Cara ikut bursa saham
Hingga saat ini, bursa saham tetap merupakan salah satu jenis investasi yang dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun, pada sisi yang lain, jika tidak tahu dan memahami tekniknya, justru bisa mendatangkan kerugian yang tidak kalah besar. Oleh sebab itu, sebelum bertransaksi sebaiknya harus mengetahui cara ikut bursa saham lebih dulu.
Cara Melakukan Transaksi Saham
Melakukan transaksi saham sebenarnya bukan merupakan hal yang sulit, sebab secara umum, cara ikut saham itu tekniknya tidak beda jauh dengan transaksi jual-beli yang dilakukan di pasar-pasar yang biasanya menyediakan aneka kebutuhan barang.
Sebagaimana diketahui, saat bertransaksi di pasar, khususnya pasar tradisional, biasanya sebelum jual-beli dilakukan harus dicapai sebuah kesepakatan harga lebih dulu. Namun, selain penjual dan pembeli bisa bertemu secara langsung, kadangkala dibutuhkan pihak lain yang sering dinamakan dengan sebutan perantara atau makelar
Hal ini tidak berbeda jauh dengan transaksi jual-beli yang dilakukan di bursa saham atau lantai bursa. Di BEI atau Bursa Efek Indonesia, ada pihak yang bertindak sebagai perantara atau broker dan investor atau pembeli dan penjual saham. Investor ini jika mau melakukan transaksi jual-beli harus menggunakan jasa broker. Dan yang disebut dengan investor ini bisa perorangan maupun lembaga yang berbentuk badan.
Metode transaksinya hampir sama dengan penjualan dan pembelian rumah melalui agen. Bisa mau membeli rumah serta bangunan lain dapat berhubungan dengan agen properti. Kepada agen poperti tersebut, calon pembeli bisa memesan rumah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, seperti ukuran, lokasi, dan harga.
Selanjutnya, agen properti tersebut akan berusaha mencari rumah yang akan dijual pemiliknya atau dapat juga menghubungi temannya yang punya profesi sama. Sementara itu, pada saat yang sama, ada penjual rumah yang meminta tolong kepada agen properti untuk menjual rumah milknya tersebut. Dari sinilah agen kemudian mempertemukan pihak pembeli dan penjual hingga tercapai suatu kesepakatan harga.
Teknik dan cara ikut bursa saham sistemnya juga demikian. Pembeli saham harus menghubungi broker saham untuk mencarikan saham yang sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya, broker akan mencarikan saham tersebut sesuai dengan pesanan yang diterima. Maka terjadilah transaksi jual-beli saham.
Lokasi Transaksi
Di Indonesia, transaksi saham bisa dilakukan di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Namun, untuk bertransaksi, pihak investor tidak perlu mendatangi kantor BEI secara langsung. Pembeli saham atau investor cukup melakukan pemesanan pada broker, dan selanjutnya broker tersebut langsung memesan saham di BEI.
Jadi, agar dapat melakukan transaksi, maka investor atau pembeli saham harus punya broker terlebih dulu. Namun, berbeda dengan tansaksi jual-beli rumah, broker tidak bisa dipilih begitu saja, tetapi harus melalui pendaftaran terlebih dahulu pada agen maupun kantor yang sering dinamakan dengan sebutan perusahaan sekuritas. Perusahaan inilah yang menyediakan broker untuk melakukan jual-beli saham.
Adapun proses pendaftaran untuk bertransaksi saham tekniknya hampir sama dengan ketika Anda membuka rekening tabungan di bank. Setelah memilih bank yang akan nantinya dipakai untuk menyimpan uang tabungan dengan cara mengisi formulir, barulah nasabah bank bisa melakukan penyimpanan uang, penarikan, transfer, dan sebagainya.
Demikian pula bila ingin melakukan transaksi saham, harus mengisi lebih dulu formulir untuk membuka rekening di perusahaan atau kantor sekuritas. Setelah itu, Anda menyetor dana deposit untuk modal dalam bertransaksi. Beberapa perusahaan sekuritas ada yang menentukan batas minimal dana atau modal yang harus disetor, misalnya 20 juta. Namun, ada pula yang tidak menerapkan aturan tersebut.
Setelah modal tersebut disetor, baik secara langsung maupun transfer, kemudian investor bisa memilih broker yang dirasa cocok. Atau bisa juga pihak sekuritas sendiri yang memilihkannya. Dari sini kemudian pembeli saham bisa melakukan pemesanan melalui broker tersebut.
