Kesehatan Ibu Nifas

ibu nifas

Promosi Kesehatan Ibu Nifas

Ibu yang telah berhasil melalui proses persalinannya dengan lancar dan selamat pasti akan merasa sangat lega. Melahirkan memang merupakan proses yang membutuhkan keberanian, kekuatan, dan kesabaran menanggung penderitaan. Sekarang saatnya bagi ibu untuk menikmati kebersamaan dengan si buah hati. Akan tetapi, bagi sebagian ibu, masih ada “penderitaan” lain yang harus ditanggung, yaitu infeksi nifas. Di sinilah dibutuhkan promosi kesehatan ibu nifas agar lebih banyak ibu yang dapat diselamatkan dari bahaya infeksi nifas.

Gambaran Setelah Melahirkan

Nifas adalah masa pemulihan yang dialami seorang ibu setelah melahirkan. Lamanya sekitar 30-40 hari. Walaupun mungkin ada yang mengalami nifas kurang dari 30 hari. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika paca melahirkan itu. Kesehatan itu adalah hal yang sangat penting. Tanpa memperhatikan kesehatan, maka ibu bisa jatuh sakit. Tidak jarang malah sakit ibu ini malah akan berdampak lebih parah kepada bayinya.

Pada minggu pertama pasca melahirkan, terkadang sebagian ibu belum bisa buang air besar. Hal ini terjadi sebagai efek pemberian obat. Disarankan agar ibu banyak makan buah pepaya, pisang, dan minum air putih. Ibu tidak disarankan minum teh hijau karena teh hijau itu akan membuat kotoran semakin sulit keluar. Minum susu lebih disarankan daripada teh. Olahraga ringan dianjurkan agar metabolisme tubuh tetap terjaga dan keringat keluar. Keringat merupakan salah satu sarana pengeluaran racun dalam tubuh.

Luka jahitan yang banyak, biasanya membuat ibu takut untuk buang air besar. Rasa sakit perut dan sebah yang dialami sangat menyiksa. Ada baiknya, ibu mencuci kemaluannya dengan rebusan air sirih atau betadin yang telah diberikan oleh bidan atau dokter. Tetapi tidak disarankan mencuci kemaluan dengan rebusan daun sirih terlalu lama. Tingkat antiseptik yang tinggi pada daun sirih bisa membunuh bakteri baik. Lakukan saja selama maksimal 3 hari.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan yang lebih tahu kalau keadaan ini belum juga bisa ditangani. Tetap banyak makan sayur terutama daun singkong agar air susu ibu tetap baik. Perawatan bayi sebaiknya tidak dilakukan sendirian karena stamina ibu masih belum pulih. Bila ada asisten yang membantu mencuci pakaian dan mengurus rumah, hal ini akan lebih baik daripada ibu harus melakukan semuanya.

Kelelahan akan membuat ibu stres dan suhu tubuhnya naik. Kalau ibu sakit, ibu bisa tidak disarankan untuk memberikan ASInya. Kalau sudah seperti ini, permasalahan akan semakin rumit. Bila tidak ada keluarga yang membantu, tetangga ibu yang baru melahirkan bisa bergantian membantu meringankan beban sang ibu tersebut. Bantuan ini pasti akan sangat bermanfaat. Apalagi kalau sang ibu ternyata juga masih mempunyai anak balita yang juga butuh perhatiannya.

Bila ibu yang baru melahirkan itu sakit, bisa jadi akibat dari rasa stres dan kelelahan atau pun karena hal lain. Kalau ibu sampai stres, ibu bisa juga mengalami baby blues. Ia akan membenci anaknya. Tentu sangat tidak menyenangkan menyaksikan seorang ibu yang baru melahirkan membenci anaknya. Selain itu, mungkin juga terjadi infeksi pada tubuh ibu. Hal seperti ini perlu diketahui banyak orang terutama ibu yang akan melahirkan. Inilah mengapa promosi kesehatan ibu nifas harus terus digalakan.

Infeksi Nifas

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat kelamin pada saat persalinan dan pada saat nifas itu sendiri. Peradangan ini bisa disebabkan oelh banyak hal. Kalau misalnya menemukan ibu yang baru melahirkan mengalami panas tinggi, curigailah ia terkena infeksi nifas dan segeralah bawa ibu ke dokter atau rumah sakit. Jangan ditunda. Infeksi ini sangat berbahaya. Kalau dibiarkan, nyawa ibu bisa menjadi taruhannya. Taruhan yang terlalu berat untuk dihadapi.

