budidaya kacang tanah
budidaya kacang tanah-Kacang tanah merupakan tanaman yang memiliki nama Latin Arachis Hypogea L Tanaman ini bukanlah tanaman yang asing bagi masyarakat. kacang tanah sering diolah menjadi kudapan. Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai cara budidaya kacang tanah, Hal tersebut bermanfaat bagi Anda yang memang senang bertanam dan ingin mencoba berkebun.
Kacang tanah dapat diolah dengan cara roasting , yakni dikeringkan dengan proses pemanggangan. Setelah menjadi makanan ringan, tidak hanya anak-anak yang akan menyukainya, tetapi juga para remaja dan orang tua.
Dulu, orang merasa khawatir jika terlalu banyak memakan kacang tanah Ada anggapan keliru dalam masyarakat, yang menyatakan bahwa kacang tanah mengandung banyak kolesterol. Namun, melalui penelitian para ahli yang berkelanjutan, malah mendapatkan fakta yang sebaliknya. Memang benar kacang tanah memang mengandung kadar lemak yang tinggi tetapi asam lemaknya bersifat tak jenuh tunggal.
Akibat dari asam lemak yang tak jenuh tersebut efektif menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, kacang tanah mempunyai manfaat hebat, yakni dapat mencegah pertumbuhan kanker dan penyakit jantung. Bahkan, jika Anda memakan kacang ini akan sangat bagus untuk mereka yang sedang melakukan diet.
Karena menurut penelitian, jika Anda mengonsumsi kacang tanah, maka Anda dapat mengontrol rasa lapar dan tidak menambah berat badan.
Selain sebagai makanan, ternyata cangkang kacang tanah juga banyak manfaaatnya. Di luar negeri, cangkang tersebut dijadikan bahan bakar untuk mengumpulkan uap guna menghasilkan aliran listrik.
Cangkang kacang tanah juga bisa dijadikan media untuk pertumbuhan jamur. Bahkan, bisa dijadikan zat tambahan bagi pestisida dan menjadi bahan pembersih lantai. Kacang tanah yang dapat dijadikan minyak malah menorehkan sejarah tersendiri. Pada Perang Dunia ke-2, minyak kacang tanah digunakan untuk bahan bakar mesin. Minyak ini cocok dengan mesin diesel bis dan juga traktor.
Dari sisi gizi, kacang tanah cukup unggul. Dalam 100 gram kacang tanah (sekitar 30 biji kacang kulit) terkandung protein 14%, lemak 21%, lemak jenuh 1%, karbohidrat 2%, serat 8%, vitamin E 25%, niacin 19%, magnesium 12%, folate 10%, copper 10%, fosfor 10%, pottasium 10%, thiamin 8%, seng 6%, besi 4%, kalsium 2%, dan kolesterolnya 0%.
Keberadaan kacang tanah di Indonesia mempunyai riwayatnya sendiri. Nenek moyang kita sudah mengenalnya berabad-abad yang lalu. Pada masa itu, pedagang Spanyol datang bernama Holle. Ia membawa kacang tanah untuk pertama kalinya ke Indonesia. Hal itu terjadi di antara rentang tahun 1521—1529. Namun, tahun 1800-an mereka mendatangkan kacang tanah dari Inggris dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Sekarang, kita tidak usah mendatangkan kacang tanah jauh-jauh dari luar sana. Kita dapat membudidayakannya sendiri, bahkan di lahan yang tidak begitu luas saja bisa kita lakukan. Tapi sebelumnya, kita harus mengenal dulu tentang kacang tanah ini agar mudah dalam perawatannya.
A. Jenis Kacang Tanah Dilihat dari Pertumbuhannya
Ada dua jenis kacang tanah yang cukup berbeda satu dengan yang lainnya. Pertama, ada kacang tanah yang tumbuhnya ke samping dan cabangnya hanya mengarah ke atas. Kedua, cabang-cabangnya lurus dan miring ke atas. Kedua tipe itu mempunyai umur pertumbuhan yang berbeda juga.
Tanaman kacang tanah dengan tipe menjalar, umurnya berkisar antara 150—180 hari. Berbeda dengan tipe tegak, umurnya bisa lebih pendek yakni antara 100-120 hari. Dilihat dari proses kematangan kacang tanah juga berbeda, kacang tanah dengan tipe menjalar tidak bisa masak secara serempak atau bersamaan. Jika berdekatan dengan tanah maka buah akan muncul sedangkan tipe tegak, dapat masak secara serempak.
Jumlah polong pada kacang tanah juga berbeda. Pada tipe menjalar, kacang mempunyai 3—4 biji dalam satu polong sedangkan tipe tegak mempunyai karakteristik biji yang jauh berbeda. Jumlah bijinya tak pernah lebih dari 3 buah.
Selain itu, kulit ari bijinya pun berwarna merah jambu dan buahnya kecil. Jangan heran jika hasilnya lebih sedikit dibandingkan tipe menjalar. Namun dari segi rasa, si tipe tegak ini jauh lebih enak.
