Andil Dan Jalinan Kerjasama Antar UKM – UKM atau usaha kecil menengah pernah dianggap remeh oleh banyak pihak. Mereka dilihat hanya sebagai pengusaha kecil yang tak mempunyai modal besar apalagi untung yang besar. Selain itu, mereka tak pernah dipertimbangkan sebagai penggerak perekonomian yang nyata. Mereka seolah hanya sebagai pelengkap saja yang tak pernah dimasukkan ke dalam agenda. Namun, ketika krisis keuangan mendera dan mengganggu perkembangan ekonomi, justru sektor inilah yang mampu terus bertahan, bahkan tetap bisa berkembang dengan baik. Dari sinilah kemudian orang menyadari bila UKM punya peran yang cukup besar untuk memajukan perekonomian, baik secara lokal maupun nasional. Karena itulah, saat ini banyak pihak yang ingin menjalin kerjasama dengan para pelaku UKM.
Andil UKM
Selain itu, UKM juga punya peran yang cukup besar untuk menyelesaikan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa ini. Meski merupakan jenis usaha non formal, secara nyata bidang usaha yang satu ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Ini tentu merupakan sumbangan yang tidak sedikit bagi pelaksanaan program pemerintah dalam rangka mengurangi angka pengangguran. Apalagi jalinan kerjasama antara pelaku UKM dengan karyawan pada umumnya lebih bersifat kekeluargaan, sehingga banyak yang betah bekerja di tempat tersebut.
bahkan banyak juga UKM yang melahirkan para pengusaha UKM lainnya. Akhirnya usaha ini semakin berkembang. Malah ada yang menjadi sebuah perusahaan besar setelah menjalani usaha skala UKM. Tidak ada yang boleh meremehkan setiap usaha yang dilakukan dengan susah payah dan dengan hati yang ikhlas serta ketawakalan dalam menjemput rezeki.
Kisah Motivasi
Kisah berikut ini mungkin bisa menjadi satu motivasi untuk tidak meremehkan apapun yang dilakukan dengan niat yang ikhlas. Di sebuah tempat pendidikan agama, seorang guru yang telah melihat bahwa anak-anak didiknya sudah mampu untuk mandiri, menyuruh semua anak didiknya itu agar melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh bapaknya. Satu pesan sang guru bahwa mereka harus selalu bertakwa dan tidak boleh melanggar perintah-Nya.
Berangkatlah semua muridnya itu ke rumah masing-masing dan bertanya kepada orangtuanya apa yang dilakukan ayahnya dalam mencari nafkah. Seorang murid mendapati bahwa pekerjaan ayahnya adalah mencuri. Tanpa banyak perlawanan, dia akan melakukan pencurian untuk melaksanakan perintah sang profesor. Namun, setiap hendak mencuri, ia pun ingat bahwa ia harus bertakwa dan mengharamkan mencuri. Lalu akhirnya ia masuk ke sebuah rumah saudagar kaya. Ia tak berani mengambil apapun karena takut berdosa. Ia malah memeriksa pembukuan sang saudagar dengan niat memeriksa apakah sang saudagar itu belum membayar zakat atau sudah.
Ketika azan shubuh terdengar, ia akan sholat. Tetapi malah ketahuan oleh sang saudagar. Hebohlah suasana pagi itu. Tetapi sang pencuri dengan tenang mengatakan bahwa mereka harus sholat dahulu baru membicarakan apa yang telah terjadi. Setelah selesai sholat sang pencuri berkisah tentang apa yang ia lakukan. Melihat kejujuran dan kecakapan dari sang pencuri, sang saudagar malah menikahkan putrinya dengan sang pencuri itu.
Kisah di atas memperlihatkan bahwa ketika seseorang itu bekerja hanya karena Allah semata, maka Allah akan mencukupkan rezekinya. Allah akan memberikan apa yang dibutuhkannya. Jadi, ketika para pengusaha UKM yang benar-benar mencari ridho Ilahi dengan cara bekerja diremehkan, Allah membuka mata semua orang bahwa usaha UKM itu berhasil dan sangat tangguh dalam menghadapi krisis apapun.
Jaringan Bisnis UKM
Banyak jenis usaha UKM yang hasil produksinya mendapat pangsa pasar yang cukup bagus di luar negeri. Karena pelaku usaha bidang ini juga lebih mudah untuk membuat jaringan bisnis dengan pihak eksportir atau orang luar negeri yang tertarik dengan produksi mereka. Meski kadang kala nilai transaksinya tidak begitu besar, transaksi tersebut bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga devisa yang dihasilkan lewat pajak penjualan atau ekspor juga cukup besar.
Mereka mungkin belum mampu memberikan masukan yang banyak ke dalam kas negara. Tetapi apa yang mereka lakukan adalah sumbangsih yang tidak bisa dikatakan kecil. Mereka mungkin tidak mendapatkan pendapatan yang sangat besar, tetapi mereka biasanya taat dalam membayar pajak dan mereka tahu tentang hukum bagaimana mencari peluang yang mungkin bisa mengembangkan usahanya.
