagai bagian dari peribahasa yang mengandung nasihat, biasanya diucapkan dari orang tua kepada anaknya.
Contoh Peribahasa dan artinya
Pada saat duduk di bangku sekolah, tentu kita pernah diajarkan mengenai berbagai jenis contoh dan makna dari pepatah. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, berikut ini berbagai contoh dan makna dari pepatah.
Peribahasa
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung Peribahasa ini memiliki arti saat kita pergi ke suatu tempat yang baru, maka hormati lah budaya, adat istiadat, dan berbagai peraturan yang berlaku di sana.
Tiada ada rotan akar pun jadi Peribahasa yang sangat akrab di telinga ini memiliki pengertian jika tidak ada barang yang berkualitas baik, barang yang memiliki kualitas biasa pun dapat digunakan. Secara mendalam peribahasa ini menyiratkan pesan untuk selalu bersyukur atas yang kita miliki, walaupun tidak memiliki harta yang melimpah, harta yang kita miliki saat ini pun sudah lebih dari cukup.
Tak ada Gading yang Tak retak Peribahasa ini memiliki arti bahwa segala sesuatu hal yang ada di dunia ini pasti tidak ada yang sempurna, semua memiliki kekurangannya masing-masing.
Melepas Anjing Terjepit, Setelah Lepas Ia Menggigit Anjing diibaratkan sebagai orang yang memiliki perangai tidak baik dan tidak tahu membalas budi. Saat ditolong orang dengan kebaikan, malah membalas orang tersebut dengan kejahatan.
Seperti Duri d alam Daging Peribahasa tersebut memiliki arti suatu hal yang jika diingat akan menyebabkan luka yang mendalam di hati.
Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan Arti dari peribahasa ini adalah seseorang yang terlalu mengharapkan hal yang belum pasti, namun hal yang sudah diraih disia-siakan begitu saja.
Seperti Parang Bermata Dua Arti peribahasa tersebut adalah orang yang tidak dapat dipercaya.
Diam-diam Ubi Berisi, Diam-diam Penggali Berkarat Ubi diumpamakan sebagai orang yang berilmu. Jadi pengertian dari peribahasa tersebut adalah diamnya orang berilmu adalah berpikir, sedangkan diamnya orang bodoh itu sia-sia.
Bagai Terpijak di Bara Hangat Peribahasa ini berarti orang yang sedang gelisah karena ada hal yang sangat menggangu pikirannya.
Sebenarnya masih ada ratusan peribahasa lain yang terkadang sesuai dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Karena pada dasarnya peribahasa dibuat berdasarkan kisah nyata di masyarakat. Peribahasa dibuat sebagai salah satu bentuk pelajaran hidup yang berharga untuk para generasi muda. Peribahasa juga bisa dijadikan sebagai penyemangat generasi muda untuk terus berusaha dalam mencapai cita-citanya.
Pepatah
Sementara itu, berikut ini adalah contoh pepatah yang dikenali di kalangan masyarakat Indonesia.
Arang Habis, Besi Binasa Pepatah ini memiliki arti pekerjaan yang dilakukan tidak mendatangkan hasil.
Belut kena ranjau Memiliki arti seseorang yang cerdik namun masih bisa terkena tipu muslihat orang lain.
Dahulu Timah, Sekarang Besi Memiliki arti seseorang yang telah turun jabatan dari jabatan tinggi ke jabatan yang lebih rendah.
Dalam Rumah Membina Rumah Memiliki arti seseorang yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan harta orang lain.
Daun Mengenalkan Pohonnya Pepatah ini memiliki arti bahwa kita akan mengenal keperibadian seseorang dari caranya berbicara dan bertindak.
Air Susu Dibalas dengan Air Tuba Pepatah yang akrab terdengar di telinga ini memiliki arti perbuatan yang baik dibalas dengan sesuatu yang jahat.
Air Tenang Menghanyutkan Pepatah ini memiliki makna untuk tidak meremehkan orang yang pendiam, karena bisa saja ia merupakan orang yang sukses di kemudian hari.
Bagaikan Air di Daun Talas Memiliki pengertian orang yang memiliki pendirian tidak tetap atau plin plan.
Bagai Makan Buah Simalakama Pepatah ini memiliki pengerian seseorang yang sedang terjebak dengan dua pilihan, dan pilihan apapun yang ia pilih tidak akan memberikan keuntungan.
Bagai Telur di Ujung Tanduk Memiliki arti sebuah kejadian kritis yang harus dihadapi, jika salah melangkah sedikit saja maka hal-hal yang telah dibangun sebelumnya akan hancur.
Seperti peribahasa, jumlah pepatah yang beredar di masyarakat Indonesia dan masyarakat Melayu pada umumnya sangat lah banyak. Dari pepatah-pepatah itu diharapkan para generasi muda bisa mengambil nasihat yang terkandung di dalamnya. Penerapan Pepatah atau Peribahasa dalam Suatu Kejadian
Bagi Anda yang masih merasa bingung tentang makna dari pepatah atau peribahasa, berikut ini merupakan penerapan pepatah atau peribahasa dalam bentuk kejadian:
Peribahasa Melepas Anjing Terjepit, Setelah Lepas Ia Menggigit
Alkisah Anda memiliki teman yang sedang kebingungan menentukan judul skripsi, karena berniat menolong, Anda meminjamkan proposal skripsi yang dimiliki sebagai contoh atau acuan baginya untuk menyusun skripsi dengan judul yang baru.
Namun teman Anda malah menjiplak seluruh isi proposal dan menyerahkannya terlebih dahulu pada dosen serta mengakui bahwa proposal tersebut adalah hasil karyanya. Karena hal tersebut maka Anda terpaksa membuat kembali proposal skripsi dengan judul yang baru.
Jadi berdasarkan kisah tersebut, perbuatan baik yang telah dilakukan untuk menolong teman malah menjerumuskan diri Anda, layaknya peribahasa melepas anjing terjepit, setelah lepas ia menggigit.
Pepatah Bagai Makan Buah Simalakama
Alkisah Anda merupakan seorang anak orang kaya dan terpandang di daerah setempat. Orangtua menjodohkan dengan seorang wanita yang tidak Anda cintai. Anda pun telah memiliki pujaan hati sendiri namun tidak direstui orangtua.
Jika memutuskan untuk melaksanakan perjodohan, Anda harus mengorbankan perasaan pribadi dan menyakiti hati sang kekasih. Namun jika pergi meninggalkan orangtua untuk menikahi sang kekasih, Anda akan menjadi anak yang menyakiti hati orangtua.
Berdasarkan kejadian tersebut, Anda bagai makan buah simalakama. Apapun pilihan yang dibuat tetap akan menyakiti hati pihak tertentu, sehingga tidak menimbulkan solusi yang terbaik.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai definisi, contoh, dan penerapan pepatah atau peribahasa dalam suatu kejadian nyata. Semoga bermanfaat bagi Anda yang selama ini masih kesulitan membedakan peribahasa dan pepatah, juga dapat menambah khasanah pengetahuan Anda mengenai berbagai pepatah atau peribahasa yang ada di Indonesia.-contoh peribahasa dan artinya-
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua para pembaca!
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.