Bisnis jual beli mobil bekas merupakan bisnis yang penuh dengan spekulasi. Karena selain biaya modal yang harus dikeluarkan sangat besar, pengetahuan kita mengenai otomotif mobil juga harus lebih dalam daripada pembeli. Kalaupun kita berkerja bukan sebagai penjual langsung atau lebih tepat dikatakan owner dalam bisnis jual beli mobil bekas. Kita juga tetap perlu memperhatikan pengetahuan tersebut.
Jangan sampai bisnis yang kita jalankan gulung tikar hanya karena tidak tahu prosedur, harga, dan pemasaran dalam bisnis besar ini. Beberapa jenis mobil berdasarkan modelnya juga perlu kita ketahui untuk mendapatkan informasi terkini dalam bisnis ini, yaitu mengenai model seperti apa yang sedang booming di masyarakat serta jenis mobil yang bisa booming sepanjang masa. Salah satu jenis mobil yang modelnya tidak habis dimakan waktu ialah sedan. Mobil ceper ini memiliki bentuk yang tipis, minimalis, dan elegan dengan dua jok di depan dan dua jok lagi di bagian belakang mobil. Mobil jenis sedan ini sangat laku dalam bisnis jual beli mobil.
Selain harganya bisa bervariasi, dari yang termurah sampai yang termahal (bergantung pada mesin dalam mobil sedan tersebut), juga bisa mencapai hampir seluruh kalangan masyarakat menengah sehingga tidak sulit untuk menjangkau pasar mobil jenis ini. Sama halnya dengan sedan, jenis mobil coupes juga sangat diminati masyarakat. Tapi, karena mesin dalam mobil ini menggunakan teknologi terbaru, maka dalam bisnis jual beli mobil bekas, harganya masih terbilang cukup mahal jika dibandingkan mobil sedan.
Jenis-jenis Mobil
Beberapa jenis mobil yang dalam bisnis jual beli mobil termasuk mobil yang dicari oleh para kostumer adalah mobil dengan model wagons (hampir mirip dengan sedan, namun memiliki bagian belakang yang lebih cembung), Vans (mobil keluarga dengan tiga bagian jok; depan, tengah, dan belakang), dan SUVs (mobil keluarga). Selain mobil-mobil yang telah disebutkan di atas, ada juga model mobil eksklusif dalam bisnis jual beli mobil yang memang dicari oleh para kostumer kelas eksklusif, seperti mobil sport yang harganya bisa sampai miliaran rupiah.
Namun, jenis-jenis mobil yang beredar dalam bisnis jual beli mobil di Indonesia masih sangat terbatas. Apalagi akhir-akhir ini ada sejumlah mobil keluaran produsen Indonesia sendiri yang mengeluarkan model yang tidak kalah bersaing dengan mobil impor lainnya. Dengan harga yang tentu saja jauh lebih murah dibandingkan dengan harga mobil impor, masyarakat Indonesia yang membeli mobil demi pemenuhan kebutuhannya (bukan sekadar memenuhi gaya hidup yang serba berlebihan), akan lebih memilih mobil dalam negeri. Hal ini menyebabkan bisnis jual beli mobil juga harus kembali memperhitungkan pasokan mobil impor yang biasa dilakukan perusahaannya.
Jual Beli Mobil Bekas Matic atau Manual?
Selain jenis atau model mobil yang digandrungi masyarakat Indonesia, bisnis mobil juga perlu memperhitungkan seberapa banyak konsumen yang lebih memilih mobil matic dibandingkan dengan konsumen yang memilih mobil manual. Pasalnya, Zaman sekarang, banyak sekali orang yang lebih memilih mobil matic karena berbagai alasan. Salah satunya adalah penggunaannya yang mudah dan tidak membuat orang yang mengendarainya kelelahan.
Dengan teknologi yang semakin maju dan berkembang, bisnis jual beli mobil tidak hanya mengarahkan para pembeli untuk membeli mobil sesuai dengan selera model atau bentuknya. Penjual mobil juga diharapkan dapat memberikan referensi yang kuat mengenai jenis mobil apa yang lebih baik dipergunakan oleh para konsumen.
Sistem transmisi manual, matic, dan campuran (matic dan manual) memungkinkan bisnis jual beli mobil lebih berkembang. Hal itu karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih lebih memilih mobil dengan sistem transmisi manual dibandingkan mobil matic atau sistem transmisi campuran.
Banyak orang beranggapan bahwa mobil dengan sistem transmisi matic atau campuran jauh lebih sulit dirawat dibandingkan dengan mobil dengan transmisi manual. Selain itu, harga jual beli mobil bekas kembalinya pun akan lebih turun sehingga mereka tetap memilih jalur manual untuk menjalankan mobilnya. Akan tetapi jika mengelola bisnis jual beli mobil, kita juga perlu memahami dengan benar keunggulan dan kekurangan masing-masing jenis sistem transmisi mobil. Biasanya calon pembeli akan sering menanyakan hal-hal tersebut sebelum membeli mobil yang mereka idam-idamkan.
