Apresiasi bukan barang sepele, karena dapat membuat orang yang mendapat apresiasi jadi makin bersemangat melakukan aktivitas yang positif. Jangankan orang dewasa, anak-anak pun membutuhkannya. Bahkan bagi anak, ini penting untuk tumbuh kembangnya.
“Tiap orang tua pasti ingin anaknya sukses. (Sedangkan) salah satu ciri kesuksesan adalah harus percaya diri. Anak yang percaya diri itu bisa begini karena mendapatkan pengakuan dari lingkungannya, terutama dari mama, papa, kakek-nenek, orang-orang terdekatnya lalu setelah sekolah, dari guru-gurunya,” papar psikolog Rosdiana Setyaningrum, M.Psi., MHPed.
Hal ini disampaikan Rosdiana dalam acara ‘Pentingnya Merayakan Momen Wow untuk Tahap Tumbuh Kembang si Kecil’ yang digelar Frisian Flag di Balai Pamungkas, Yogyakarta, Kamis (5/6/2014).
Pengakuan atau apresiasi tersebut diberikan orang tua kepada anak atas pencapaian yang telah dilakukannya. Lantas kapan waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi ini?
Untuk itu diperkenalkanlah perlunya merayakan ‘Momen Wow’ yang dialami si kecil. Menurut pakar, Momen Wow adalah saat di mana anak dapat melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Tidak jarang momen ini membuat orang tua kagum atau terheran-heran sehingga mengatakan ‘wow’.
“Momen wow itu biasanya terjadi pada usia 1-6 tahun. Di usia 1-3 tahun, anak biasanya gak bisa diem, suka lari sana-sini atau kita kenal dengan usia jelajah. Karena pada saat ini anak untuk pertama kalinya bisa bergerak dengan mandiri, belajar dan melihat semuanya. Bila sejak usia ini kita sudah memberikan apresiasi, maka ketika memasuki usia 4-6 tahun, anak jadi percaya diri, mereka merasa mulai bisa melakukan sesuatu,” tegas psikolog yang akrab disapa Diana tersebut.
Diana juga mencontohkan ada banyak ‘momen wow’ yang bisa dirayakan orang tua saat anaknya berusia 1-6 tahun, antara lain belajar jalan dan bicara (1-3 tahun) dan memakai baju sendiri, ambil makan sendiri, dan menata rambut, termasuk cuci piring (4-6 tahun).
“Banyak yang bisa kita apresiasi. Tidak terbatas pada hal yang kita anggap biasa. Karena yang kita anggap biasa buat anak itu susah,” tegasnya.
Ibu dua anak itu juga mengingatkan agar orang tua tidak membandingkan apa yang anak mereka bisa dengan kebisaan mereka dulu ketika masih kecil, padahal bisa jadi orang tua hanya omong kosong.
“Biasakan anak melakukan sesuatu sesuai dengan umurnya,” imbuhnya.
Sumber: Detik.com
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.