You are here:

Bisnis CSR – Perusahaan CSR di Indonesia

perusahaan csr di indonesia

Perusahaan CSR di Indonesia – PT Chevron

Salah satu perusahaan CSR di Indonesia adalah PT Chevron. Corparate Social responsibility (CSR) yang dijalankan oleh PT Chevron mungkin agak berbeda setelah melalui tatap muka dan diskusi panjang lebar dengan beberapa pihak. Kini, Chevron tidak menempatkan dirinya sebagai dewa penolong yang hanya bisa memberikan uang kepada pimpinan desa atau daerah, lalu lepas tangan. Chevron berusaha memahami apa kebutuhan masyarakat dan memberikan bimbingan hingga batas tertentu pada saat masyarakat terlihat telah mulai mandiri.

Pemahaman Baru Bagi Perusahaan CSR di Indonesia

Siapa yang tidak mau menerima uang? Semua juga mau. PT. Chevron awalnya berpikir bahwa dengan memberi uang kepada masyarakat, maka masyarakat akan mampu menggunakan uang dengan baik. Ternyata setelah diamati dan diteliti, pemahaman ini selalu benar. Lalu pihak perusahaan berusaha memhami dengan lebih dalam apa yang menjadi kendala dan permasalahannya. Hal ini dijalankan setelah melihat bahwa tidak semua orang bisa menggunakan uang dengan baik.

Bahkan ditakutkan bahwa uang yang telah dikucurkan itu hanya dipakai oleh segelintir orang saja. Tidak sedikot orang yang berlagak bagaikan preman yang meminta uang kepada pihak perusahaan. Sebagai perusahaan perminyakan, di kepala banyak orang, inilah perusahaan yang cukup kaya. Tidak salah kalau mereka berusaha membuat proposal yang indah menawan agar mendapatkan dana dari bantuan perusahaan tersebut.

Setelah sekian lama mengalami hal seperti itu, pimpinan perusahaan merasa bahwa mungkin ada cara lain yang lebih bijaksana dalam membantu masyarakat. Bantuan itu akan bisa dirasakan oleh semua orang. Bantuan mungkin tidak berupa uang, melainkan merupa ketrampilan dan pengetahuan. Dengan memberikan bantuan semacam ini, diharapkan malah rakyat akan semakin mandiri dan mereka bisa berdiri sejajar dengan orang-orang yang ada di luar perkampungan mereka. Mulailah didata apa saja yang bisa dilakukan di tempat-tempat di mana ada operasi perusahaan.

SDM Chevron

Chevron mempunyai sumber daya manusi ayang bisa diandalkan. Dengan kemampuan yang diatas rata-rata inilah mereka terus bergerak mencari data keunggulan apa yang akan dikembangkan disuatu tempat. Tidak semuanya pukul rata. Bahwa ada masyarakat yang senang dengan bercocok tanam, ada juga lingkungan masyarakat yang senang berternak. Perusahaan berusaha menjadi seperti yang terungkap dari kata-kata Ki Hajar Dewantara, ‘Tut wuri Handayani’.

Apalagi setelah adanya undang-undang tentang CSR atau kewajiban perusahaan untuk menyisihkan keuntungannya bagi kepentingan masyarakat di sekitar tempat operasi perusahaan. Inilah jug ayang memberikan semangat baru dan motivasi yang lebih hebat bagi para pengelola CRS untuk menemukan satu langkah yang tepat dan berguna di suatu tempat. Jadi gerakannya tidak asal jadi melainkan setelah adanya observasi dan analisis yang cukup akurat.

Latar Belakang

Pertama kali menerapkan program CSR ini, Chevron seolah-olah menjadi musuh yang harus membayar upeti kepada wilayah kerjanya. Chevron didemo oleh masyarakat sekitar. Perusahaan ini pun dituduh sebagai antek-antek kapitalis Amerika yang harus diusir. Isu bagi hasil yang tak seimbang pun menjadi masalah besar. Ketakutan para pekerja kalau terjadi bentrok dengan sesama anak bangsa juga menjadi satu pemikiran yang harus dipecahkan. Tidak bisa membiarkan apa yang berkembang dimasyarakat menjadi satu pemahaman yang dianggap benar.

Namun setelah melalui negosiasi dan kompromi dengan diskusi-diskusi panjang, Chevron menggandeng beberapa lembaga kemasyarakatan seperti NGO PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) Bandung untuk membantu menemukan cara terbaik membantu masyarakat sekitar wilayah kerjanya. Mereka mempelajari pola pikir masyarakat dan bagaimana pandangan mereka terhadap kehidupan mereka. Dari pengamatan didapatkan bagaimana berbicara dan berhubungan dengan masyarakat tersebut.

Selanjutnya menggunakan metode need analysis. Pihak perusahaan mengamati dan mengadakan dialog terbuka kepada masyarakat untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Dari semua kebutuhan yang disebutkan, disusun yang paling penting atau apa yang bisa dijadikan prioritas. Dengan adanya skala priopritas ini, perusahaan bisa mendatangkan orang yang memang ahli dibidang yang dibutuhkan. Dengan demikian, apa yang akan dijadikan program itu kemungkinan mencapai keberhasilan sangat besar. Kalau gagal merencanakan, artinya akan gagal mendapatkan keberhasilan.

