Keindahan, mode yang mengangkat ragam kekayaan budaya busana ready to wear dari Para desainer menjadi tontonan indah yang memanjakan mata Pecinta mode.
Sekitar 70 desainer lndonesia turut berpartisipasi dalam kemegahan acara JFFF (jakarta fashion & food festival) Yang tahun ini memasuki Perhelatan ke-12. Tak ketinggalan, dari Puluhan nama tersebut, sederet nama desainer busana Muslim ada di dalamnya.
Lia Afif, misalnya, mengusung tema lnfinite Phoenix yang terinspirasi oleh suku Karen Padaung dan direpresentasikan dalam leher panjang dan gelang logam berwarna keemasan. Untuk mengentalkan sisi budaya lokal, Lia menggunakan material tenun Bima, tenun Ende, dan tenun Kupang yang terkenal dengan warna dan detailnya yang cantik. Dengan potongan siluet H dan A, Lia Afif mengkombinasikannya dengan bahan ceruffl, sifon, dan satin.
Sementara desainer asal Bandung, Anggia Mawardi tampil dalam busana feminin ala Cinderella yang menjadi sumber inspirasinya kali ini. Sentuhan warnagold, merah, biru dan ungu mempercantik koleksinya. Ditambah dengan penggunaan material songket Palembang, silk, beludru, dan taffeta, koleksi Anggie yang menggunakan kombinasi collar, ornamen batu, ritsleting, seria layering memberikan perpaduan yang cantik sekaligus modern.
Selain Lia dan Anggie, beberapa desainer dari Aceh juga iurut meramaikan perhelatan JFFF 2015. Mereka menampilkan busana Muslim modern dalam balutan keindahan motif bunga khas Tanah Rencong, seperti motif pucuk rebung, pucuk rencong, dan sebagainya. Dengan padanan warna soft, busanabusana tersebut pun makin memesona.
Ragam busana yang ditampilkan di JFFF 2015 memang begitu semarak. Keindahan karya yang ditampilkan sederet desainer menjadi bukti bahwa kekayaan industri mode Indonesia begiiu semarak dan berkelas. Hal ini meniadi bukti bahwa mode Tanah Air pantas melaju ke pentas internasional dan bersaing dengan karya-karya desainer dari luar.
“Fashion Festival merupakan sebuah bentuk komitmen dan keinginan membawa industri mode lndonesia ke tingkat dunia. Tahun ini, melalui Fashion Festival JFFF kami kembali dengan persembahan berbagai citra budaya lokal dalam karya mode,” tutur Cut Meutia, Chairman Deputy JFFF.
Harapan sama juga didengungkan pihak JFFF. Chairman JFFF, Soegianto Nagaria juga melayangkan harapan bahwa perhelatan yang digagasnya dapat mewadahi kreativitas warga lndonesia secara luas. “JFFF diharapkan dapat mewadahi berbagai kreativitas anak bangsa agar terus berkembang menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan diterima secara global. Tentunya dapat meningkatkan daya tarik kota Jakarta sebagai destinasi wisata belanja,” katanya.
MusMagz-Indah Cahya
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.