Tips Wirausaha Modal Kecil Dan Memahami Mental Pengusaha
Ilustrasi wirausaha modal kecil
Wirausaha modal kecil merupakan idaman dari semua orang yang hendak terjun ke dunia bisnis. Hal ini khususnya diimpikan oleh mereka yang memiliki keterbatasan modal, namun berniat untuk hidup mandiri tanpa terbelenggu oleh dunia pekerjaan formal.
Minat untuk terjun ke wirausaha modal kecil sangat diminati oleh masyarakat akhir-akhir ini. Ada beberapa alasan mengapa pilihan tersebut kian digemari, bahkan ada yang menjadikannya sebagai salah satu orientasi saat mereka usai menamatkan pendidikannya di bangku sekolah. Kondisi ini jauh berbeda dengan orientasi para pemuda di era 90an, yang bercita-cita untuk bekerja di perusahaan tertentu pasca kelulusan.
Salah satu penyebab pergeseran orientasi ini adalah adanya gejolak ekonomi dunia yang menyebabkan banyak perusahaan besar harus melakukan rasionalisasi pada usaha mereka. Diantaranya dengan membatasi jumlah karyawan yang diaplikasikan dengan pengurangan jumlah tenaga kerja, serta mengurangi perekrutan karyawan baru.
Akibatnya, banyak muncul pengangguran baru di tanah air. Sebagian dari mereka kemudian memilih untuk menciptakan lapangan usaha sendiri dengan memilih wirausaha modal kecil. Fenomena ini khususnya mulai banyak dijumpai sejak krisis ekonomi pada tahun 97an.
Alasan Memilih Wirausaha
Menjadi seorang wirausahawan, kini bukan lagi sebuah pilihan yang memalukan. Hal ini terlihat dari makin banyaknya generasi muda yang memilih untuk tidak mencari pekerjaan di perusahaan yang ada. Mereka justru memantapkan tekad dan keinginan dengan berkreasi melalui berbagai ide untuk menciptakan lapangan usaha yang sesuai dengan kemampuan serta kecukupan modal yang tersedia.
Kondisi ini tentu sangat menggembirakan. Sebab, secara tidak langsung pemilihan sikap untuk mandiri di kalangan generasi muda ini bisa membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran. Dampak lain yang bisa dirasakan adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Namun secara umum, ada beberapa alasan yang mendasari seseorang memilih jalur wirausaha modal kecil sebagai pilihan hidup mereka. Beberapa alasan tersebut diantaranya adalah :
Adanya kemerdekaan waktu bekerja karena tidak terikat dengan peraturan yang ada sebagaimana jika kita bekerja pada sebuah perusahaan. Aturan dan disiplin yang diterapkan, ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelaku wirausaha tersebut tanpa harus tergantung pada pihak lain.
Peluang untuk menentukan tingkat penghasilan sesuai keinginan kita. Seorang wirausahawan, berhak menentukan margin keuntungan atas usaha yang mereka jalankan. Tidak ada aturan dalam permainan bisnis, mengenai berapa tingkat keuntungan yang boleh diraup oleh seorang wirausahawan. Contohnya adalah dalam menentukan harga jual semangkuk bakso. Seorang pedagang bakso yang sudah memiliki banyak penggemar, berhak menjual semangkuk baksonya dengan harga Rp. 10.000 per mangkuk. Meski pun secara umum, harga semangkuk bakso rata-rata adalah Rp. 5.000. Inilah yang dimaksud dengan kebebasan menentukan tingkat penghasilan.
Tidak seimbangnya antara ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja. Setiap tahunnya, ratusan ribu lulusan sarjana dihasilkan oleh berbagai perguruan tinggi, sementara di sisi lain, jumlah perusahaan yang membutuhkan pekerja baru tidak terlalu banyak.
Adanya peluang yang belum digarap sehingga menjadi sebuah kesempatan besar untuk menjadi pelopor bisnis tersebut. Contohnya adalah bisnis makanan siap saji yang sempat menjadi salah satu bisnis favorit di kalangan calon wirausahawan.
Selain keempat alasan tersebut, masih banyak pula alasan lain yang dimiliki oleh para wirausahawan sehingga mereka lebih memilih untuk terjun ke dunia bisnis daripada harus masuk ke dunia kerja. Diantaranya adalah faktor keturunan, yaitu untuk melanjutkan bisnis keluarga yang sudah berjalan. Biasanya, alasan ini ditemui pada mereka yang memang memiliki latar belakang keluarga pengusaha. Ciri Ciri Pengusaha Tangguh
Ciri-ciri pengusaha dalam wirausaha modal kecil termasuk menjadi seorang pengambil resiko dan memiliki kepercayaan diri tinggi. Seorang pengusaha adalah orang yang sangat didorong hidupnya, driven kata orang Barat. Individu umumnya tidak memerlukan motivasi eksternal, dan dia mampu untuk melakukan banyak multi-task. Untuk mencapai apa yang menetapkan untuk dilakukan, pengusaha menampilkan kegigihan dan memberikan perhatian tajam untuk rincian.
