Sejarah Singkat Qurban Berawal dari Kisah Nabi Ismail, Simak Ceritanya!

Pada bulan Zulhijah, umat Islam merayakan Idul Adha yang diisi dengan sholat 2 rakaat dan penyembelihan hewan kurban. Kisah yang mengawali sejarah qurban adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang mendapatkan ujian besar dari Allah. 

Nabi Ismail merupakan anak pertama yang sangat disayang oleh beliau. Ujian yang Allah berikan terkenang hingga sekarang dan diabadikan dalam Al Quran. Berikut cerita Nabi Ismail secara singkat yang penuh hikmah dan menjadi penyebab diturunkannya perintah untuk berkurban.  

Sejarah Singkat Qurban

Kisah tentang Nabi Ibrahim dan Ismail terbagi menjadi beberapa peristiwa penting yang saling berhubungan, meliputi: 

  1. Nabi Ismail Lahir 

Kisah Nabi Ismail singkat diawali dari pernikahan kedua Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar yang merupakan hamba sahaya istri pertamanya yang bernama Siti Sarah. Pernikahan tersebut berlangsung atas permintaan Sarah sendiri yang tidak kunjung memiliki anak. 

Harapan mempersunting Hajar adalah agar Nabi Ibrahim memiliki keturunan. Doa dan harapan tersebut pun dikabulkan oleh Allah dengan lahirnya Ismail yang kelak akan menjadi seorang nabi. 

Disebutkan bahwa Nabi Ibrahim sudah berumur 86 tahun ketika Ismail lahir. Sebuah penantian panjang untuk memiliki seorang buah hati. Beberapa tahun kemudian, istri pertama Nabi Ibrahim juga pada akhirnya dikaruniai seorang anak yakni Ishak. 

  1. Nabi Ismail dan Ibunya Pindah ke Makkah

Kelahiran Ismail yang sudah ditunggu lama tentu sangat membahagiakan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Pada saat itu, mereka masih menetap di Syam hingga pada suatu hari Allah memerintahkan Siti Hajar dan Ismail pindah ke Makkah. 

Setelah turunnya perintah tersebut, kisah Nabli Ibrahim dan Ismail secara singkat berlanjut saat mereka tiba di suatu lembah gersang di sekitar Baitullah (Rumah Allah). Ketika Nabi Ibrahim akan pulang ke Syam, Siti Hajar merintih dan meminta suaminya untuk tetap menemani mereka. 

Nabi Ibrahim akhirnya memberitahu bahwa meninggalkan istri dan anak beliau di Makkah merupakan perintah Allah. Setelah mendengar hal tersebut, maka Hajar menurut dan ikhlas ditinggal hanya berdua dengan Ismail.  

Kala itu, Ismail masih dalam usia menyusui sehingga sangat membutuhkan asupan yang banyak. Dengan tinggal di daerah yang gersang akan terasa sangat sulit untuk tetap bertahan. Namun, istri Nabi Ibrahim tersebut berpasrah kepada Allah. 

  1. Doa Nabi Ibrahim 

Sebenarnya, Nabi Ibrahim tidak tega meninggalkan istri dan putra kesayangannya yang masih bayi dengan perbekalan yang seadanya. Beliau sama sekali tidak berkata apapun ketika Siti Hajar meminta Nabi Ibrahim untuk tetap tinggal. 

Sejarah singkat Nabi Ismail yang ditinggal di lembah gersang tersebut diabadikan dalam surat Ibrahim ayat 37 sekaligus berisi doa Nabi Ibrahim untuk mereka. 

Dalam surat tersebut, Nabi Ibrahim berkata bahwa telah menunaikan perintah Allah untuk meninggalkan istri dan anak beliau di lembah tanpa satupun tanaman. Beliau berdoa agar mereka diberi rezeki dan mampu bersyukur atas pemberian rezeki tersebut. 

Adapun tempat yang ditinggali Siti Hajar dan Nabi Ismail merupakan daerah asing yang jaraknya sekitar 1600 km dari daerah asal Nabi Ibrahim yakni Syam. 

Saat itu, daerah gersang tersebut belum berpenghuni sehingga sangatlah sunyi. Sekarang daerah tersebut dikenal dengan kota Mekkah.   

  1. Perjuangan Siti Hajar Hingga Munculnya Air Zam-Zam 

Seperti yang disebutkan tadi, perbekalan yang dibawa Siti hajar tidaklah banyak. Hari ketika semua yang dibawa sudah habis, kemudian Siti Hajar berinisiatif untuk mencari bantuan dari orang lain. 

Ia memutuskan untuk mendaki bukit Shafa yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Setelah gagal menemukan tanda-tanda bantuan, Siti Hajar meneruskan pencariannya ke bukit Marwah lalu kembali lagi ke Shafa hingga berulang 7 kali. 

Ketika berada di puncak Marwah, Siti Hajar akhirnya mendapat pertolongan dari Allah melalui malaikat Jibril. Dengan seizin Allah, terpancarlah air dari dalam tanah yang hingga kini dikenal dengan air zam-zam. 

