Seorang gadis kecil berambut sebahu, berdiri di belakang panggung. Ia tampak gugup, “I’m Nervous but excited”, gumamnya dalam bahasa Inggris.
Sebentar lagi ia akan naik panggung. Ia adalah salah satu pemain peran dalam sandiwara berjudul Macbeth karya Shakespeare yang dipentaskan pada 6 Mei 2005 lalu di Gedung Kesenian Jakarta.
Semua peran dalam pementasan yang berdurasi dua jam lebih itu memang dimainkan oleh anak-anak. Mereka adalah murid tingkat III (kelas tiga SD) sekolah Cita Buana, sebuah sekolah dwibahasa yang berlokasi di bilangan Fatmawati Jakarta Selatan. Menurut Tina, salah seorang pengajar di sekolah Cita Buana, kegiatan pementasan drama ini dilakukan guna melatih kemampuan anak dalam memahami isi sebuah cerita, melatih keberanian dan rasa percaya diri anak, serta menggali bakat akting Drama yang dimiliki anak didik. Latihannya sendiri sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.
Meskipun ada anak yang masih terlihat sedikit gugup di atas panggung, secara keseluruhan pementasan ini cukup berhasil. Terbukti dari tepuk tangan yang sangat meriah saat cerita mencapai klimaks. Yaitu ketika Macduuf berhasil membunuh Macbeth dan Malcolm diangkat menjadi raja Skotlandia berikutnya.
Rencananya sebagian hasil penjualan tiket pementasan drama Macbeth akan disumbangkan bagi korban tsunami di Aceh. Secara khusus sumbangan ini akan diberikan untuk membantu pembangunan sarana pendidikan di Aceh. “Ini adalah cara sederhana dan efektif yang dapat dilakukan anakanak murid sekolah Cita Buana untuk membantu teman-temanya yang menjadi korban tsunami di Aceh” ungkap Tina.
Anakku vol.1 6/05
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.