Contoh Bisnis Plan Makanan
Ide contoh bisnis plan makanan ringan termasuk salah satu peluang bisnis rumahan yang dapat diandalkan untuk menambah pendapatan. Makanan ringan bukan termasuk kebutuhan primer tetapi keberadaannya selalu dapat dijumpai di rumah-rumah. Hal ini berarti makanan ringan menjadi teman makan atau sekedar camilan ketika beristirahat.
Segala potensi yang dimiliki oleh makanan ringan membuka peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan. Ketrampilan membuat makanan cemilan dapat dipelajari hingga dihasilkan makanan ringan yang khas dari segi rasa, bentuk, maupun kemasan. Dari aspek modal, makanan ringan membutuhkan modal tidak terlampau besar tetapi dapat dikembangkan menjadi bisnis berskala besar.
Sebuah prinsip mendasar yang perlu diketahui pelaku bisnis makanan ringan ialah hanya memperoleh satu kali kesempatan agar konsumen menyukai produk yang ditawarkan. Percobaan pertama yang berhasil akan membawa konsumen untuk melakukan pembelian seterusnya. Sebagai langkah awal membangun bisnis makanan ringan maka ada baiknya menyimak tips berikut ini. Tips Membangun Bisnis Makanan Ringan
Memilih jenis makanan ringan yang tepat agar mencapai keberhasilan bisnis dimana perlu dilakukan survei di lingkungan sekitar. Survei mengenai jenis makanan yang masih jarang ditemui ataupun jenis makanan yang sudah banyak beredar. Namun, dengan catatan bahwa jenis makanan tersebut dapat dibuat dengan ketrampilan sendiri.
Faktor kualitas jelas menjadi poin penting yang tidak jauh-jauh dari cita rasa makanan tersebut. Mempelajari kekurangan produk pesaing merupakan ‘senjata rahasia’ menciptakan produk yang lebih unggul dari segi kualitas. Meskipun produk dijual dengan harga sedikit diatas produk pesaing tidak akan mengurangi minat konsumen.
Sebuah inovasi dibutuhkan untuk memainkan peran dalam keberhasilan membangun bisnis makanan ringan. Inovasi menjadi pelengkap sebuah istilah yang cukup dikenal luas yaitu amati, tiru, dan modifikasi. Poin terakhir menekankan pada aspek inovasi dalam rangka mengenalkan produk yang berbeda setidaknya berbeda dari segi kemasan.
Menentukan harga jual makanan ringan sebaiknya berada di kisaran harga dibawah 10 ribu rupiah per bungkus atau per satuan tertentu. Seandainya harga tersebut memberi keuntungan yang lumayan maka tidak perlu mematok keuntungan secara besar-besaran. Hal terpenting adalah perputaran uang di bisnis makanan ringan berjalan cepat dan stabil.
Mengatur strategi pemasaran yang efektif menyentuh lapisan masyarakat yang menjadi pangsa pasar. Cita rasa enak, harga bersaing, dan kemasan menarik akan semakin sempurna diimbangi dengan strategi pemasaran yang mudah diterima. Melihat perkembangan teknologi internet maka media online seperti jejaring sosial facebook atau twitter sangat cocok untuk mem-branding produk makanan ringan mudah diingat dan dikenal secara luas. Ringkasan Eksekutif Bisnis Siomay
Setelah memahami tips-tips diatas maka langkah selanjutnya mulai menyusun contoh bisnis plan makanan ringan. Bisnis plan dipakai sebagai petunjuk melangkah tahap demi tahap menuju bisnis yang diwujudkan secara nyata. Bisnis plan biasaya diawali dengan membuat ringkasan eksekutif (executive summary) yang menjelaskan mengenai gambaran singkat bisnis. Tidak lupa diuraikan mengenai pentingnya mendirikan bisnis tersebut. Aspek Bisnis
Pada bagian aspek bisnis ini terbagi menjadi konsep bisnis, produk yang dijual, harga produk, strategi pemasaran, dan pola pelayanan terhadap konsumen. Pertama, konsep bisnis menguraikan gambaran bisnis dan cara menjalankan bisnis hingga berkembang lebih besar. Contoh uraian konsep bisnis Kedail Siomay Lezat dapat dilihat dari penjelasan dibawah ini.
Kedai Siomay Lezat (KSL) merupakan kedai yang menawarkan menu utama berupa siomay dan minuman seperti teh, kopi asli Indonesia, kopi luwak, kopi espresso, dan Jus buah serta air mineral dalam kemasan botol. KSL menyuguhkan sensasi menikmati cita rasa makanan ringan tradisonal dengan paduan minuman modern. Tentunya, KSL memberi pengalaman tersendiri bagi para konsumen dengan keberadaan atmosfer berbeda.
