Keselamatan kerja di laboratorium melibatkan petugas-petugas kesehatan dan staff lain yang beresiko pada dampak negatif dari faktor kimia, fisik, psikososial dan ergonomi. Kelengkapan laboratorium, desain ruangan, detail bangunan, ukuran dan variasi bahan kimia, tipe peralatan keselamatan sangat menentukan kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketika kesehatan serta keselamatan kerja di setiap tempat terwujud dengan baik, maka hasil kerja di laboratorium juga sesuai target. Laboratorium bukan termasuk tempat sembarangan. Dalam laboratorium membutuhkan aturan serta pelaksanaannya dengan baik. Jika pelaksanaannya tidak sesuai dengan aturan, maka dapat dipastikan bahwa keselamatan dalam bekerja pun akan terpengaruh secara keseluruhan.
Hal ini harus disadari oleh siapapun pengguna laboratorium. Sekalipun penggunanya orang yang ahli, aturan di dalam laboratorium tetap dilaksanakan secara maksimal. Kesehatan kerja tentu saja berpengaruh pada keselamatan kerja. Itu termasuk hal yang hendaknya dipahami dengan benar. Keduanya saling berkaitan dan memberikan pengaruh satu dengan lainnya. Oleh karena itu, memahami resiko dan ancaman menjadi bagian yang mendukung kedua hal tersebut.
Kemajuan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, penelitian yang semakin maju berpengaruh juga pada tingkat resiko yang mengancam para petugas, teknisi, dan semua orang yang terlibat dalam aktivitas di laboratorium tersebut. Resiko setiap kesalahan di dalam laboratorium akan menjadikan ancaman bagi penggunanya. Karenanya, sikap hati-hati dan waspada harus dimaksimalkan.
Keselamatan kerja di laboratorium : Resiko dan Ancaman
Berbagai bahan kimia berbahaya bagi tubuh, mudah terbakar, serta bahan-bahan biologi merupakan ancaman tersendiri bagi para petugas laboratorium. Mereka adalah orang-orang yang pertama akan merasakan dampaknya. Biasanya sebelum menggunakan bahan yang ada dalam laboratorium diajarkan mengenai simbol-simbol yang terdapat dalam wadah bahan.
Setiap simbol memberikan petunjuk bagi penggunanya. Terlebih lagi bahan yang berbahaya bagi tubuh atau mungkin ruangan. Karena itulah, para pengguna laboratorium harus memahami dengan benar simbol tersebut sebelum bekerja atau melakukan penelitian dengan bahan tersebut. Hindari resiko serta ancaman dari penggunaan bahan atau alat yang salah. Bertanyalah jika belum dapat memahami arti tiap simbol atau himbauan dari masing-masing aturan.
Kecelakaan akan terjadi. Kesehatan akan terancam. Ketika pihak yang berwenang tidak atau kurang memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium. Akan membahayakan banyak nyawa manusia di dalamnya. Mungkin pula pada lingkungan sekitar. Banyak pihak yang tidak terlibat akan ikut menanggung akibat dari kelalaian.
Faktor lain yang beresiko dalam menjalankan aktivitas di laboratorium, di antaranya adalah penggunaan peralatan yang mudah pecah. Selain itu, dampak radiasi, peralatan berionisasi, alat elektronik bervoltase tinggi juga harus diketahui. Kegiatan penelitian penyakit pada hewan percobaan sebagai contohnya. Penelitian mengenai hewan tidak dapat dilakukan di laboratorium untuk tumbuhan dan sebaliknya. Belum lagi untuk kegiatan pendidikan secara biologis seperti penelitian makanan maupun minuman.
Sebaiknya setiap himbauan dari masing-masing aturan dilakukan dengan tingkat ketelitian yang baik. Kesehatan serta keselamatan kerja akan mampu meminimalisir resiko maupun ancaman yang muncul tanpa terduga. Jangan lupa untuk lebih menambah wawasan mengenai beragam bahan serta himbauan lainnya jika ada yang paling baru. Sebab, perlakuan setiap bahan berbeda-beda di setiap penelitian yang dilakukan di laboratorium.
Keselamatan kerja di laboratorium : Resiko Kebakaran
Kesehatan kerja di laboratorium harus didukung dengan ketersediaan fasilitas keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja. Perhatian pada fasilitas keselamatan, mulai dari kotak P3K, design ruang bahan kimia, fasilitas pintu keluar, alat pemadam harus optimal dan detail. Jangan terlewat sedikitpun karena keselamatan kerja menjadi perhatian utama.