B. Cara Budidaya Kacang Tanah
Kacang tanah bisa dibudidayakan di lahan yang tidak terlalu luas. Hal yang penting adalah pemilihan benih harus dilakukan dengan selektif. Benih harus didapatkan dari tanaman yang sehat dan tidak terkena hama penyakit. Kemudian, pilihlah polong yang tidak pecah sehingga berpotensi mendapat hasil tanaman yang baik kelak. Dengan demikian, saat panen datang hasilnya bisa maksimal.
Teknis menanam kacang tanah juga cukup mudah. Tanah dicangkul 1—2 kali. Sesudah itu, tanah tersebut harus diratakan dan biarkanlah dalam waktu 2—3 minggu. Setelah itu, tanah tersebut dapat mulai ditanami. Agar tumbuhnya cepat, usahakan tanah dalam keadaan lembab saat ditanami.
Para petani biasanya menanam benih kacang tanah dengan menggunakan tugal. Tugal ini semacam tongkat dari kayu yang berujung runcing. Fungsi tugal adalah untuk membuat lubang agar benih dapat disimpan di dalam tugal tersebut. Kedalaman yang disarankan adalah 3 cm saja.
Jarak tanam berbeda-beda tergantung kondisi tanah. Pada tanah yang subur, benih ditanam dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur, bisa 20 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 40 x 10 cm. Kemudian, benih dimasukkan ke lubang sebanyak 2—3 biji. Kemudian, tutuplah lubang tersebut dengan tanah gembur dan tanah tersebut tidak perlu dipadatkan.
C. Pemberian Pupuk
Biasanya, tanaman memerlukan pupuk pabrik untuk mendapatkan hasil yang banyak tetapi kacang tanah tidak memerlukan hal tersebut. Kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen dari udara.
Jika diperlukan, cukup berikan kapur mati sebulan sebelum ditanam. Hal itu cukup untuk menaikkan hasil tanam. Caranya, sebarkan kapur dan aduk ke dalam tanah. Jika tanah yang ditanami kurang subur, boleh diberikan pupuk kandang atau kompos.
D. Jika Masa Panen Tiba
Untuk memutuskan panen , kita harus lihat kondisi tanamannya dulu. Ciri tanaman kacang tanah sudah tua dan siap panen adalah jika banyak daunnya yang sudah mengering. Galilah sedikit dan dapatkan satu kacangnya. Pegang dan rasakan, jika sudah mengeras berarti sudah siap panen. Perhatikan juga kulit bagian dalamnya.
Kacang yang sudah tua, biasanya kulit bagian dalamnya berwarna coklat kehitaman. Lihat pula bagian bijinya, apakah sudah terisi penuh atau belum. Selain itu, kulit bijinya juga akan terlihat tipis. Setelah penelaahan, kita selesai dan kacang menandakan ciri-ciri yang sudah siap panen, berilah air agar tanah yang ditanami kacang menjadi lunak. Cabutlah perlahan tiap batang kacang tanah tersebut.
Kita perlu mencabut tanaman kacang tersebut secara keseluruhan, mulai dari batang, daun, akar, dan juga kacangnya sehingga, ketika kita mencabutnya akan terasa mudah. Kacang tidak akan ada yang jatuh atau tercerai berai. Setelah itu, pisahkan kacang dengan bagian lainnya yang tidak diperlukan. Kemudian, kacang dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.
Anda dua cara penyimpanan kacang tanah yang baik, yaitu pertama menyimpan kacang yang masih ada kulitnya dan yang kedua, menyimpan kacang dengan kulit yang sudah dikupas. Bahkan, sudah dipilih berdasarkan kualitasnya. Biji yang bagus harus disimpan dan yang jelek dibuang. Kemudian, biji kacang disimpan dalam keadaan siap dipergunakan.
Biji kacang bisa dipergunakan untuk berbagai macam kudapan. Kacang tanah yang masih dalam cangkang dapat dicuci, kemudian direbus dengan sedikit garam. Kacang yang sudah dikupas bisa digoreng saja, atau dibuat berbagai macam makanan. Kacang asin, kacang telur, nogat kacang atau selai kacang.
Selain itu, Anda dapat menyimpan kacang tanah tersebut di dalam toples untuk sewaktu-waktu dipergunakan sebagai bahan dasar bumbu pecel, bumbu sate, dan sebagainya. Nah, tidak susah kan cara membudidayakan tanaman kacang tanah Kalau begitu, yuk kita manfaatkan lahan yang tersedia agar memberikan hal yang positif bagi kita.
Jangan sampai waktu terbuang sia-sia, Anda dapat memanfaatkan waktu dengan belajar cara membudidayakan tanaman kacang tanah Siapa tahu, menjelang lebaran tiba, kita bisa memanen kacang kita tanpa perlu lagi membeli ke pasar atau supermarket.