You are here:

Kiat Penulisan Surat Lamaran Kerja

lamaran kerja

Kiat Penulisan Surat Lamaran Kerja – Tidak jarang, mereka yang baru lulus dari sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau bahkan perguruan tinggi bingung ketika akan melamar sebuah pekerjaan. Hal ini disebabkan pada saat masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, mereka tidak pernah diajarkan kiat-kiat penulisan lamaran kerja

Surat Lamaran Kerja

Tidak bisa dipungkiri, mencari kerja di era yang katanya semakin canggih ini laksana mencari jarum dalam tumpukan jerami. Ya. Mencari kerja kini semakin sulit. Bahkan, orang-orang yang memiliki gelar sarjana pun masih banyak yang menganggur. Meskipun ratusan surat lamaran kerja sudah dilayangkan pada berbagai perusahaan, pekerjaan tidak kunjung ditemui.

Lantas, apa yang salah dengan surat lamaran tersebut? Boleh jadi isi surat tersebut kurang memberikan kesan bagi perusahaan yang dimaksud. Meskipun hanya berbentuk lembaran kertas bertinta, surat lamaran kerja memiliki peran yang cukup vital untuk menentukan diterima atau tidaknya seorang pelamar di sebuah perusahaan.

Banyak perusahaan yang menjadikan surat lamaran kerja sebagai bagian paling penting dari semua dokumen lamaran yang diajukan. Oleh sebab itu, Anda dituntut untuk membuat surat lamaran yang baik untuk meyakinkan perusahaan.

Ibarat hendak menemui calon mertua, Anda tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil sempurna. Demikian halnya dengan surat lamaran kerja, Anda harus membuatnya sesempurna mungkin agar mampu menghadirkan kesan positif dari si penerima sehingga mampu memikat hatinya.

Alhasil mereka pun mengirimkan berkas-berkas lamaran tanpa didukung oleh kemampuan penulisan lamaran kerja yang baik. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang diidam-idamkan, berkas lamaran yang mereka kirimkan pun tidak dilirik oleh staf sumber daya manusia yang bertugas menyeleksi calon karyawan baru.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda persiapkan dalam penulisan lamaran kerja

Cover Letter

Hal pertama yang harus Anda persiapkan dalam penulisan lamaran kerja adalah cover letter atau surat pengantar. Cover Letter adalah surat pribadi (personal) yang Anda tujukan kepada perusahaan (biasanya bagian sumber daya manusia) yang terdiri dari:

  1. Nama dan alamat Anda beserta nomor telepon yang bisa dihubungi (biasanya ditulis sebagai header )
  2. Tempat dan tanggal Anda menulis cover letter
  3. Nama dan alamat penerima surat (biasanya ditujukan untuk Manajer Sumber Daya Manusia).
  4. Salam pembuka.
  5. Isi cover letter yang terdiri dari: perkenalan singkat siapa diri Anda, penyebutan posisi yang Anda lamar, dari mana Anda mendapatkan informasi lowongan, dan alasan Anda merasa layak untuk mengisi jabatan tersebut.
  6. Salam penutup.

Tulis cover letter Anda sesingkat dan sepadat mungkin dengan bahasa yang formal. Hindari berpanjang lebar dengan menyebutkan hal-hal tidak perlu atau berlebihan.

Penulisan Lamaran Kerja

1. Surat lamaran Kerja Harus Memiliki Kesan Individual

Saat memutuskan untuk melayangkan surat lamaran kerja pada perusahaan tertentu, Anda harus memastikan bahwa alamat perusahaan yang dicantumkan benar-benar lengkap. Selain mencantumkan alamat secara benar, Anda harus mencantumkan nama tujuan atau penerima surat lamaran tersebut. Tuliskan nama atau jabatan secara spesifik.

Satu hal yang harus Anda ingat adalah jangan langsung menyalin tempel surat lamaran yang tersedia di internet. Melihat contoh boleh-boleh saja, namun Anda harus tetap mengubah surat lamaran tersebut sesuai keperluan.

2. Surat Lamaran Kerja Harus Singkat dan Padat

Surat lamaran termasuk ke dalam jenis surat resmi. Oleh sebab itu, Anda dituntut untuk menulisnya dengan singkat tanpa basa-basi. Jangan menuliskan kalimat yang memang tidak diperlukan. Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami, jangan memakai kata-kata atau istilah rumit.

Satu hal penting yang perlu diingat adalah jangan pernah menulis surat lamaran lebih dari satu halaman. Perusahaan pasti menerima surat lamaran dalam jumlah yang tidak sedikit. Surat lamaran panjang hanya akan sia-sia karena perusahaan cenderung mengabaikan surat lamaran tersebut.

3. Surat Lamaran Kerja Rapi dan Bersih

Sebisa mungkin, gunakanlah program komputer untuk membuat surat lamaran. Surat lamaran yang dibuat dengan komputer lebih terjamin kebersihan dan kerapiannya dibanding surat lamaran yang ditulis tangan. Surat lamaran yang rapi dan bersih tentu dapat dibaca dengan sangat mudah.

Menulis surat lamaran dengan tangan merupakan hal yang patut dihindari, kecuali jika ada perusahaan yang menuntut hal itu. Jika perusahaan meminta surat lamaran yang ditulis tangan, pastikan surat lamaran tersebut bersih dari penggunaan tip-ex dan sejenisnya.