Bentuk Jalinan Kerjasama Antar UKM
Melihat uraian di atas tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana para pelaku UKM bisa bertahan bahkan tetap mampu melakukan kemajuan sehingga keadaannya jauh lebih baik dengan jenis usaha yang lain, bahkan yang skalanya lebih besar?. Karena para pelaku UKM ini mau melakukan jalinan bisnis yang baik, sehingga dalam hal pemasaran mereka mampu melakukan persaingan dan posisi tawar yang cukup tinggi. Kejujuran mereka juga sangat menunjang bisnis yang mereka jalankan. Mereka sangat menyadari bahwa tanpa adanya kepercayaan yang ditujukkan lewat kejujuran, mereka tak akan bisa mendapatkan pesanan. Jadi, kepercayaan ini sangat dijaga demi keberlangsungan usaha yang memang tidak besar itu.
Bentuk jalinan bisnis ini misalnya, mereka bersatu padu untuk membuat kesepakatan harga yang sama. Sehingga ketika ada pembeli mau melakukan penawaran dengan harga yang rendah di tempat lain, pada akhirnya dia akan tetap mendapat harga yang sama pula. Sehingga dia tidak punya pilihan lain untuk membeli dengan harga yang ditentukan oleh produsen.
Selain itu, jika punya barang produksi yang sama mereka juga tidak segan untuk melakukan promosi pemasaran secara bersama pula. Kemudian bila mendapatkan pesanan juga dikerjakan bersama, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kemudian, hasil keuntungan juga dibagi sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan dari masing-masing produsen atau pelaku UKM tersebut.
Bentuk kerjasama lain adalah antara pelaku UKM yang hasil produksinya saling berhubungan. Misalnya, ada produsen yang khusus membuat ukiran kayu, kemudian dia menjalin hubungan dengan pelaku usaha lain yang membuat mebel atau jenis interior rumah lainnya. Dari sinilah hubungan yang saling menguntungkan ini bisa terjalin dengan baik. Maka, tidak mengherankan bila mereka kuat menghadapi segala goncangan yang menderanya.
Contoh Hubungan Pelaku UKM
Perhatikanlah para penjual pakaian yang ada di satu tempat. Ketika satu pedagang kehabisan stok, ia akan dengan mudahnya meminjam atau menjualkan stok yang ada di pedagang sebelahnya. Tanpa ragu pula pedagang yang ada di sebelahnya memberikan barang yang diminta. Nanti setelah perdagangan ditutup, mereka membagi hasil yang telah didapatkan hari itu.
Misalnya, pedagang yang tadi menjualkan satu pakaian akan mendapatkan sedikit fee dari pemilik barang. Hal ini biasa dilakukan oleh banyak jenis pedagang.
Para pedagang buku yang ada di Shopping Center Yogyakarta juga sering melakukan hal yang sama. Hubungan seperti ini disamping membuat jalinan kekeluargaan berjalan lancar, rasa saling bersaing juga tidak terlalu kentara sehingga tidak menimbulkan perselisihan atau pertengkaran yang tidak perlu yang disebabkan oleh rasa iri dan cemburu. Melihat jalinan kerjasama yang dijalankan oleh para pengusaha UKM itu, terlihatlah bahwa mereka sangat paham betapa dalam menjalankan satu usaha, tak mungkin bisa berjalan sendiri.
Manfaat Jalinan Bisnis Yang Baik
Dengan adanya jalinan bisnis yang baik itu, orang yang tak mempunyai modal masih bisa menjalankan bisnisnya dengan jalan menjualkan dagangan orang lain. Jiwa para pengusaha UKM itu biasanya sangat tangguh dan mereka anti meminta-minta. Mereka lebih senang bekerja walaupun hasil yang didapatkan tidak sebanyak kalau hanya diberi. Harga diri inilah yang membuat mereka terus berusaha dan tidak pernah mundur. Mereka sangat tahu bahwa kalau mereka berhenti berusaha, itu artinya mereka tidak akan mempunyai uang untuk membeli makanan.
Jiwa yang tegar dan kerja keras yang tiada henti itu pastilah tak akan pernah terlupakan dan terlewatkan oleh Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan kalau rezeki mereka selalu ada walaupun kadang tidak cukup. Yang menjadi kendala bagi para UKM ini adalah mendapatkan jalinan usaha yang manis dengan pihak perbankan. Sulit bagi mereka untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Itulah akhirnya mereka mencari orang yang mempunyai modal untuk meminjamkan uang dan hasil yang didapatkan akan dibagi dengan persentase yang saling menguntungkan. Misalnya, 60:40, 60% untuk sang pengusaha UKM dan 40% untuk pemilik modal. Kerjasama ini banyak juga yang saling memberikan keuntungan sehingga jalinan usaha itu diteruskan.