KSL berharap dapat menyediakan fasilitas bagi semua kalangan yang senang berkumpul bersama teman, rekan kerja maupun keluarga. Suasana hangat bersama orang-orang terdekat terasa nikmat ditemani satu porsi makanan ringan siomay dan secangkir minuman kopi atau teh. Pemandangan seperti ini tidak asing ditemui di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan sehingga KSL ingin menjadi tempat yang tepat melakukan pertemuan dan sekedar mengobrol disaat istirahat.
Tentunya KSL menawarkan banyak keunggulannya dibandingkan kedai-kedai lainnya antara lain kualitas makanan tradisional yang terjaga dan bersih serta minuman modern cita rasa spesial. Dari segi pelayanan, KSL mengedepankan kepuasan konsumen melalui pelayanan prima. Metode pemasaran unik dan kedai yang nyaman adalah keunggulan lainnya yang memberi warna berbeda.
Pembangunan awal kedai KSL akan dibuat sebuah kedai berdimensi 8 meter x 10 meter berlokasi di pusat perbelanjaan terkemuka di pusat kota. Adapun target jangka menengah ialah membuka cabang kedai KSL di lokasi perbelanjaan lainnya, gedung perkantoran, dan didekat sekolah masih di kota sama. Sementara itu, target jangka panjangnya ialah membuka kedai-kedai baru di daerah lain.
Kedua, produk yang dijual menjelaskan mengenai sajian makanan utama dari Kedai Siomay Lezat termasuk minumannya. Menu utama KSL ialah Siomay Lezat yang disajikan bersama sayuran agar mencukupi kebutuhan gizi konsumen. Makanan ringan siomay sendiri juga dapat dijadikan menu pola hidup sehat. Sedangkan minuman yang disediakan oleh KSL antara lain teh, kopi asli Indonesia, kopi luwak, kopi espresso, dan Jus buah serta air mineral dalam kemasan botol.
Ketiga, harga produk yang dipatok oleh KSL tergolong relatif murah dibanding dengan kedai lainnya. Dimana satu porsi siomay dihargai sebesar 5500 rupiah dan harga minuman kopi rata-rata berkisar antara 7500 rupiah sampai 8500 rupiah. Untuk minuman teh harganya 3000 rupiah sementara jus buah harganya bervariasi antara 4000 rupiah sampai 9000 rupiah tergantung jenis buah. Harga minuman air mineral dalam kemasan botol tanggung dijual 10 persen diatas harga pasaran.
Keempat, strategi pemasaran dilakukan dengan menerapkan program promosi diskon 5 persen untuk pembelian siomay minimal 25 ribu rupiah. Menyebarkan brosur produk ke tempat umum yang ramai, kampus, sekolah, dan kantor-kantor. Tidak terlewatkan pula, media online akan dijadikan media efektif memperkenalkan produk kepada konsumen.
Kelima, dalam rangka memuaskan pelanggan maka KSL akan menerapkan layanan sapa dan senyum. Keramahan dan keakraban menjadi indikator kualitas pelayanan kepada pelanggan maupun konsumen baru. Kebersihan juga tidak terabaikan dalam rangka memuaskan saat dan sesudah keluar dari kedai. Aspek Pangsa Pasar
Pangsa pasar potensial KSL meliputi, pelajar, mahasiswa, karyawan kantor, dan anggota keluarga dari usia 10 tahun sampai 50 tahun. Kedai didirikan di area yang mudah dijangkau oleh semua kalangan kelas sosial baik menengah kebawah hingga keatas. Dengan begitu, konsumen baru diharapkan datang secara terus menerus sementara pelanggan meningkatkan pembelian ulang. Aspek Persaingan
Kompetisi akan berlangsung pada taraf kualitas produk, pola pelayanan, kekuatan branding, dan tempat kedai didirikan. Setidaknya persaingan akan datang dari para pebisnis makanan ringan tradional lainnya. Secara umum strategi yang diterapkan para pesaing ialah mengantarkan produk kepada konsumen, sedangkan KSL berusaha menggiring konsumen dan pelanggan datang ke kedai. Aspek Manajemen
Aspek-aspek manajemen tidak jauh dari hubungannya dengan sikap profesionalisme pebisnis dan karyawan kedai. Kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan ikut berpengaruh terhadap aspek manajemen. Untuk mendorong itu semua maka dibutuhkan mental dan kreatifitas penuh inisiatif dan ambisi menjadikan bisnis berkembang pesat. Aspek Keuangan
Berkaitan dengan modal yang harus disiapkan untuk memulai menjalankan roda bisnis makanan ringan ini. Secara ringkas dapat diuraikan kebutuhan modal untuk keperluan menyewa lokasi kedai, pembelian peralatan, dan biaya perancangan interior. Total modal yang dibutuhkan berkisar antara 30 juta sampai 40 juta rupiah.
Dengan asumsi penjualan tiga bulan pertama ialah sebanyak 30 orang setiap hari dan mengalami peningkatan menjadi 50 orang setiap hari pada triwulan kedua. Dari aspek product mix diperhitungkan 65 persen konsumen membeli makanan ringan tradisional dan persentase sisanya membeli minuman modern.