Dulu, infeksi nifas bahkan merupakan salah satu penyebab kematian ibu melahirkan. Kematian ini pasti akan sangat mengejutkan. Hanya berselang dua minggu dari melahirkan, seorang wanita yang terkena infeksi nifas, bisa merenggang nyawa. Tidak ada yang bisa berdiam diri menyaksikan kematian yang sangat mengenaskan ini. Apalagi bila melihat bayi merah yang masih membutuhkan kasih sayang ibunya. Tangisan sang bayi pasti sangat menyakitkan dan menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

Namun dengan promosi kesehatan ibu nifas yang dilakukan secara terus-menerus serta kemajuan ilmu pengetahuan tentang infeksi dan pencegahannya, tingkat kematian ibu nifas ini dapat dikurangi. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh organisme (kuman) yang dalam keadaan normal memang sudah berada di dalam usus dan jalan lahir. Meskipun demikian, organisme (kuman) ini tidak mempengaruhi janin dalam rahim.

Peralatan yang tidak steril ketika membantu persalinan juga bisa menjadi jalan masuknya kuman. Kuman penyebab infeksi dapat juga berasal dari sarung tangan atau alat-alat tidak steril yang dimasukkan ke dalam jalan lahir. Tidak mengherankan kalau orang-orang yang mempunyai dana berlebih akan memilih melahirkan di rumah sakit yang benar-benar bisa dipercaya. Rasa tidak percaya diri terkadang menghinggapi orang-orang yang melahirkan di tempat yang sembarangan. Tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan dana yang dimiliki.

Mengingat betapa susahnya melahirkan dan perawatan setelah melahirkan ini, maka ada baiknya semua orang menyayangi ibu dan tidak membuat ibu menjadi semakin merasa sakit. Para suami yang sangat istrinya pasti akan rela menjadi suami siaga. Rasa sakit yang dialami istrinya pasti juga dirasakannya sehingga ia rela meninggalkan pekerjaannya demi menjaga anaknya. Bantuan suami dan orang-orang yang ada di sekitarnya akan membuat sang ibu yang baru melahirkan menjadi lebih tenang.

Kuman yang berasal dari hidung atau tenggorokan penolong persalinan (dokter, bidan, perawat) juga bisa menjadi penyebab infeksi nifas. Ini sebabnya penolong persalinan harus mengenakan masker saat menolong persalinan. Kondisi kesehatan ibu juga harus diperhitungkan. Ibu dengan daya tahan tubuh yang kurang baik akan mudah terkena infeksi nifas. Misalnya ibu yang menderita anemia, pneumonia, penyakit jantung, pendarahan, dan pre-eklampsia (gejala keracunan kehamilan).

Proses persalinan yang lama, lebih-lebih yang didahului dengan pecahnya ketuban yang sudah berlangsung lama. Ketika ibu yang sedang hamil tua merasakan ketubannya pecah, dia harus segera dibawa ke tempat persalinan. Ketika ketuban itu pecah, rasanya seperti pipis tetapi tidak mau pipis. Cairan itu keluar saja seperti darah haid. Cairan ini sangat penting bagi bayi karena sang bayi hidup dalam air ketuban itu. Dengan kata lain, air ketuban adalah pelindung janin. Artinya kalau air ketuban pecah, janin tidak ada lagi yang melindunginya. Itulah mengapa bayi itu harus segera dilahirkan.

Luka yang timbul di mulut rahim, daerah vulva, vagina, serta perineum akibat proses persalinan. Luka seperti ini merupakan tempat yang sangat disukai oleh kuman, terutama kuman dari jenis E.coli (dari saluran cerna) dan jenis anaerob (kuman yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup). Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah di dalam rahim. Semua penyebab ini harus ditanggapi dengan serius dan dicegah kehadirannya semaksimal mungkin.

Jaga Kondisi

Jika infeksi nifas sudah terlanjur terjadi, maka pengobatan oleh dokter merupakan hal yang mutlak dilakukan. Mengabaikan pengobatan infeksi nifas ini dapat berakibat fatal. Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh darah vena ke paru-paru, jantung atau otak. Selain itu juga dapat menyebar ke selaput perut (peritonium), saluran telur, serta indung telur. Dokter akan menyarankan pengujian laboratorium (getah vagina dan darah) agar dapat memilih antibiotika dan obat-obatan yang paling tepat untuk mengobatinya.

Promosi kesehatan ibu nifas dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi nifas. Promosi ini dilakukan sejak ibu masik hamil. Ibu hamil harus selalu diingatkan untuk menjaga daya tahan tubuh, memenuhi asupan gizi, menghindari terjadinya anemia. Jika sudah terkena anemia, segera hubungi dokter untuk pengobatan. Menjaga agar jangan sampai ketuban pecah sebelum waktunya. Jika ketuban sudah terlanjur pecah, segera hubungi penolong persalinan. Penolong persalinan akan menolong ibu agar dapat segera melahirkan.

Setiap remaja putri yang telah menginjak usia 15 tahun atau yang telah mengalami menstruasi, seharusnya telah mendapatkan pengetahuan tentang melahirkan dan nifas ini. Hal ini selain untuk mencegah perbuatan zina atau hamil diluar nikah, juga untuk memberikan kesadaran kepada mereka bahwa tidak mudah menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, mereka harus menjaga diri baik-baik.

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.

Warehousing & Storage
Services

Careful storage of your goods

View details

Custom Transport
Solutions

Complex logistic solutions for your business

View details