Peluang Kerjasama Usaha Dengan Siapa Pun
Ilustrasi peluang kerjasama usaha
Siapakah mempunyai peluang kerjasama usaha dengan siapa pun? Memang ada yang bisa menjalin peluang kerjasama usaha dengan siapa pun?
Kerjasama usaha harus dimulai dengan sikap saling percaya antara kedua belah pihak yang akan mengadakan akad. Tentunya tingkat kepercayaan orang lain kepada usaha yang kita rancang ditentukan oleh beberapa faktor antara lain hubungan calon investor dengan kita, kejujuran, kemampuan, pengetahuan dan track record kita dalam berbisnis. Oleh karena itu meningkatkan kemampuan dan potensi diri sangatlah bermanfaat kepada masa depan bisnis kita.
Kompetensi Wajib Bagi Pengusaha
Seorang pengusaha akan diukur kemampuan atau kredibilitasnya oleh orang lain dengan melihat beberapa segi. Nah, jika kita meningkatkan hal tersebut maka akan memperlebar peluang kerjasama usaha dengan para pemodal. Seorang pemodal tidak akan memberikan saja modalnya kepada seorang pengelola usaha tanpa melakukan perhitungan yang cermat terlebih dahulu.
Semua orang tidak menginginkan uang investasinya ludes untuk membiayai sebuah usaha yang tidak meyakinkan, oleh karena itu bagi yang ingin membuat kerjasama dengan pihak pemodal harus dapat memberikan nilai kepercayaan yang tinggi. Seorang dengan track record usaha yang sering gagal maka akan mendapatkan peluang yang sedikit untuk menarik perhatian investor. Karena para investor cenderung melihat sisi kepribadian atau kemampuan dari pengusaha dibandingkan melihat prospek yang dijanjikan kepada mereka.
Berikut ini beberap kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha yang terpercaya antara lain:
1. Jujur dan Dipercaya
Orang jujur dan dapat dipercaya adalah orang yang mempunyai peluang kerjasama usaha dengan siapapun. Kisah Rasulullah meyakinkan Khadijah agar diberi kepercayaan mengelola bisnis Khodijah yang pada masanya adalah seorang konglomerat merupakan contoh nyata betapa kejujuran dapat membuahkan peluang kerjasama usaha.
Rasulullah yang tidak memiliki harta akhirnya mendapatkan kepercayaan dari Khodijah untuk berniaga. Kalau saja Muhammad muda tidak terkenal dengan gelar ‘Al-Amin’, tidak mungkin Khodijah mau begitu saja memberi kesempatan kepada pemuda Muhammad.
Jujur adalah harga mati bagi seorang pengusaha, meninggalkan aspek kejujuran saat melakukan transaksi dan pengelolaan usaha adalah kesalahan yang amat besar. Selain akan merugikan partner atau mitra kerja, kecurangan akan juga berimbas negatif terhadap pengusaha yang curang tersebut. Mungkin awal tidak terlalu terasa dampak negatifnya, namun beberapa tahun ke depan akan merasakan bahwa kecurangan tersebut akan kembali kepada dirinya sendiri. Tentu banyak kisah yang dapat dijadikan dalam permasalahan ini.
2. Kemampuan dan Kompetensi
Selain jujur dan dapat dipercaya, hal lain yang harus dimiliki agar bisa mendapatkan peluang kerjasama usaha dengan siapapun adalah kemampuan dan kompetensi. Kemampuan manajerial, kemampuan mengatur waktu dan keuangan serta kompetensi yang dibutuhkan pada bidang yang akan digeluti. Kompetensi memang bisa diasah melalui pengalaman, pelatihan, dan belajar tiada henti tapi dasar pengetahuan tentang hal yang akan ditekuni cukup penting.
Pengetahuan tentang bisnis wajib bagi pengusaha agar dapat mencapai kesuksesan, namun tidak hanya ilmu bisnis yang ditekuni. Ilmu pengetahuan lain juga akan membantu wawasan bisnis dari seorang wirausahawan. Misalnya saja seorang lulusan peternak dari salah satu universitas di Indonesia, bila dia dibekali ilmu bisnis yang tepat maka 2 pengetahuan yang dimiliki dapat menjadikan dia sebagai pebisnis yang profesional.
Berbisnis ibaratnya seorang yang melukis, dia membutuhkan banyak warna dan alat untuk meciptakan sebuah lukisan yang indah. Begitu pula seni berbisnis, semakin luas wawasan seorang wirausahawan maka bertambah besar pula peluang dia sukses dalam berbisnis. Tentu saja kesuksesan tersebut juga dipengaruhi faktor lainnya. Belajarlah kepada siapapun yang mempunyai ilmu mumpuni di bidang yang dia tekuni, dapat kita belajar kepada seorang petani, peternak, desainer dan sebagainya. Pelajari ilmu yang pokok dari bidang tersebut, karena kita tidak perlu menjadi ahli di semua bidang.
3. Kerja Keras, Pantang Menyerah, Disiplin, Tekun, dan Rajin
Sifat selanjutnya yang harus dimiliki agar dapat peluang kerjasama usaha dengan siapapun adalah kerja keras, pantang menyerah, disiplin, tekun, dan rajin. Memang tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari orang yang akan diajak kerjasama apalagi bila reputasi belum terbangun dengan baik.