Jumlah airnya sangat melimpah sehingga Siti Hajar akhirnya bisa minum dan kembali menyusui Ismail. Berkat sumber air tersebut, mulai banyak orang berdatangan dan menetap di sana. 

  1. Perintah Menyembelih Nabi Ismail 

Kisah qurban Nabi Ismail terjadi ketika umur beliau sekitar 14 tahun. Pada saat itu, Nabi Ibrahim telah diperbolehkan oleh Allah untuk berkumpul dengan keluarganya di lembah dekat Baitullah yang sudah semakin ramai. 

Nabi Ismail tumbuh menjadi pemuda yang tampan, cerdas, berbudi luhur dan sangat menyayangi kedua orang tuanya. Nabi Ibrahim pun sangat mencintai dan membanggakannya. 

Akan tetapi, kekayaan dan anak tidak membuat Nabi Ibrahim lalai akan Allah. Justru beliau mendapatkan gelar khalilullah atau kekasih Allah berkat ketakwaan yang tinggi. 

Disebutkan bahwa Nabi Ibrahim pernah mengatakan rela untuk menyerahkan semua harta termasuk anak kesayangan beliau apabila Allah menginginkan. Oleh sebab itu, datanglah ujian untuk menyembelih Ismail melalui mimpi. 

Peristiwa penyampaian mimpi Nabi Ibrahim kepada Ismail diabadikan dalam surat As Saffat ayat 102. Atas ketaatannya akan perintah Allah, Nabi Ismail ikhlas untuk disembelih oleh ayahnya. 

Sebelum hari pelaksanaan, Nabi Ibrahim seringkali diganggu oleh para setan. Mereka berusaha menghasut beliau untuk membatalkan niat dan mengingkari perintah Allah. 

Demi mengusir mereka, Nabi Ibrahim melemparkan batu sembari berseru “Bismillahi Allahu Akbar”. Peristiwa tersebutlah yang menjadi cikal bakal prosesi lempar jumrah dalam ibadah haji. 

Singkat cerita, ketika proses penyembelihan akan dilakukan, Allah mengganti Nabi Ismail dengan hewan sembelihan yang berukuran besar. Peristiwa tersebut termuat dalam surat As Saffat ayat 107 sampai 110. 

Perintah penyembelihan tersebut sangatlah agung sampai membuat malaikat Jibril takjub sambil mengucap “Allahu Akbar” sebanyak 3 kali.

Kalimat takbir tersebut dijawab oleh Nabi Ibrahim dengan “Lailahaillahu Allahu Akbar” lalu disambung “Allahu Akbar Walilahil Hamdu” oleh Nabi Ismail. 

Hikmah Kisah Qurban Nabi Ibrahim dan Ismail

Cara komunikasi kambing dan anjing serupa

Sejarah qurban Nabi Ibrahim dan Ismail memiliki beberapa hikmah yang patut untuk direnungi dan diteladani dalam hidup. Berikut 2 hikmah yang paling utama: 

  1. Keimanan kepada Allah 

Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukan keimanan yang luar biasa kepada Allah. Bentuk nyatanya adalah mau melaksanakan perintah Allah sekalipun dengan mengorbankan anak yang telah lama dinanti. 

Berkat keimanan tersebut, Nabi Ibrahim dan Ismail pun mendapatkan ridho dan rahmat yang lebih besar dari Allah. Sebagai seorang Muslim, sudah sepatutnya memiliki keimanan yang kuat kepada Allah sehingga mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan lebih baik lagi di akhirat kelak. 

  1. Keikhlasan dan Kerendahan Hati

Dari kisah qurban Nabi Ismail juga dapat diteladani keikhlasan dan kerendahan hati yang dimiliki keluarga Nabi Ibrahim. Istrinya ikhlas ditinggal hanya berdua karena percaya Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka. 

Nabi Ibrahim ikhlas menerima perintah Allah dan dengan penuh kerendahan hati menyadari bahwa semua yang dimiliki sejatinya dari Allah. Sedangkan Nabi Ismail ikhlas dikorbankan demi memenuhi perintah Allah. 

Buah dari ikhlas dan rendah hati kepada Allah bukanlah kesia-siaan melainkan kenikmatan yang tidak terduga. Oleh sebab itu, sebagai Muslim tidak boleh menjauhi perintah Allah dan berlaku sombong. 

Sejarah singkat qurban menjadi bukti nyata bahwa Nabi Ibrahim dan Ismail adalah insan terpilih karena isi hati yang selalu dipenuhi oleh Allah. Dengan begitu, segala perintah akan dikerjakan sedangkan larangan dijauhi. 

Peristiwa agung tersebut menjadi penyebab turunnya perintah berkurban pada Idul Adha sesuai kemampuan. Anda dapat melakukan kurban secara mandiri maupun melalui lembaga seperti Sahabat Yatim yang akan menyalurkan ke pihak-pihak yang berhak menerima. 

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.

Warehousing & Storage
Services

Careful storage of your goods

View details

Custom Transport
Solutions

Complex logistic solutions for your business

View details