Keunggulan Mobil Manual
Beberapa keunggulan yang bisa didapat dari sistem transmisi manual adalah perawatan mesinnya yang tidak rumit. Sehingga pemilik mobil hanya tinggal mengganti oli pada tiap 15.000 km untuk menjaga gigi dalamnya agar tetap bagus. Meskipun lebih lelah dalam mengendarainya, terutama pada saat macet dan jalanan naik, namun akselerasi yang dihasilkan mobil transmisi manual lebih baik ketimbang mobil dengan transmisi matic. Oleh karena itulah, nilai jual beli mobil bekas transmisi manual tidak mudah turun.
Kelemahan dan Keunggulan Mobil Matic
Sementara itu, mobil dengan sistem transmisi matic memiliki kapasitas penggantian oli tiap 5000 km agar mesin dalamnya awet. Serta penggunaan BBM yang lebih boros dibandingkan dengan mobil manual. Oleh karena itulah, nilai jual kembali mobil matic akan cepat turun dibandingkan dengan mobil manual. Namun, kelebihan mobil jenis ini adalah pengemudi tidak akan cepat lelah saat mengendarainya. Selain itu, kita juga tidak usah repot-repot memikirkan harga jual beli mobil bekas kembali apabila mengurusnya dengan baik. Pada prinsipnya, mobil yang dibeli konsumen bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier dalam kehidupan sehari-hari.
Jual Beli Mobil Bekas dalam Negeri? Siapa Takut!
Selain untuk mendapatkan keuntungan individu, bisnis jual beli mobil juga sebenarnya memiliki nilai sosialisasi tersendiri. Apalagi jika mobil yang kita jual merupakan hasil karya anak bangsa alias hasil produksi dalam negeri.
Mobil Esemka
Beberapa waktu lalu, pasti kita juga pernah mendengar bahwa salah satu SMK di Solo mengeluarkan produk mobil berlabel Esemka. Mobil ini kemudian dipromosikan oleh walikota Solo, Joko Widodo. Sejak saat itu, nilai jual beli mobil bekas dalam negeri semakin meningkat. Sehingga masyarakat Indonesia juga tidak perlu menjual gengsi untuk bisa memiliki mobil hasil produksi dalam negeri. Apalagi, mobil Esemka ini diproduksi dalam berbagai model, dari mulai sedan, SUVs, sampai Vans.
Selain mobil berlabel Esemka, ada juga mobil-mobil hasil produksi dalam negeri yang pernah merambah dunia bisnis jual beli mobil di Indonesia. Beberapa jenis mobil tersebut bahkan masih disukai oleh kalangan kostumer nyentrik. Mobil-mobil itu antara lain adalah mobil Kancil, Komodo, Tawon, Wakaba, Marlip, dan GEA.
Mobil Kancil
Mobil Kancil merupakan mobil berbentuk unik dan lucu seperti kancil. Dari namanya saja, kita sudah bisa menilai kalau mobil tersebut adalah hasil produksi Indonesia. Meskipun kancil bukan mobil mewah, namun daya jual beli mobil bekas tersebut mampu menembus pasar mobil di Indonesia. Hal itu karena diproduksi dengan gagasan agar mobil tersebut bisa digunakan sebagai mobil pengganti bajaj dan bemo yang ada di Jakarta.
Mobil Bekas Komodo
Sementara itu, nilai jual beli mobil bekas Komodo terdapat pada namanya yang khas Indonesia dan fungsinya yang seliar serta setangguh komodo. Mobil ini diciptakan untuk perjalanan jauh dan berat dengan rintangan yang berliku (baik air, darat, maupun lumpur).
Mobil Tawon
Lantas mobil selanjutnya adalah mobil tawon yang nilai jual mobilnya terletak pada kapasitas mesin dan kapasitas muatan sampai 4 orang. Selain itu, akselerasi yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan dengan bajaj dan bemo sehingga pada saat mobil ini diproduksi juga diharapkan dapat menggantikan posisi bajaj dan bemo.
Mobil Wakaba
Jenis mobil selanjutnya adalah Wakaba yang berasal dari singkatan Wahana Karya Bangsa. Mobil ini diproduksi oleh mahasiswi Universitas Pasundan dengan nilai jual beli mobil bekas terletak pada mesin yang digunakannya. Yakni mesin buatan BPPT Kementrian Riset dan Teknologi dengan tingkat akselerasi yang masih rendah.
Mobil Marlip
Selanjutnya, nilai jual beli mobil bekas Marlip terletak pada keunggulannya sebagai mobil listrik hasil produksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil ini sudah digunakan oleh berbagai tempat seperti di rumah sakit, lokasi wisata, wahana olahraga lapangan golf, dan markas kepolisian.
Mobil GEA
GEA adalah mobil hasil produksi dalam negeri yang nilai jual mobilnya terletak pada bahan bakar gas yang ramah lingkungan. Selain itu, akselerasi mobil tersebut juga sangat baik karena mampu mencapai jarak 10.000 km dengan kecepatan 85 km/jam.