You are here:

Cara Membuat Kuesioner Prestasi Kerja

membuat kuesioner

Cara Membuat Kuesioner Prestasi Kerja – Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, tentu banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan bila ada ukuran yang jelas terkait dengan prestasi kerja karyawan, untuk itu, perusahaan biasanya membuat kuesioner prestasi kerja karyawan dan menyebarkannya secara berkala.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Kuesioner Prestasi Kerja

Sebelum membuat kuesioner prestasi kerja karyawan, tentukan dulu kuesioner ini ditujukan untuk apa dan subjeknya siapa?

Buatlah kata-kata operasional teknis, sehingga jawaban kuesioner prestasi kerja karyawan dapat diukur secara akurat.
Kuesioner prestasi kerja karyawan harus dibuat secara dalam model penelitian kuantitatif, hal ini dilakukan supaya pengukurannya mudah.

Sebelum membuat pertanyaan, tentukan dulu variable yang akan diukur yang masih terkait dengan prestasi kerja karyawan, seperti target yang terlaksana, ketepatan waktu dalam bekerja dan lain sebagainya yang kemudian diturunkan dalam bentuk pertanyaan tertutup di mana jawabannya hanya berupa ya, tidak, kadang-kadang dan sejenisnya. Dengan demikian, kuesioner prestasi kerja menjadi sistematis.

Setelah tiga hal tersebut terpenuhi, kuesioner prestasi kerja karyawan tersebut digandakan dan disebarkan pada waktu yang sama dan dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari faktor luar yang mengintervensi pilihan jawaban karyawan tersebut.

Setelah jawaban dari kuesioner prestasi kerja karyawan tersebut dikumpulkan, selanjutnya diproses, software yang digunakan biasanya SPSS. Yang kemudian interpretasi dari kuesioner tersebut menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam membuat keputusan.

Kesalahan Dalam Pembuatan Kuesioner Prestasi Kerja

Ada beberapa kesalahan yang lazim terjadi saat membuat kuesioner prestasi kerja karyawan. Kesalahan ini terjadi biasanya meliputi hal-hal berikut ini:

Jawaban yang disediakan dalam kuesioner prestasi kerja karyawan berupa jawaban kualitatif, sehingga jawabannya sangat luas dan susah diukur dan diklasifikasikan.

Kuesioner prestasi kerja karyawan memakai kata-kata abstrak, seperti kata perasaan, pikiran dan lain sebagainnya. Seharusnya kuesioner tersebut dibuat dengan kata-kata yang operasional teknis.

Tidak ada tindak lanjut setelah kuesioner prestasi kerja diproses. Hal ini disebabkan karena kurang berjalannya sistem perusahaan dalam menangani prestasi kerja karyawan.

Tentu saja ada baiknya jika selain menggunakan kuesioner prestasi kerja dalam menilai kerja karyawan, juga perusahaan perlu menggunakan wawancara supaya hasil yang didapat lebih detail dan lebih mendalam, walaupun untuk itu butuh budget yang lebih besar, hal tersebut tentu harus menjadi pertimbangan tersendiri untuk perusahaan.