Salah satu kecelakaan yang dikhawatirkan adalah kebakaran. Karena dalam ruangan tersebut banyak menyimpan bahan kimia dan bahan lain yang mudah terbakar. Kebakaran bahan kimia akan berakibat buruk. Karena udara akan tercemar dari asap bahan kimia yang terbakar. Jalannya api pun cepat ketika memakan bahan kimia yang mudah terbakar. Jadi, jangan lengah sedikitpun menghadapi resiko kebakaran ini.
Berikut ini adalah beberapa kiat yang patut diperhatikan, khususnya ketika berhubungan dengan resiko kebakaran. Resiko tersebut yang mungkin terjadi menimpa sebuah laboratorium. Kiat berikut dapat juga dikolaborasikan dengan informasi lainnya jika Anda menemukannya. JAngan lupa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam kiat tersebut sebelum dilakukan di laboratorium. Berikut ini kiatnya:
Pertama Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik.
Proses keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang datang dan memasuki ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin bagus sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga lebih sehat. Sama halnya dengan rumah, sirkulasi udara terdapat pada posisi utama dan tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Kedua Setiap bagian ruangan di laboratorium, biasanya dikategorikan sesuai dengan kebutuhan dan fasilitas yang ada.
Terutama ruang penyimpanan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan mudah terbakar. Maka setiap ruangan harus dilengkapi dengan pemadam api yang tepat. Selain itu, juga harus sesuai dengan bahan kimia dan peralatan di ruangan tersebut. Jangan meminimalisir antisipasi, sebab hal itu akan berpengaruh besar terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketiga Pengetahuan penggunaan alat pembakar gas untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk dari panas kebakaran.
Hal ini patut disosialisasikan dan dilakukan pelatihan untuk para petugas dan tenaga kesehatan di laboratorium tersebut. Jangan hanya menaruhnya tanpa ada sosialisasi pada pihak terkait. Hal itu akan sangat merugikan diri sendiri serta orang lain ketika resiko tersebut terjadi di luar perkiraan.
Keempat Laboratorium dilengkapi dengan bendung-bendung talam.
Penyediaan bendung talam bertujuan untuk menghindari resiko kecelakaan tumpahan bahan yang mudah terbakar. Bendung talam berguna untuk menahan tumpahan tersebut. Selain itu, berguna untuk melindungi tempat-tempat aman dari kemungkinan terjadinya kebakaran.
Kelima Sebuah laboratorium, minimalnya harus memiliki dua pintu keluar.
Pintu tersebut harus terpisah dengan jarak yang cukup jauh. Serta bagian-bagian ruangan dibuat agar mudah dan aman untuk melarikan diri dari bahaya. Jika sebaliknya yang terjadi, maka segera buatlah dua pintu sesuai kiat tersebut. Jangan beranggapan bahwa laboratorium dengan satu pintu akan menjadi ruang rapi dan nyaman. Silakan memikirkan segala antisipasi jika terjadi kejadian yang membahayakan.
Keenam Setiap ruangan penyimpanan bahan kimia berbahaya dan bahan mudah terbakar harus didesain dengan penuh perhitungan.
Pertimbangan yang utama adalah menghindari resiko seminimal mungkin dari kerugian yang lebih besar dari bahan-bahan berbahaya tersebut. Pertimbangan ini bukan semata-mata untuk kesehatan dan keselamatan diri pengguna bahan atau laboratorium saja, tapi untuk semua orang serta lingkungan sekitar laboratorium.
Ketujuh Tersedia layanan kesehatan P3K dengan alat-alat kelengkapan yang tersedia.
Kotak P3K harus diperhatikan dengan baik, terutama kelengkapan isinya. Jangan diisi obat yang digunakan untuk sakit ringan, tapi lebih perhatikan obat untuk mengantisipasi adanya gangguan lebih berat sebelum unit gawat darurat datang memberikan pertolongan.
Semoga secuil informasi tentang keselamatan kerja di laboratorium ini bermanfaat untuk Anda. Sebagai saran, ada baiknya memperhatikan juga keselamatan diri dan keluarga dalam perancangan dan desain rumah Anda. Sebab, jika rumah nyaman, tempat kerja pun sama tentu akan sangat menguntungkan.
Bukankah kita semua menginginkan tempat tinggal dan tempat kerja yang sehat dan aman? Wallahu a’lam