Kegiatan

Melalui PUPUK, PT Chevron Geothermal Indonesia membantu pelatihan yang dibutuhkan masyarakat. Pelatihan itu sendiri sudah diseleksi dan hanya yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat saja yang dilaksanakan. Dari pelatihan tersebut diharapkan masyarakat akan semakin berilmu dan dapat mengembangkan diri mereka sendiri. Melek ilmu ini sebagai sarana dan alat mengembangkan bisnis dan perekonomian masyarakat sekitar wilayah kerja perusahaan.

Bila masyarakat mempunyai pandangan yang maju dan bisa menerima keterbukaan, artinya dialog atau komunikasi yang lebih baik akan tercipta. Tidak ada lagi penggunaan kekerasan sehingga negosiasi bisa diadakan dengan kepala dingin. Pun diharapkan akan tumbuh para pengusaha baru dengan pemasaran produk yang luas dan tidak hanya berada di satu pulau di Indonesia. Pelatihan yang telah diberikan, seperti, pelatihan pembuatan kaos, pelatihan pengembangan usaha di delapan desa di Garut, dan lain-lain.

Kalau masyarakat cukup sejahtera, maka mereka tidak akan mengganggu kepentingan perusahaan. Selama ini mereka merasa tidak berdaya sehingga maunya hanya minta dan tidak berusaha mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara kerja keras.

Pandangan bahwa hidup ini tidak ada yang gratis malah bisa diartikan berbeda oleh masyarakat. Teknik berbicara dan bahasa yang digunakan haruslah bahasa lokal agar masyarakat tidak merasa berbicara dengan orang lain melainkan dengan keluarganya sendiri.

Dengan diberi ketrampilan, masyarakat merasa harga dirinya naik. Mereka tahu kalau mereka bisa dan mereka tidak mau menjadi benalu bagi siapapun termasuk perusahaan yang ada di wilayahnya. Mengubah pola pandang dan pola pikir ini sangat sulit. Dibutuhkan beberapa waktu sehingga masyarakat menyadari kalau dalam hidup ini menjadi diri sendiri itu dan menggali potensi diri akan bisa membuat hati menjadi lebih tenang.

Langkah Berani Perusahaan Perminyakan

Chevron memiliki beberapa wilayah kerja, termasuk tempat eksplorasi utamanya yang ada di Riau. Di wilayah Riau ini, Chevron didemo oleh para mahasiswa dan dinilai tidak memberikan manfaat apa pun bagi rakyat Riau. Kini perusahaan minyak ini mempunyai anak perusahaan yang diberi nama PT Chevron Geothermal Indonesia yang berfokus pada eksplorasi panas bumi.

Dengan pendekatan yang baik, pihak perusahaan ini berusaha menerangkan apa yang mereka lakukan di wilayah Riau.
Eksplorasi geotermal yang dianggap sebagai bahan bakar terbarui bukanlah hal mudah. Investasi yang besar termasuk pembebasan lahan dan pembukaan lahan membutuhkan banyak modal. Belum lagi tuntutan masyarakat sekitar wilayah kerja. Chevron sebagai salah satu perusahaan pertambangan yang cukup besar berusaha merangkul komponen yang ada di lapangan sehingga bisnis yang mereka jalankan tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan semata, namun juga bagi masyarakat sekitarnya.

Proyek Chevron

Walaupun investasi cukup besar, perusahaan satu ini sangat tahu bahwa Indonesia mempunyai cadangan panas bumi yang terbesar di dunia. Jadi proyek ini tetap harus berjalan. Komunikasi dengan masyarakat tetap dilakukan oleh perusahaan. Komunikasi ini dipandang sangat penting untuk menjaga perasaan semua pihak. Chevron tak ingin berkonflik dengan siapa pun. Pengalaman di Riau benar-benar dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi perusahaan itu. Kalau ada yang keberatan, artinya pasti ada aktivitas yang tertunda.

Tentu tidak ada yang mau merugi. Kalau dalam satu hari saja perusahaan tidak beroperasi, artinya perusahaan akan merugi cukup besar. Demi menghindari kerugian yang lebih besar, perusahaan memaksimalkan kemampuan bernegosiasi yang dimiliki oleh para jajaran humasnya. Dengan niat yang baik mereka masuk ke dalam masyarakat dan berdiskusi serta mencari akar masalah dan menemukan cara yang terbaik yang tidak merugikan siapapun.

Oleh karena itulah, kegiatan CSR tak hanya menyangkut ekonomi pedesaan, tapi juga lingkungan dan konservasi alam. Hal ini menunjukkan bahwa Chevron bertanggungjawab terhadap wilayah kerjanya. Di wilayah dengan kondisi hutan yang masih baik, ada penangkaran burung elang. Perlu diketahui bahwa kalau di suatu tempat, keberadaan burung elang ini masih banyak, artinya lingkungan sekitarnya masih terjaga keasriannya.

Oleh karena itulah, keberadaan burung yang menginspirasii bapak bangsa untuk dijadikan sebagai lambang negara ini, sangat diperhatikan. Konservasi untuk air tanah juga dilakukan. Masyarakat diajak untuk menjaga lingkungan hutan agar hutan terus memberikan manfaat kepada manusia. Dengan adanya program yang bagus dan terpadu ini, perusahaan bisa mengeksplorasi sumber daya alam dengan tenang.

Nah, itulah artikel tentang perusahaan csr di indonesia salah satu nya PT Chevron. Semoga Bermanfaat!