Puasa merupakan salah sau bentuk ibadah umat Muslim. Puasa sendiri sangat identik dengan bulan suci ramadhan, sebab ketika memasuki bulan suci ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia akan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh.
Namun sebenarnya, dalam Islam kita tidak hanya dapat melakukan puasa ketika bulan ramadhan saja, namun pada bulan lain seperti bulan rajab kita juga dianjurkan untuk berpuasa yang hanya saja puasa di bulan rajab kebanyakan hukumnya sunnah. Puasa di bulan rajab sendiri biasanya disebut dengan puasa senin kamis.
Meskipun puasa senin kamis merupakan puasa yang sunnah namun ada keutamaan yang akan didapatkan bagi siapa yang menjalankan. Hal tersebut tercantum dalam sejumlah dalil dan berikut beberapa diantaranya.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Usamah bin Zaid berkata,
“Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).
Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis
Bagi yang hendak melaksanakan puasa senin kamis di bulan rajab, berikut niat puasa yang perlu untuk dikethaui.
Niat Puasa Senin:
Nawaitu Sauma Yaumal Itsnaini Sunnatan Lillahi Ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala
Niat Puasa Kamis:
Nawaiyu Sauma Yaumal Khomisi Sunnatan Lillahi Ta’ala.
Artinya : Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Itulah niat puasa Senin Kamis di bulan Rajab. Untuk doa buka puasa, berikut Ini:
Doa Buka Puasa:
“Allaahummalakasumtu wabika amantu wa’aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin”
Artinya :”Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”.
Namun juga bisa membaca:
‘Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah’
“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki).”
Doa sebelum makan sahur:
Alloohumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”.
Untuk menjalankan puasa Senin Kamis, jangan lupa sahur dan membaca doa sebelum dan sesudahnya.
Doa sebelum makan sahur:
Alloohumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”.
Doa setelah makan sahur:
Alhamdulillahi kastiron thoyyiban mubarokan fiih, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa.
Artinya: Segala puji hanyalah milik Allah, yang Allah tidak butuh pada makanan dari makhluk-Nya, yang Allah tidak mungkin ditinggalkan, dan semua tidak lepas dari butuh pada Allah, wahai Rabb kami.
Tata Cara Puasa Sunnah di Bulan Rajab
Sebagaimana seperti yang kit aketahui bahwa amalan amalan di bulan rajab, biasa dilakukan olh seornag muslim adalah Berpuasa. Adapun beberapa pendapat terkait puasa yang dilakukan ketiikaka bulan rajab. Pertanyaan mengenai hukum puas arajab juga pernah ditanyakan oleh Utsman bin Hakim kepada Sa’id Ibnu Jubair.
“Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, ‘Saya pernah bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubair terkait puasa Rajab dan kami pada waktu itu berada di bulan Rajab. Said menjawab, ‘Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga Beliau SAW selalu berpuasa, dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa,” (HR Muslim).
Sesuai dengan pendapat Imam An-Nawawi, hukum puasa di bulan Rajab adalah sunnah. Adapun pendapat ini juga dilandasi pada hukum puasa itu sendiri, boleh dilakukan kecuali hari-hari tertentu seperti hari raya Idulfitri dan Iduladha.
Anda bisa memilih beberapa puasa sunnah selama bulan Rajab seperti puasa sunnah satu hari, puasa tujuh hari, puasa 10 hari, dan puasa 15 hari. Selain itu, setiap muslim juga dianjurkan untuk melakukan salat sunnat ba’da maghrib 20 rakaat 10 salam.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.