cara menghilangkan kebiasaan ngompol pada anak – Ngompol lagi….ngompol lagi. Anda, mungkin kesal dengan kebiasaan ngompol si kecil. Untuk mengatasinya, segera kenalkan si kecil pada toilet training.
Diandra putri saya sepertinya tidak bisa menahan keinginannya untuk pipis. Jadi saat ia ingin, di situ dia akan pipis. Duh, seluruh rumah kami tak ada yang bebas dari bau ompoll’ keluh Titi. lbu muda ini mengaku sudah berusaha mengajarkan anak balitanya pipis di kamar mandi. Tapi tak pernah berhasil.
Toilet training, apakah itu?
Toilet training adalah suatu latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk melakukan aktifitas buang air kecil pada tempatnya (di toilet) dan ia mampu secara mandiri melakukannya. Selain melatih anak buang air kecil di tempat yang benar, toilet trainingjuga dapat menjadi awal terbentuknya kemandirian anak secara nyata.
Secara umum menurut para ahli, anak dapat dilatih toilet trainingpada usia 1-3 tahun. Namun, sebenarnya umur anak tidak dapat dijadikan patokan pasti keberhasilan melakukan toilet training. Dalam perkembangannya, kematangan anak secara psikologis sangat bervariasi. Anda perlu melakukan pengamatan atas tingkah laku, perkembangan kognitif, dan emosi seorang anak. Dengan begitu kita dapat menentukan apakah anak siap menjalankan toilet training.
Jangan memulai toilet training apabila si kecil belum siap dan belum menunjukkan indikasi bahwa ia “siapi’ Seorang anak yang belum siap menjalankan latihan yang bersifat rutin ini, akan mempersepsikan Iatihan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, memaksa, dan tidak memuaskan baginya. Akibatnya orang tua berharap anak mampu mandiri menjalankan toilet training namun disisi lain, anak merasakan sebagai “pressure” atau tekanan. Proses toilet training pun jadi gagal. Tak jarang, Anda terpancing untuk berkomentar, marah, dan mencela. Keadaan pun bertambah buruk. Anak menjadi tidak nyaman, merasa bersalah terhadap dirinya sendiri, dan merasa tidak mampu menyenangkan orang tuanya. Dampak selanjutnya, kepercayaan diri anak turun, menolak latihan toilet training, dan proses toilet training pun benar-benar gagal atau tertunda hingga sampai usia sekolah.
Selain kesiapan anak, orang tua pun harus siap dengan resiko latihan toilet training. Orang tua perlu meluangkan waktu, mengobservasi, bersabar saat si kecil gagal, komitmen, peka terhadap reaksi anak, dan konsisten dalam latihan. Ini adalah syarat utama keberhasilan proses toilet training yang umumnya perlu waktu panjang yaitu sekitar kurang lebih 3 bulan.
Cara menghilangkan kebiasaan ngompol pada anak dengan toilet training
Jangan lupa perhatikan siklus buang air kecil anak. Lakukan latihan atau secara bertahap misalnya mulai dengan tiap 2jam mendudukkannya di atas kloset, kemudian 2,5 jam sekali, 3 jam sekali sampai terbentuk pola kebiasaan yang menetap dan anak mulai mengenali keinginannya untuk buang air kecil.
Berikan si kecil dukungan dan kasih sayang.Jika anak berhasil, berikan ia reward atau penghargaan seperti pujian, tepukan hangat, acungan jempol, atau toss. Dengan begitu anak merasa dihargai, puas dan bangga dengan keberhasilannya. Ini akan menjadi pemicu baginya untuk lebih baik lagi. |angan memarahi, meledek dan mencela anak apabila ia gagal. Yakinkan si kecil bahwa di sesi berikutnya ia akan mampu mengontrol pipisnya dan akan kembali mendapatkan rewardnya.
Apabila anda meminta bantuan pengasuh atau baby sitter untuk melaksanakan proses ini pastikan bahwa ia adalah orang yang bisa dipercaya untuk menolong anak, melakukan dengan konsisten, dan mampu memberikan reward sesuai kebutuhan anak.
Anakku vol.1 6/15
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.