Waktu yang cukup memang dibutuhkan untuk membuktikan kualitas seseorang. Curriculum vitae atau daftar riwayat hidup yang ditulis dengan baik dan sangat profesional sekalipun belum tentu bisa membuat orang lain percaya.
Kata kerja keras sangat mudah untuk diangan-angan, namu dalam pelaksanaannya sangat sulit teraplikasi. Kerja keras adalah sebuah proses peningkatan pada setiap individu. Seseorang tidak dapat menjadi pekerja keras dalam hitungan hari, namun membutuhkan kesabaran dalam menjalani proses penempaan diri ini.
4. Pengetahuan Bisnis
Mau sukses berbisnis pelajarilah ilmu bisnis terlebih dahulu. Pertanyaan yang sering muncul di negeri ini adalah, mengapa Indonesia mempunyai sedikit pengusaha dibandingkan negara lain? Jawabnya sangat mudah, karena sejak kecil anak-anak kita diajari untuk menjadi seorang buruh atau pekerja. Konsep atau ilmu berbisnis tidak diajarkan di sekolahan, adapun pembelajaran wirausaha hanya sebatas teori tanpa bimbingan dari guru atau dosen.
Mempunyai pengetahuan bisnis terutama bisnis yang akan ditekuni. Pengetahuan tentang lingkungan dan pasar yang akan dimasuki termasuk hal-hal yang di luar bisnis, seperti jasa keamanan dan cara menangani para preman, para oknum aparat nakal, dan lain-lain.
Juga mempunyai pengetahuan tentang perundang-undangan mengenai perijinan, pajak, kepegawaian, asuransi, dan pengetahuan tentang akutansi. Cukup banyak hal yang harus dikuasai agar dapat menjadi orang yang bisa mendapatkan peluang kerjasama dengan siapapun. Cara Meyakinkan Orang Lain
Untuk mendapatkan peluang kerjasama usaha dengan orang lain, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
Bila sudah mempunyai usaha sebelumnya, catatan perkembangan usaha (pembukuan dan dokumentasi) tersebut harus rapi sehingga orang lain dapat mengetahui apakah usaha yang sudah dilakukan berkembang dengan baik atau tidak. Bukti lebih berbicara daripada angka-angka atau sekedar kalimat-kalimat di atas kertas.
Mulailah segala sesuatu dengan kejujuran dan keterbukaan. Buatlah MoU (Memorandum of Understanding) yang jelas. Harus ada disclaimer atau pernyataan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang tidak menyangkut bisnis yang akan dijalankan. MoU dan disclaimer tersebut harus sudah dibuat di awal kerjasama agar masing-masing pihak tahu mana hak dan mana kewajibannya masing-masing.
Kemampuan negosiasi dalam mencari win-win solution sangat dibutuhkan. Perdebatan boleh tapi hendaknya menghindari debat yang tak berujung pangkal. Bila tujuan dan referensi dalam berdebat berbeda, akan sulit mencari titik temu. Bila ini terjadi, apresiasi pendapat orang lain. Dudukan persoalan pada tempatnya dengan tidak memposisikan diri pada tempat yang selalu benar.
Negosiasi terkadang sulit dalam menemukan titik terang pada pembahasan pembagian keuntungan, biasanya seorang pengusaha yang lemah takut kehilangan prosentase dari keuntungan. Tetapi pengusaha yang mempunyai pandangan ke depan tidak hanya berpaku kepada keuntungan saat ini, namun lebih ke arah masa depan. Membuat Sebuah Proposal Kerjasama Bisnis
Selain pribadi seorang pengusaha, faktor lain yang memperbesar peluang kerjasama usaha adalah kualitas sebuah proposal bisnis. Proposal bisnis yang kita sodorkan ke seorang pemodal haruslah proposal yang dapat meyakinkan seseorang untuk menaruh modal di dalam bisnis yang kita bangun. Maka buatlah proposal bisnis dengan sangat detail, semampu kita membuatnya. Karena seorang investor yang jeli akan melihat kesiapan usaha lewat perhitungan dan prediksi di dalam sebuah proposal usaha.
Di internet banyak sekali contoh proposal yang diupload oleh para pengusaha, mereka berbagi ilmu lewat hal tersebut. Maka ada baiknya kita mempelajari sebuah proposal bisnis yang ada banyak di internet. Memang proposal bervariasi bentuknya sesuai dengan selera pembuat, oleh karena itu buatlah proposal dengan gaya khas sendiri.
Membuat sebuah proposal bisnis yang baik akan dilihat dari seberapa detail perhitungan sebuah usaha menuju BEP atau keuntungan setiap bulan atau tahunnya. BEP sebuah bisnis yang terlalu lama akan membuat seorang investor menghindari bekerja sama dengan kita. Jadi sebelum mengajukan proposal maka bidiklah sebuah usaha yang benar-benar berpeluang besar dalam memberikan laba. Tidak ada salahnya bila melakukan survei untuk memperkuat asumsi kita.
Peluang kerjasama usaha sangatlah banyak. Silaturrahmi adalah salah satu jalan membuka pintunya. Jaga reputasi dan nama baik agar kepercayaan orang selalu datang.