Salah satu karakteristik yang paling jelas dari seorang pengusaha adalah menjadi seorang pengambil resiko. Ketika usaha seseorang keluar sendiri dan bertekad untuk mencapai tujuan dengan caranya sendiri, tidak ada jaminan. Risiko bahwa pengusaha membutuhkan termasuk rusaknya keuangan alias bangkrut, hancurnya reputasi, dan berantakannya kehidupan. Bagi banyak orang, ini saja sudah cukup untuk mencegah mereka untuk menjadi pengusaha dan seorang wirausahawan.
Percaya diri merupakan karakteristik mudah diidentifikasi dari pengusaha. Hal ini sering diperlukan karena pengusaha umumnya mencoba untuk sukses dengan ide baru. Orang-orang cenderung skeptis terhadap ide-ide yang belum terbukti bekerja atau ketika orang yang mereka anggap sebagai upaya biasa untuk melakukan hal yang besar. Akibatnya, pengusaha biasanya harus mendapatkan banyak dukungan dari sumber daya batin.
Pengusaha cenderung menjadi orang yang sangat driven. Tidak seperti orang yang terbiasa bekerja sebagai karyawan, pengusaha tidak memerlukan ancaman konsekuensi untuk melakukan apa yang perlu dilakukan. Kebanyakan tidak memerlukan orang lain untuk mendorong mereka untuk bertindak atas ide-ide mereka atau untuk menjaga mereka termotivasi. Seseorang dengan semangat kewirausahaan bekerja menuju tujuan dengan rasa yang dihasilkan diri yang mendesak.
Biasanya ada daftar panjang tugas yang harus diselesaikan olehnya, jika tujuan seorang pengusaha adalah untuk direalisasikan. Beberapa individu mungkin cukup beruntung untuk memiliki orang lain kepada siapa mereka bisa mendelegasikan banyak dari tanggung jawab. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, seseorang harus mengandalkan dirinya sendiri sampai ia mencapai tingkat tertentu keberhasilan. Mengingat ini, karakteristik pengusaha termasuk menjadi pekerja keras dan memiliki kuat kemampuan multi-tasking. Tips Wirausaha Memahami Modal kecil dan Memahami mental pengusaha
Bagi mereka yang ingin terjun ke dalam wirausaha modal kecil, tentu harus memiliki persiapan yang matang. Hal ini mengingat adanya keterbatasan modal yang penggunaannya harus cermat dan tepat guna mengurangi pemborosan.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guna meraih sukses dalam dunia wirausaha modal kecil. Beberapa strategi tersebut diantaranya adalah :
Fokus Fokus maksudnya dalam berbisnis kita harus menentukan pilihan yang pasti. Jangan sampai kita terjebak untuk mencoba berbisnis dalam banyak hal yang tidak saling berkaitan. Dengan demikian kita bisa menguasai sebuah bisnis secara mendalam, bukan sekedar setengah-setengah saja.
Unik Sesuatu yang unik akan menimbulkan rasa tertarik dari orang lain. Dengan cara ini, bisnis yang terlihat unik akan memudahkan menarik minat konsumen. Jika konsumen sudah tertarik untuk masuk ke dalam bisnis yang kita bangun, maka yang perlu kita lakukan akan lebih mudah untuk mempengaruhi konsumen agar menjadi pelanggan tetap kita.
Murah Salah satu strategi untuk memenangkan persaingan adalah dengan memasang harga murah pada produk yang kita tawarkan. Murah di sini bukan berarti kita harus merugi. Namun, kita harus menciptakan sistem yang bisa menjadikan harga akhir produk kita lebih rendah daripada harga yang ditawarkan pesaing. Seperti dengan mengurangi rantai distribusi, menekan biaya produksi, atau juga dengan meminimalisir margin keuntungan yang hendak diraih. Memilih Wirausaha
Menentukan jenis wirausaha modal kecil pun kita harus tepat. Hal ini guna meminimalisir kendala yang mungkin terjadi sehingga bisa menghindarkan inefisiensi dalam bisnis tersebut. Untuk memilih jenis usaha, yang harus dilakukan diantaranya adalah :
Pilihlah bisnis yang sesuai keahlian kita. Dengan demikian, bisnis yang kita jalankan bisa menawarkan kompetensi kepada pelanggan.
Ajaklah mitra jika kita belum yakin dengan pilihan bisnis kita.
Jangan terbawa tren bisnis yang sedang marak, karena hal tersebut hanya akan menyebabkan perkembangan bisnis kita lambat.
Segera berhenti atau berganti bisnis jika sudah mulai nampak gejala kerugian. Hal ini mengingat keterbatasan modal yang dimiliki agar jangan sampai menimbulkan kerugian yang besar