Apa yang Dirasakan oleh Anak Yatim Piatu? Anak yatim adalah anak yang telah ditinggalkan orang tuanya pada usia sebelum akil baligh. Pada usia tersebut seorang anak masih dalam kondisi yang labil dan butuh akan hangatnya kasih sayang dari kedua orang tua, namun sayangnya hidup terkadang tidak berpihak kepada kita yang membuat kita mau tidak mau harus menerima kenyataan.
Apa yang Dirasakan oleh Anak Yatim Piatu?
Perasaan seorang anak yatim jika direnungkan tentu akan membuat hati kita yang tegar terasa rapuh. Pahitnya kenyataan harus dirasakan oleh seorang anak yatim yang di mana ketika mereka melihat teman temannya bersama dengan para orang tua pasti membuat mereka juga ingin merasakan hal demikian, namun kenyataan mereka menyimpan perasaan itu sedalam dalamnya.
Jika diungkapkan dengan sebuah kata kata tentu kita tidak akan pernah mampu mengungkapkan perasaan hati seorang anak yatim, maka dari situlah kita sebagai umat muslim penting halnya untuk menyantuni dan menyayangi para anak yatim piatu.
Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadits keutamaan menyayangi anak yatim:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).
Baca Juga : 7 Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim dalam Islam
Keutamaan Menyayangi Anak Yatim
Islam mengajarkan kita untuk selalu menyayangi anak yatim dan bagi orang orang yang mampu melakukan hal tersebut akan memperoleh banyak keutamaan yang salah satunya sebagai berikut.
1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga
“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).