Keluarga sakinah adalah tujuan bagi semua orang dalam proses membina kehidupan rumah tangganya. Keluarga ini adalah cerminan kehidupan keluarga ideal, yang diinginkan terjadi dalam sebuah rumah tangga.
Khususnya, pada mereka keluarga muda yang baru saja memasuki gerbang pernikahan. Sebuah keluarga yang ideal merupakan hasil dari sebuah rencana panjang, dan merupakan buah dari kesepahaman antara calon suami dan calon istri. Dengan demikian sebuah keluarga sakinah tidak akan muncul dengan sendirinya tanpa dipersiapkan secara serius dan matang.
Keluarga sakinah diartikan sebagai keluarga yang dianugerahi kebahagiaan baik lahir maupun batin. Dalam kehidupan keluarga seperti ini, kehidupan rumah tangga berjalan dengan tentram dan damai. Masing-masing anggota keluarga, bisa hidup dalam kasih sayang dan ketenangan tanpa diliputi prasangka pada masing-masing anggota keluarga tersebut.
Untuk menuju pada kehidupan keluarga seperti itu, Islam telah mempersiapkan tahap demi tahap. Yang bisa diikuti oleh calon suami dan istri. Tentu saja bimbingan agama ini bukan mendasarkan pada teori semata-mata melainkan telah diterapkan dalam kehidupan para nabi yang menjadi uswatun hasanah, contoh dan tauladan bagi umat manusia secara umum tidak saja bagi umat muslim.
Jangan Membandingkan Dengan Orang Lain
Sebuah keluarga sakinah bukan berarti tidak pernah ada cekcok dan perbedaan pendapat. Hanya saja jika pun ada masalah dalam kehidupan rumah tangga tersebut, proses penyelesaian pun lebih mengedepankan pada pencarian solusi dan bukanlah pada proses saling menyalahkan dan mencari pihak yang salah. Setiap anggota keluarga tidak akan mengambil posisi sebagai pihak yang paling benar ketika sebuah masalah terjadi.
Jika ini bisa dilakukan, maka masalah yang ada bisa diselesaikan dengan cepat dan bisa menghasilkan kebaikan bagi semua pihak. Dan yang paling utama adalah, seluruh anggota keluarga bisa mengambil pengalaman sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di masa mendatang dengan lebih baik.
Inilah salah satu cermin dan indikator apakah kehidupan sebuah keluarga bisa digolongkan sebagai keluarga sakinah atau bukan. Kekeliruan yang dilakukan bukan dijadikan sumber untuk menyalahkan orang lain, tapi sebaliknya dijadikan cermin dan bahan pelajaran kenapa hal itu bisa terjadi.
Kesepahaman seluruh anggota keluarga sesuai dengan peran dan posisinya masing-masing untuk menciptakan keadaan keluarga dan rumah tangga yang harmonis, nyaman dan menyenangkan, merupakan indikator penting. Bahkan boleh dikatakan itulah indikator utama sebuah keluarga sakinah.
Keluarga sakinah tidak selalu merujuk pada berapa banyak harta yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Karena banyak sedikitnya harta bukanlah ukuran utama bagi sebuah keluarga untuk bisa disebut sebagai keluarga sakinah. Ketentraman, kenyamanan dan kesenangan sebagai buah dari saling menghormati dari seluruh anggota keluarga itulah yang lebih penting daripada sejumlah harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan.
Tips Membuat Keluarga Sakinah
Bagi mereka yang hendak mengarungi kehidupan rumah tangga, kiranya perlu memahami tentang keluarga sakinah ini, termasuk di antaranya adalah tentang bagaimana membentuk dan membina sebuah keluarga sakinah. Karena dengan adanya kesakinahan dalam sebuah keluarga, ketentraman hati yang merupakan tujuan pernikahan bisa diraih.
Merujuk pada beberapa sumber yang dapat dipercaya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah keluarga sakinah, diantaranya adalah :
Adanya rasa saling menghargai antara sesama anggota keluarga.
Hilangkan perasaan superior atau merasa paling hebat dari satu pihak atas pihak lainnya. Seluruh anggota keluarga memiliki kesamaan satu sama lainnya. Kesamaan yakni keinginan untuk merasakan kebahagiaan dan ketentraman dalam rumah tangga.
Tentu saja semua itu bisa diraih dengan semua pihak berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan posisinya masing-masing. Saling mengerti dan memahami masing-masing posisi dan kemampuan inilah yang akan melahirkan sikap saling menyayangi dan saling menghormati. Semua pihak bertujuan sama yakni bagaimana menciptakan rumah tangga yang aman, nyaman, tentram dan membahagiakan.
Jalin komunikasi dan keterbukaan.
Semua masalah dan ganjalan hati perlu disampaikan. Yang perlu diutamakan adalah cara penyampaian masalah tersebut. Carilah waktu dan pilihlah bahasa yang baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pihak lain. Dalam berkomunikasi akan menjadi efektif apabila masing-masing pihak mengerti tentang apa yang akan disampaikan. Kepada siapa pesan itu disampaikan, dengan cara bagaimana pesan itu disampaikan dan kapan pesan itu harus disampaikan.
Tidak selamanya pesan yang baik akan berhasil dengan baik apabila disampaikan tidak dalam waktu yang tepat, dengan cara yang tepat dengan memperhatikan siapa yang akan menerima pesan. Seorang anak kecil yang sedang membutuhkan mainan, tentu tidak akan merasa senang apabila diberi mainan ketika ia sedang mengantuk, dengan cara dilemparkan sambil bersungut-sungut misalnya.
Begitu juga ketika ingin menyampikan masukan tentang cara berpakaian kepada suami atau istri, yang sebenarnya baik dan bermanfaat. Tapi bisa menjadi petaka bila tidak melihat waktu dan cara menyampaikan masukkan tersebut. Kondisi-kondisi seperti itulah yang harus diperhatikan manakala akan berkomunikasi.
Benar bahwa keterbukaan semua anggota keluarga merupakan faktor yang akan mempercepat tumbuhnya sebuah keluarga yang sakinah, tapi keterbukaan itu akan menjadi petaka bila tidak tepat dan proporsional dalam menggunakannya.
Bukankah telah ditegaskan di dalam al-Qur’an bahwa suami ialah pakaian bagi sang istri dan istri adalah pakaian bagi sang suami. Selayaknya pakaian, maka ia yang akan menutupi aib dan segala noda yang ada pada tubuh kita sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Kesempurnaanlah yang semestinya dilihat oleh orang lain.
Selalu bersyukur. Dengan cara bersyukur maka kita akan dapatmerasa bahwa apa yang telah kita miliki merupakan hal yang terbaik dan datangnya merupakan jalan dari Tuhan.