cara mengatasi kesulitan menyusui – Kesulitan Menyusui, Mengapa Bisa Terjadi?
Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika Anda baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan sebuah pengalaman baru, biasanya Anda juga masih canggung dalam menggendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras kareni sesuatu hal. Sebaliknya, bayi yang baru lahir pun harus belajar menyusu yang benar, yaitu puting susu dan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut’ untuk kemudian lidahnya melakukan gerakan menghisap. Sebenarnya, sejak berada dalam kindungan, Bayi sudah mempunyai refleks menghisap yang cukup baik. Ketiia ia tahir, ini akan menjadi “modal” baginya untuk menyusu dari payudara ibu. Dengan modal tersebut, Andalah yang harus melatihnya dengan sabar untuk menyusu.
Dalam proses latihan ini, Anda sebaiknya tidak memberikan susu botol pada bayi, karena akan membingungkannya. Sebab, bentuk puting payudara sangat berbeda dengan bentuk dot pada botol susu. Selain melatih bayi untuk menyusu, Anda juga harus mempersiapkan kondisi fisik dan mentar seoptimar mungkin sehingga dapat menyusui dengan baik. Kondisi fisik payudara, terutama puting sebaiknya mendapat perhatian khusus.
Puting payudaramemang akan terasa sakit pada beberapa hari pertama menyusui, terutama jika cara menyusui salah. Agar terhindar dari rasa sakit usahakan pada waktu menyusui seluruh areola mammae masuk ke dalam mulut bayi. Bila rasa sakit sungguh-sungguh mengganggu, sebaiknya Anda berkonsultasi ke bidan atau dokter. Ketika menyusui sebaiknya Anda juga berada dalam kondisi tenang dan tidak stres, karena froduksi ASI juga erat kaitannya dengan kondisi psikologis ibu.
cara mengatasi kesulitan menyusui
Pengaruh Makanan pada produksi ASI
Agar proses menyusui berlangsung tanpa kesulitan, salah satu faktor penting yang harus dipenuhi adalah kelancaran produksi ASl. Seorang ibu yang sedang menyusui, membutuhkan tambahan kalori lebih banyak dari biasanya agar produksi ASI-nya maksimal. Selama masa menyusui eksklusif (4-6 bulan pertama) ibu harus mendapat tambahan 700 kalori, enam bulan selanjutnya 500 kalori, dan pada tahun kedua 400 karori. secara keseruruhan jumrah karori yang harus dipenuhi ibu hamir berkisar antara 2.100-2.900 kalori setiap harinya. Karena itu, Anda harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral untuk menunjang produksi ASI. Beberapa jenis sayuran seperti daun katuk, daun oyong, serta daun pepaya diakui dapat membantu memperbanyak ASI.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.