Teknik Memilih Saham
Hal terpenting yang harus diketahui apabila belajar cara ikut saham yaitu teknik memilih saham. Beberapa hal yang harus jadi bahan pertimbangan ketika mau membeli saham antara lain adalah laporan keuangan atau neraca perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dari neraca itu bisa diketahui apakah perkembangan perusahaan itu berjalan dengan baik atau tidak.
Perusahaan yang dapat berkembang dan berjalan dengan baik tentu mampu mendatangkan laba atau keuntungan yang besar juga. Sehingga, saham yang dikeluarkan biasanya selalu mengalami kenaikan harga. Jadi saham itu layak untuk dibeli atau dikoleksi. Teknik pengamatan seperti ini dinamakan dengan analisis fundamental.
Selain itu, pemilihan saham juga bisa didasarkan pada siklus pergerakan harga saham tersebut. Metode ini dinamakan analisis teknik. Pada jangka waktu tertentu, suatu saham akan mengalami penurunan harga. Namun, beberapa waktu kemudian, saham tersebut harganya akan naik kembali. Melalui siklus pergerakan dan penurunan harga tersebut, bisa ditentukan kapan sebaiknya Anda akan membeli suatu saham tertentu. Demikian pula waktu terbaik untuk menjualnya kembali.
Pengamatan pergerakan harga saham ini dapat dilakukan dengan melihat grafik. Perlu diketahui juga sistem ini bisa diterapkan untuk transaksi jangka pendek atau daily trade maupun transaksi jangka panjang atau long-term. Namun, jika ingin menggunakan analisis teknik ini, sebaiknya dilakukan untuk transaksi jangka panjang saja.
Memilih saham juga bisa didasarkan pada tren yang sedang terjadi saat ini. Contohnya adalah seperti ini. Pada suatu saat, harga komoditas tambang di dunia mengalami kenaikan harga. Maka secara otomatis perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan kemungkinan besar akan mendapat keuntungan yang besar pula. Jadi pilih saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan jenis pertambangan.
Namun, sebaliknya, jika komoditas hasil tambang harganya merosot, saham tersebut jangan dipilih atau dibeli. Apabila Anda telah telanjur membeli, disarankan untuk dijual secepatnya agar tidak menimbulkan kerugian yang terlalu besar. Hal yang sama juga dapat dilakukan pada saham lain, seperti yang bergerak di bidang keuangan, properti, dan infrastruktur.
Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang mau membagikan deviden juga layak dibeli. Pada umumnya, beberapa waktu sebelum deviden itu dibagikan, saham ini akan mengalami kenaikan harga. Jadi, sebelum naik, bisa dibeli terlebih dahulu. Selain mendapat keuntungan dari selisih harga yang sudah tinggi, keuntungan juga bisa didapat dari pembagian deviden.
Karakteristik Saham
Belajar cara ikut saham juga harus tahu jenis atau karateristik saham yang mau dipilih. Dilihat karakteristiknya, saham terdiri atas tiga jenis, yaitu blue chips, second liner, dan third liner. Yang dimaksud dengan saham blue chips merupakan saham yang dikeluarkan perusahaan modal besar dan nilai asetnya sangat tinggi. Perusahaan yang masuk di golongan ini yaitu yang punya modal atau aset paling sedikit lima triliun rupiah.
Sedangkan, saham second liner atau lapis kedua merupakan saham yang dikeluarkan perusahaan dengan modal dan aset antara satu hingga lima triliun. Perusahaan seperti ini sering dinamakan perusahaan kapital sedang. Meski masih kalah dibandingkan dengan saham jenis blue chips, tetapi saham second liner termasuk saham yang aktif diperjualbelikan.
Kemudian, saham jenis third liner adalah saham dari perusahaan yang nilai modal serta asetnya tergolong rendah, yaitu di bawah angka satu triliun rupiah. Saham ini jarang diperjualbelikan di lantai bursa Orang yang sedang belajar cara mengikuti saham harus bertindak hati-hati apabila saham ini tiba-tiba harganya naik. Sebab, saham tersebut bisa mengalami kejatuhan harga lagi dengan cepat.
Anda telah menyimak seluk-beluk tentang saham dari tulisan di atas. Juga dijabarkan bagaimana cara ikut saham yang tepat.
Diharapkan setelah mengetahuinya, maka Anda bisa lebih cermat lagi dalam berinvestasi dan berbisnis saham. Silakan mencoba.