4. Isi Surat Lamaran Kerja

Isi surat lamaran terdiri atas empat komponen penting, yaitu sebagai berikut.

a. Pembukaan Surat Lamaran Kerja

Bagian pembukaan diisi dengan informasi mengenai tempat Anda mengetahui lowongan pekerjaan tersebut. Misalnya, Anda mengetahui lowongan pekerjaan itu dari iklan surat kabar, iklan di internet, maupun informasi dari teman.

b. Pekerjaan Anda Sekarang dalam Isi Surat Lamaran Kerja

Berikan informasi singkat mengenai pekerjaan Anda saat ini, seperti posisi dan bidang yang digeluti. Ceritakan pula prestasi yang telah dicapai dalam pekerjaan tersebut. Untuk memberikan gambaran lebih baik, berikan informasi secara kuantitatif.

Misalnya, “Saya membawahi lima orang junior manager.” Akan tetapi, ada satu hal penting yang harus Anda perhatikan saat memberikan informasi kerja serta pencapaiannya. Pastikan bahwa hal-hal yang dituliskan hanya yang berhubungan dengan pekerjaan tujuan. Jika lowongan kerja yang tersedia di bidang marketing , ceritakan prestasi Anda yang ada kaitannya dengan kegiatan marketing, bukan pencapaian di bidang logistik.

c. Pendidikan dalam Isi Surat Lamaran Kerja

Tuliskan riwayat pendidikan secara singkat sebagai informasi tambahan. Jika nama sekolah atau perguruan tinggi Anda cukup terkenal, sebaiknya cantumkan dalam surat lamaran karena bisa memberikan peluang yang lebih besar.

d. Penutup Surat Lamaran Kerja

Satu hal penting yang harus dicantumkan pada bagian penutup adalah keinginan atau harapan kuat Anda untuk diterima di perusahaan tersebut. Sebaiknya, Anda mencantumkan waktu terbaik bagi perusahaan untuk menghubungi Anda. Jangan lupa, sertakan ucapan terima kasih.

5. Baca Kembali Surat Lamaran Kerja

Setelah selesai menuliskan semua informasi pada surat lamaran kerja, biasakan untuk melakukan proof read atau pembacaan ulang. Pastikan bahwa informasi yang Anda berikan sudah benar-benar lengkap dan tidak ada kesalahan ejaan, tidak ada kata-kata yang diulang, serta menggunakan tata bahasa yang baik.

Untuk melakukan pengecekan dalam program Microsoft Office Word, Anda bisa menggunakan spell dan grammar checker Sebuah website mencantumkan pernyataan bahwa sebuah kesalahan dalam ejaan dapat membuat Anda kehilangan kesempatan penting untuk memperoleh pekerjaan.

Curriculum Vitae

Dalam penulisan lamaran kerja , curriculum vitae (CV) adalah senjata andalan kedua Anda setelah cover letter Sebelum tim penyeleksi calon karyawa, baru melihat berkas lamaran kerja yang lain (seperti fotocopi ijazah, transkrip nilai, contoh karya, dan lain-lain), mereka akan membaca CV Anda. Berikut beberapa hal yang perlu Anda cantumkan dalam CV:

  1. Biodata (biasanya disertai pasfoto terbaru)
  2. Riwayat Pendidikan
  3. Pengalaman Kerja
  4. Pengalaman Organisasi
  5. Pencapaian (Prestasi)
  6. Keterampilan (Keahlian)
  7. Minat (Hobi)

Seperti pada cover letter , hindari mencantumkan hal-hal yang tidak perlu, atau tidak berkaitan dengan posisi yang Anda lamar. Anda juga sama sekali tidak boleh mencantumkan data fiktif ke dalam CV semata-mata untuk memberikan kesan yang hebat.

Tim penyeleksi calon karyawan baru biasanya akan mewawancarai Anda berdasarkan CV yang mereka terima. Pada saat wawancara, mereka bisa membaca apakah Anda menuliskan CV dengan jujur atau membumbuinya dengan data-data palsu.

Berkas-berkas Pendukung Lainnya

Selain cover letter dan CV (keduanya adalah senjata wajib dalam penulisan lamaran kerja), Anda bisa melengkapinya dengan berkas-berkas pendukung seperti fotokopi ijazah dan transkrip nilai, pasfoto terbaru, contoh karya, surat keterangan pengalaman kerja, dan surat rekomendasi.

Tentu saja berkas-berkas tersebut harus disesuaikan dengan syarat yang diajukan oleh perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja. Jika dalam iklan tersebut mensyaratkan “lamaran kerja lengkap”, berarti Anda harus mengirimkan berkas-berkas pendukung selengkap mungkin.

Jika perusahaan pemasang iklan lowongan kerja menyertakan alamat e-mail untuk menampung surat lamaran kerja, berarti Anda cukup mengirimkan cover letter (yang ditulis sebagai e-mail) serta lampiran CV dan contoh karya jika diminta (biasanya dalam format PDF).

Dokumen Pendukung

Sebuah perusahaan yang akan merekrut karyawan baru biasanya akan membuka lowongan kerja dan meminta sejumlah persyaratan tambahan. Nah, persyaratan tambahan yang diminta oleh perusahaan tersebut dalam surat lamaran dimasukkan ke dalam dokumen pendukung.
Dokumen pendukung yang harus ada dan biasanya memang diminta oleh sebuah perusahaan, di antaranya sebagai berikut.

  1. Fotocopy ijazah pendidikan terakhir.
  2. Fotocopy transkrip nilai pendidikan terakhir.
  3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  4. Pas Foto terbaru dengan ukuran sesuai ketentuan perusahaan (biasanya ukuran 4 x 6).

Namun, ada juga beberapa perusahaan yang meminta dokumen tambahan lain dalam surat lamaran, seperti fotocopy SIM, sertifikat brevet, nilai TOEFL, dan sebagainya. bahkan, jika Anda hendak memasukkan lamaran kerja ke sebuah instansi pemerintah atau perusahaan persero, Anda juga harus menyertakan kartu pencari kerja (kartu kuning) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku.